Agar Neymar Tetap Berpendar

28 Juni 2018 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Neymar usai laga vs Kosta Rika. (Foto: Reuters/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Neymar usai laga vs Kosta Rika. (Foto: Reuters/Lee Smith)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Neymar, tak diragukan lagi, adalah bintang Timnas Brasil saat ini. Maka, bagaimanapun, Tite selaku pelatih Brasil harus mengupayakan agar Neymar tetap berpendar hingga akhir turnamen nanti (kalau bisa, sampai jadi juara).
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Brasil sudah mengunci satu tempat di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Kepastian ini didapatkan setelah di laga terakhir Grup E, Brasil sukses menundukkan Serbia dengan skor 2-0. Di babak 16 besar nanti, Brasil akan bersua Meksiko yang berstatus sebagai runner-up Grup F.
Keberhasilan Brasil melaju ke babak 16 besar ini merupakan buah dari penampilan apik bintang mereka sejauh ini, yaitu Neymar. Bahkan, disitat dari Opta, Neymar sukses mencetak 10 gol dan 9 assist dalam 18 pertandingan terakhir yang dia lalui bersama Brasil. Ini artinya, dia sukses terlibat dalam 19 gol terakhir yang dicetak oleh Seleccao.
Teraktual, dalam laga melawan Serbia, selain sukses mencetak satu assist lewat sepak pojok, dia berkontribusi besar dalam penyerangan Brasil. Total 7 tembakan (3 tepat sasaran), 4 umpan kunci, serta 9 kali usaha dribel dia lakukan selama laga melawan Serbia. Hal tersebut mencerminkan bahwa Neymar masih merupakan sosok kunci di lini serang Brasil sekarang.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, bagaimanakah caranya agar Neymar tetap dapat tampil konsisten seperti halnya di dua laga terakhir fase grup? Apakah yang harus diterapkan oleh Tite sebagai pelatih Brasil?
***
Neymar, meski sukses mencetak 10 gol dan 9 assist dalam 18 laga terakhirnya bersama Brasil, nyatanya sempat mengalami penurunan performa dalam laga melawan Swiss. Di laga tersebut, dia gagal menyumbangkan satu gol dan satu assist-pun untuk Brasil. Neymar terkunci. Dia tak bisa bergerak.
Terkuncinya Neymar ini bukan tanpa sebab. Pengawalan ketat Valon Behrami terhadap pemain yang kini membela Paris Saint-Germain tersebut membuat Neymar sulit untuk bergerak bebas. Dia bahkan tak segan untuk melanggar Neymar (Behrami menorehkan 4 pelanggaran). Tapi, bukan hanya itu saja yang membikin Neymar sulit berkontribusi dalam laga melawan Swiss.
ADVERTISEMENT
Setiap kali Neymar membawa bola, selalu ada tiga lapis pengawalan yang dilakukan oleh para pemain Swiss. Behrami menjadi pemain pertama yang melakukan pengawalan, lalu diikuti oleh dua pemain lainnya di belakang, jaga-jaga jika Neymar lolos dari Behrami. Hal ini membuat Neymar sulit menggiring bola, bahkan mengirimkan umpan-umpan matang ke kotak penalti.
Selain itu, ruang gerak Neymar memang sengaja dipersempit oleh para pemain Swiss. Dalam laga melawan Swiss, Neymar hanya banyak beroperasi di wilayah sayap dan area sepertiga tengah lapangan. Begitu memasuki area sepertiga akhir maupun kotak penalti, pemain Swiss tanpa ragu langsung mengerubunginya. Hal ini membuat Neymar sulit untuk berkreasi. Brasil pun harus puas dengan hasil imbang lawan Swiss.
Heatmap Neymar vs Swiss (Foto: Dok. Whoscored)
zoom-in-whitePerbesar
Heatmap Neymar vs Swiss (Foto: Dok. Whoscored)
ADVERTISEMENT
Sadar bahwa Neymar terkunci di laga melawan Swiss, di laga kedua menghadapi Kosta Rika, Tite melakukan perubahan. Beberapa pemain mulai dia fungsikan untuk membantu Neymar. Mereka adalah Philippe Coutinho dan Gabriel Jesus. Keduanya silih berganti memberikan Neymar ruang untuk berkreasi di lini pertahanan lawan.
Hasilnya apik. Di laga kedua ini, Neymar mulai lebih bebas bergerak. Tidak hanya mampu mencetak satu gol saja, Neymar juga mampu melakukan beberapa kali tusukan ke dalam kotak penalti. Kepuasan tercermin dari wajah Neymar seusai laga, seolah ada beban yang terlepas dari pundaknya.
Ketika melawan Serbia, Neymar sudah bermain lebih lepas. Tidak hanya bergerak di sayap dan area sepertiga akhir lawan, beberapa kali Neymar sukses menembus kotak penalti lawan, baik itu karena menerima umpan dari rekan setim ataupun melakukan kombinasi dengan lawan. Hal inilah yang membuat serangan Brasil menjadi lebih hidup.
ADVERTISEMENT
Efek lebih jauh, Brasil akhirnya mampu memenangi laga dan lolos ke babak 16 besar. Neymar bahagia, Brasil bersuka cita.
Neymar dalam Brasil vs Swiss. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Neymar dalam Brasil vs Swiss. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
***
Pada babak 16 besar, ataupun babak-babak selanjutnya yang lebih tinggi lagi, Neymar kemungkinan besar akan mendapatkan hadangan dari para pemain lawan. Statusnya selaku pemain kunci membuat hal ini menjadi sesuatu yang tak terhindarkan, dan harus dihadapi oleh Brasil dan juga Neymar sendiri.
Namun, dua laga menghadapi Kosta Rika dan Serbia dapat menjadi cermin bagaimana caranya memaksimalkan kemampuan Neymar. Dia memang pemain bagus, tapi dukungan dari pemain sekitarnya diperlukan sehingga dia dapat menemukan ruang untuk berkreasi. Inilah yang tidak dia dapat di laga melawan Swiss, tapi sukses dia dapatkan dalam laga melawan Kosta Rika dan Serbia.
ADVERTISEMENT
Jika itu sukses dilakukan Brasil, maka Brasil boleh berharap tinggi untuk meraih gelar juara dunia keenam mereka, setelah kegagalan memalukan pada 2014 silam di rumah sendiri. Jangan biarkan Neymar bekerja sendiri, atau jika tidak kejadian cedera Neymar di 2014 silam akan kembali terulang.