Arsene Wenger: Ini Waktu yang Tepat untuk Mundur

20 April 2018 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wenger di konferensi pers jelang lawan Milan. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger di konferensi pers jelang lawan Milan. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah banyak yang meminta Arsene Wenger mundur dan sudah sering juga permintaan itu disuarakan. Namun, berulang kali juga, Wenger bersikukuh untuk bertahan.
ADVERTISEMENT
Wenger memang berjasa buat Arsenal. Tanpa dirinya, brand sepak bola ofensif dengan fluiditas (kecairan) di sepertiga akhir lapangan tidak akan ada. Wenger, buat The Gunners, adalah bapak sepak bola yang mereka miliki sekarang ini.
Ketika ia datang pada 1996, Wenger mendobrak dominasi. Waktu itu, Premier League tengah dikuasai Manchester United dengan Alex Ferguson sebagai nakhodanya.
Wenger yang fasih beragam bahasa itu menantang Ferguson telak-telak. Sepak bola yang dibawanya ke Arsenal memaksa Ferguson untuk mengubah gaya bermain timnya juga. Kedatangan Wenger membuat duduk Ferguson di pinggir lapangan jadi tidak nyaman.
Wenger dan Ferguson kemudian sering berselisih. Ini wajar, pasalnya tim mereka saling bersaing di papan klasemen. Pertemuan antara Arsenal dan United juga sering dipayungi atmosfer keras; bahkan beberapa di antaranya melibatkan perkelahian antarpemain.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, hubungan keduanya melunak seiring dengan munculnya pesaing baru pada diri Chelsea dan Jose Mourinho. Sebelum Ferguson pensiun pada 2013, keduanya sudah tampak seperti sobat karib. Bahkan, Ferguson tidak segan-segan membela Wenger.
Pada Mei 2017, pria asal Skotlandia itu menyebut bahwa tekanan yang diarahkan kepada Wenger sebagai 'kekonyolan'. Wenger memang sering dihantam kritik dalam beberapa tahun terakhir. Meski masih bisa memberi Arsenal trofi Piala FA 2017, sebagian besar pendukung merasa ia sudah habis.
Oleh karena itu, tidak mengherankan melihat para pendukung Arsenal membentangkan spanduk 'Wenger Out' dalam berbagai kesempatan. Menjuarai Piala FA memang masih layak diapresiasi, tapi tampil medioker di Premier League --dan sudah lama tidak menjuarai liga itu selama bertahun-tahun-- sudah kelewatan.
ADVERTISEMENT
Maka, ketika ia diserahi kontrak hingga 2019, tak sedikit pendukung Arsenal yang memprotes. Wenger bergeming. Ia merasa bahwa dirinya itulah yang masih layak memimpin Arsenal.
Namun, waktu bergerak dan hati manusia berubah. Pada Jumat, 20 April 2018, keluarlah pernyataan itu dari mulutnya sendiri: Wenger menyatakan mundur setelah musim 2017/2018 selesai.
"Setelah mempertimbangkan baik-baik, dan berbicara dengan klub, saya merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mundur," kata Wenger seperti dilansir The Guardian.
Entah siapa yang akan menggantikan Wenger. Nama Thomas Tuchel --eks manajer Borussia Dortmund-- sempat disebut-sebut, begitu juga dengan Massimiliano Allegri. Namun, belakangan Wenger justru kerap mengumbar pujian kepada mantan anak asuhnya, Patrick Vieira.
Vieira-kah suksesor itu?
ADVERTISEMENT