Argumentasi Solskjaer soal Gol Aneh Xhaka: Bukan Salah De Gea

11 Maret 2019 6:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
David de Gea meratapi kemasukan saat Manchester United menghadapi Arsenal. Foto: Eddie Keogh/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
David de Gea meratapi kemasukan saat Manchester United menghadapi Arsenal. Foto: Eddie Keogh/Reuters
ADVERTISEMENT
Kritik mengarah ke David de Gea setelah Manchester United kalah 0-2 dari Arsenal di Stadion Emirates, Minggu (10/3/2019) malam WIB. Karena tampak bodoh sang penjaga gawang dalam mencegah gawang 'Iblis Merah' dari kemasukan.
ADVERTISEMENT
Anggapan tersebut mengacu ke gol pembuka The Gunners pada menit ke-12. Lesakan ini menjadi kali keenam gawangnya bergetar akibat tembakan jarak jauh di Premier League 2018/19 bergulir. Jumlahnya meningkat dua kali lipat dibandingkan catatan pada musim lalu.
Tayangan ulang menunjukkan bahwa tembakan Granit Xhaka sebetulnya tak terlalu kencang. Masalahnya adalah kesalahan De Gea dalam menerka arah bola. Dia bergerak ke kiri saat bola meluncur ke sisi kanannya.
Begitulah yang terlihat dari kamera di belakang gawang. Beda lagi dengan perspektif pelatih Man. United, Ole Gunnar Solskjaer. Yang salah di mata sosok berpaspor Norwegia bukanlah De Gea, melainkan bagaimana organisasi pertahanan timnya dalam menutup ruang tembak.
Solskjaer usai mendampingi Manchester United pada pertandingan melawan Liverpool. Foto: Reuters/Lee Smith
"Saya tak melihat gol pertama sebagai kesalahan De Gea. Kami tidak memberikan tekanan kepada Xhaka yang menendang bola sampai berbelok arah macam pemain Brasil. Bola menuju sisi kiri De Gea, kemudian benar-benar berubah arah," tutur Solskjaer sebagaimana dikutip dari FourFourTwo.
ADVERTISEMENT
Kesalahan, menurut Solskjaer, turut dilakukan oleh wasit Jonathan Moss dalam proses gol kedua Arsenal. Moss mengganjar Man. United dengan hukuman penalti setelah pelanggaran Fred terhadap Pierre-Emerick Aubameyang.
Memang terjadi kontak antara kaki kedua pemain. Solskjaer mengakuinya, tetapi merasa penalti bukanlah ketetapan bijak mengingat benturan yang terjadi tergolong minor.
"Itulah keputusan yang diambil, tetapi saya meyakini, wasit akan merasa kecewa jika melihat tayangan ulang. Tak ada kontak yang cukup kuat sehingga wasit harus menunjuk titik putih," ujar Solskjaer.
Semakin kesal pasti Solskjaer mengingat gol penalti Pierre-Emerick Aubameyang membuat moral Man. United runtuh setelahnya. Jangankan mengejar defisit dua gol, serangan Chris Smalling dan kolega justru mengendur dalam 20 menit terakhir. Arsenal pun menutup laga dengan tripoin.
ADVERTISEMENT
Dengan kekalahan tersebut, Man. United turun satu setrip ke posisi kelima dengan koleksi 58 poin. Mereka tertinggal dua angka dari Arsenal yang sukses mengudeta peringkat keempat.