Babak Kedua yang Mengubah Narasi Der Klassiker untuk Dortmund

11 November 2018 13:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lucien Favre, pelatih Borussia Dortmund. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler )
zoom-in-whitePerbesar
Lucien Favre, pelatih Borussia Dortmund. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler )
ADVERTISEMENT
Borussia Dortmund, untuk sementara, boleh menepuk dada keras-keras. Mereka sukses meraih kemenangan penting dalam laga pekan ke-11 Bundesliga musim 2018/19.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (11/11/2018) dini hari WIB, Dortmund kedatangan tamu besar dari Bavaria, Bayern Muenchen. Westfalenstadion pun menjadi arena tempat bertemunya Dortmund dan Bayern, dengan laga bertajuk Der Klassiker. Sebagaimana sebuah laga klasik, laga ini juga menghadirkan keseruan tersendiri.
Pada babak pertama, tuan rumah Dortmund harus tertinggal lebih dulu dari Bayern setelah Robert Lewandowski membobol gawang Marwin Hitz pada menit 26. Sempat menyamakan kedudukan lewat Marco Reus, Bayern mampu kembali unggul usai Lewandowski menorehkan gol keduanya pada menit 52.
Setelah gol kedua Bayern ini, Dortmund menggila. Penampilan mereka meningkat drastis, terutama setelah masuknya Paco Alcacer dan Mahmoud Dahoud. Kuasa laga mereka pegang, dan hal itu berhasil membawa mereka mencetak dua gol pembalik kedudukan melalui Reus pada menit 67 dan Alcacer pada menit 73.
ADVERTISEMENT
Seusai pertandingan, tampak wajah Lucien Favre, pelatih Dortmund, semringah. Meski bahagia, matanya tidak tertutup akan realitas yang ada. Bahwa timnya sempat ditekan oleh Bayern, terutama pada babak pertama, sampai terciptanya gol Lewandowski pada menit 26.
"Saya salut dengan perjuangan anak asuh saya. Setelah 95 menit, saya bisa mengatakan bahwa kemenangan ini memang pantas kami dapatkan. Tapi, jika Anda bertanya kepada saya soal penilaian babak pertama, saya bisa bilang bahwa Bayern main luar biasa. Selama 30 menit awal, mereka bermain intens dan penuh determinasi," ujar Favre dalam sesi jumpa pers setelah laga, dilansir "ESPN FC".
"Saya belum pernah melihat pertandingan seketat di 30 menit babak pertama pertandingan ini. Syukur tim kami hanya tertinggal 0-1 di babak pertama, karena jika kami tertinggal lebih dari itu, kami akan sulit bangkit di babak kedua. Perubahan yang saya lakukan di babak kedua pun akan gagal," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Di babak pertama, Favre memasang duet Julian Weigl dan Axel Witsel dengan tujuan untuk menjaga penguasaan bola tetap di tangan Dortmund, bahkan sejak awal babak pertama. Namun, Weigl dan Witsel banyak ditekan, apalagi Weigl menampilkan performa yang tidak kelewat apik sebagai distributor bola. Untuk memperbaiki ini, Favre memasukkan Dahoud.
Para pemain Borussia Dortmund rayakan gol Marco Reus ke gawang Bayern Muenchen. (Foto:  REUTERS/Wolfgang Rattay)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Borussia Dortmund rayakan gol Marco Reus ke gawang Bayern Muenchen. (Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay)
"Dahoud mampu mengontrol laga dengan baik dari lini tengah, bersama Axel Witsel, di babak kedua. Hasilnya, di babak kedua kami main lebih baik dan hal itu menjadi salah satu faktor kemenangan tim kami atas Bayern," ujar Favre.
Berkat kemenangan ini, Dortmund untuk sementara unggul empat angka atas Borussia Moenchengladbach yang berada di posisi kedua. Mereka juga unggul tujuh poin dari Bayern sehingga mengundang pesimistis dari bek Bayern, Mats Hummels. Ia menyebut bahwa sekarang, sulit bagi Bayern untuk menjuarai liga di akhir musim nanti.
ADVERTISEMENT
"Semua bisa lihat tabel klasemen Bundesliga. Saya kira, bisa dibilang bahwa jika terus seperti ini, mungkin saja kami tidak akan memenangi gelar liga di akhir musim," pungkas Hummels.