Ancaman bagi Chelsea: Empat Musim Tak Boleh Aktif di Bursa Transfer

14 November 2018 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk dari suporter Chelsea untuk Frank Lampard. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk dari suporter Chelsea untuk Frank Lampard. (Foto: Action Images via Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Hukuman tak bisa aktif di bursa transfer adalah sebuah siksaan tersendiri bagi klub di Eropa sana. Dengan tidak aktif di bursa transfer, maka sebuah klub tidak merekrut pemain yang mereka incar dan memperkuat skuat. Inilah yang sekarang sedang menghantui Chelsea.
ADVERTISEMENT
Dari luar, Chelsea memang tampak adem ayem. Melihat situasi mereka sekarang, 'Si Biru' sudah kembali kepada muruahnya sebagai salah satu tim besar di Inggris. Berada di peringkat ketiga klasemen sementara Premier League musim 2018/19, Chelsea bahkan belum tersentuh kekalahan sampai pekan 12 ini dengan catatan 8 kali menang dan 4 kali imbang.
Di ajang Liga Europa musim 2018/19, Chelsea juga menorehkan prestasi apik, dengan menjadi pemuncak klasemen Grup L Liga Europa. Mereka meraih 12 poin, tak pernah satu kali pun tersentuh kekalahan. Mereka unggul atas BATE Borisov dan PAOK Salonika. Catatan ini mencerminkan bahwa Chelsea terlihat tidak memiliki masalah dari luar.
Tapi, siapa sangka ternyata mereka sedang berada di bawah bayang-bayang ancaman hukuman yang sangat berat: tak boleh terlibat dalam empat bursa transfer ke depan, dan juga denda, mulai Januari 2019. Apa yang menyebabkan Chelsea terancam hukuman sedemikian berat.
ADVERTISEMENT
Jawabannya, dosa di masa lalu.
***
Mediapart, media investigasi asal Prancis, menelurkan hasil investigasinya menyoal transfer-transfer klub Eropa yang biasa melibatkan para pemain di bawah umur. Hasil dari investigasi ini sudah diterjemahkan secara penuh ke dalam bahasa Inggris oleh Get French Football News.
Dari hasil investigasi Mediapart ini, terkuak bahwa banyak klub-klub Eropa yang melakukan pelanggaran transfer selama beberapa tahun ke belakang, mulai ramai sejak 2011. Pelanggaran ini terkait dengan perekrutan pemain di bawah umur, yaitu di bawah usia 17 tahun. Football Leaks juga turut serta dalam menguak proses-proses transfer yang sifatnya seperti mengijon manusia ini.
Beberapa klub seperti Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona pernah dihukum karena transfer pemain di bawah umur ini. Teraktual, pada April 2016 silam, Atletico dihukum larangan aktif di dua bursa transfer karena 65 transfer di bawah umur yang mereka lakukan sebelum tahun 2016. Alhasil, Atletico tidak bisa merekrut pemain andalan mereka di dua bursa transfer, yakni musim panas 2016 dan musim dingin 2017.
ADVERTISEMENT
Sekarang, mata sedang mengarah kepada Chelsea, klub yang sebenarnya jika terlihat dari luar, tampak sedang baik-baik saja. Mediapart menyebut bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Chelsea juga terlibat dalam proses transfer anak di bawah umur. Total ada 14 transfer anak di bawah umur yang dilakukan Chelsea, dari 19 transfer yang kena investigasi FIFA.
Salah satu transfer yang membuat Chelsea terancam hukuman berat ini adalah transfer Bertrand Traore. Traore sendiri sudah tidak berseragam Chelsea sekarang, karena pada awal musim 2017/18, dia sudah pindah ke Olympique Lyon dengan mahar 10 juta euro, Namun, pada 2013 silam, Traore sudah direkrut Chelsea dari klub Burkina Faso, AJEB. Dana 400.000 poundsterling digunakan Chelsea untuk merekrut Traore.
ADVERTISEMENT
Transfer ini tidak masalah jika Traore minimal sudah berusia 18 tahun. Namun, transfer ini justru membawa masalah karena Chelsea merekrut Traore saat dia masih berusia 16 tahun. Beberapa kesaksian menyebut bahwa Traore bersekolah di Whitgift, sekolah swasta di London pada tahun tersebut. Situs resmi Arsenal juga menyebut bahwa Traore sudah main untuk Chelsea U-18 saat dia masih berusia 16 tahun.
Sebenarnya, seorang pemain berusia di bawah 16 tahun sah-sah saja membela klub luar negeri, dengan catatan orang tuanya memang harus pindah ke luar negeri karena pekerjaan. Tapi, Chelsea terkesan menyembunyikan proses transfer ini dan baru mendaftarkan Traore ke FIFA pada 2014, ketika Traore sudah berusia 18 tahun.
Sekarang, Chelsea pun berada di ujung tanduk. Jika tidak ada pembelaan dari pihak mereka, maka 'Si Biru' tak akan bisa beraktivitas di dunia transfer dalam empat bursa transfer ke depan. Ditanya Mediapart soal hal ini, Chelsea pun hanya menjawab:
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan berkomentar terhadap spekulasi mengenai kontrak yang sifatnya rahasia maupun mengenai isu perpindahan pemain."
***
Menilik lagi laporan dari Mediapart, Chelsea ternyata tidak hanya melanggar aturan FIFA saja. Mereka juga melanggar aturan TMS (Transfer Matching System), karena data transfer yang mereka masukkan tidak sesuai dengan masa ketika transfer terjadi. Chelsea bisa saja menerima hukuman tambahan karena hal ini.
Namun, cukup disayangkan FIFA tidak terlalu peka terhadap isu-isu transfer pemain di bawah umur ini. Saat tim investigasi FIFA menyerahkan hasil laporan serta rekomendasi hukuman (larangan aktivitas di empat bursa transfer dan denda) kepada staf-staf FIFA, mereka tidak merespon dengan baik hal ini.
Ke depan, seharusnya FIFA lebih menaruh perhatian terhadap kasus-kasus seperti ini. Jangan sampai sepak bola yang sifatnya hiburan, malah jadi ajang jual-beli manusia.
ADVERTISEMENT