Arsenal vs Manchester United: Memutar Memori Semifinal Piala FA 1999

24 Januari 2019 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Manchester United, Ryan Giggs, mencetak gol ke gawang Arsenal saat semifinal Piala FA 1999. (Foto: Twitter: Manchester United)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Manchester United, Ryan Giggs, mencetak gol ke gawang Arsenal saat semifinal Piala FA 1999. (Foto: Twitter: Manchester United)
ADVERTISEMENT
Final kepagian Piala FA bakal dihelat Emirates Stadium pada Sabtu (26/1/2019) dini hari WIB. Pasalnya, dua penguasa tertinggi turnamen tertua di dunia itu bakal berduel di babak keempat: Arsenal sebagai perengkuh 13 titel akan menjamu Manchester United yang mengemas satu trofi lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
***
Laga final 2005 jadi pertarungan termutakhir mereka di partai penentuan, di mana Arsenal saat itu berhasil keluar sebagai pemenang via drama adu penalti. Wait, bukan itu yang jadi duel paling fenomenal mereka di Piala FA. Mundur 20 tahun ke belakang, pada babak semifinal edisi 1999, Villa Park pernah menjadi arena dari duel tersengit Arsenal versus United.
Meski hanya bertajuk babak semifinal, laga yang dihelat pada 11 April 1999 itu menjadi salah satu titik penting dalam keberhasilan Untied merengkuh treble.
Well, baik Arsenal maupun United menjadi tim yang paling konsisten pada edisi 1998/1999 itu. 'Iblis Merah' yang bertengger di klasemen Premier League sementara berhasil melalui 13 laga tanpa terkalahkan. Arsenal lebih hebat lagi karena tak pernah keok dalam 15 pertandingan termutakhir. Saat itu posisi United lebih sulit. Empat hari sebelumnya mereka baru saja ditahan Juventus 1-1 di Old Trafford pada leg pertama semifinal Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Makin repot saja setelah duel berakhir dengan skor kacamata. Oh, iya, Roy Keane kala itu sempat mengoyak jala gawang David Seaman di menit ke-38. Namun, hakim garis mengibarkan bendera tanda lebih dulu terjadi offside.
Hasil imbang tersebut memaksa kedua tim untuk melakoni pertandingan ulangan tiga hari berselang. Laga replay ini juga jadi yang terakhir di babak semifinal Piala FA karena setelahnya mulai difungsikan adu penalti bila laga berakhir sama kuat hingga babak tambahan.
Sementara pada semifinal lainnya, Newcastle United berhasil menggamit tiket ke partai puncak usai menyingkirkan Tottenham Hotspur dua gol tanpa balas. Alan Shearer jadi aktor kemenangan lewat dwigolnya.
Shearer saat berkostum Newcastle. (Foto: Press Association via AFP/Rui Viera)
zoom-in-whitePerbesar
Shearer saat berkostum Newcastle. (Foto: Press Association via AFP/Rui Viera)
Arsene Wenger sedikit mengubah susunan pemainnya dalam duel ulangan. Duet Tony Adams dan Martin Keown masih jadi perisai di jantung pertahanan. Begitu pula dengan Dennis Bergkamp dan Nicolas Anelka yang dipercaya mengisi garda terdepan. Terhitung cuma Nelson Vivas yang dilengserkan dari posisi starter. Pemian asal Argentina itu digantikan oleh Freddie Ljungberg.
ADVERTISEMENT
Lain Wenger, lain pula Sir Alex Ferguson. Arsitek asal Skolandia itu melakukan perombakan susunan pemain dengan signifikan. Ronny Johnsen dipilih jadi tandem Jaap Stam sebagai bek sentral. Jesper Blomqvist, Ole Gunnar Solskjaer, dan Teddy Sheringham juga diturunkan sejak menit awal. Sementara David Beckham, Nicky Butt, dan Roy Keane sebagai patron lini tengah masih dipertahankan Ferguson.
Untuk memutar kembali memori salah satu pertandingan bersejarah itu, kumparanBOLA merangkum plot-plot penting yang tercipta.
Gol Cantik Beckham
Penting hukumnya untuk mencetak gol cepat di laga besar. Selain membuat mental lawan anjlok, lesakkan itu bakal mendongkrak kepercayaan diri tim. Beckham menjalankan tugasnya dengan baik dalam laga kali ini. Lebih dari itu, dia berhasil melakukannya dengan cantik. Setelah melakukan umpan satu-dua dengan Sheringham, suami Victoria Caroline itu melepaskan tendangan jarak jauh yang menghujam sisi kanan gawang Seaman.
ADVERTISEMENT
Gol Balasan Bergkamp
Ya, Arsenal menunjukkan bahwa mereka bukanlah tim sembarangan. Melalui Bergkamp, The Gunners berhasil membalas gol United di menit 69. Lesakan Non-Flying Dutchman itu tak kalah spektakuler dari Beckham. Bola hasil sepakannya dari luar kotak penalti lantas meluncur deras melewati Stam dan Peter Schmeichel.
Kartu Merah Keane
Gol Bergkamp membuat angin berembus ke arah Arsenal. Terlebih setelah David Elleray mengusir Keane pada menit ke-74. Gelandang asal Republik Irlandia itu menerima kartu kuning keduanya pasca-menjegal Marc Overmars. Kalah jumlah personel membuat United tersudut. Hingga akhirnya...
Schmeichel Berhasil Menepis Tendangan Penalti
Marabahaya United datang untuk kedua kalinya setelah Phil Neville menjatuhkan Ray Parlour di kotak terlarang. Makin genting karena menit sudah menunjukkan angka 92.
ADVERTISEMENT
Peter Schmeichel saat menepis penalti Dennis Berkamp di semifinal Piala FA 1999 antara Manchester United vs Arsenal. (Foto: Twitter: Remi_Pimpin)
zoom-in-whitePerbesar
Peter Schmeichel saat menepis penalti Dennis Berkamp di semifinal Piala FA 1999 antara Manchester United vs Arsenal. (Foto: Twitter: Remi_Pimpin)
Artinya, bila eksekusi titik putih Arsenal gol, pupus sudah asa United untuk melaju ke babak final. Hangus sudah harapan mereka untuk meraih treble, mengawinkan trofi Piala FA dengan Premier League dan Liga Champions. Namun, keajaiban tercipta. Tendangan Bergkamp ke sisi kanan berhasil dimentahkan Schmeichel. Skor berakhir sama kuat hingga waktu normal usai.
Ryan Giggs sang Pahlawan
Masalah belum tuntas. United masih harus bertahan dari gempuran Arsenal dan mencetak gol. Itu semua harus mereka lakukan dengan 10 orang pemain. Di sinilah Ryan Giggs muncul sebagai pahlawan. Diawali dari serangan balik, dia menggiring bola dari tengah lapangan, melewati tiga pemain, lalu melepaskan tembakan keras dari sudut sempit--ke arah tiang dekat yang gagal dihalau Seaman.
ADVERTISEMENT
Setelah jala Arsenal terkoyak, Giggs berlari sambil melepas baju dan berpelukan dengan rekan-rekan setimnya. Mulai dari situ juga dunia tahu bahwa dada Giggs berbulu. Eh, bukan itu yang terpenting. Dari kemenangan itu United kemudian mulai menebarkan maginya dengan mempermalukan Juve 3-2 di Delle Alpi pada leg kedua semifinal Liga Champions.
Kejaiban United ditutup dengan sempurna kala menuntaskan Bayern Muenchen pada laga pamungkas yang dihelat 26 Mei 1999. Empat hari sebelumnya, mereka berhasil menggondol trofi Piala FA setelah menaklukkan Newcastle 2-0 di partai puncak, menggenapkan mahkota Premier League yang sudah mereka genggam lebih dulu.