Bali United Dituding Beri Rp 40 Juta ke Wasit Tiap Laga Kandang

20 Februari 2019 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Bali United berkumpul di tengah lapangan Stadion Kapten I Wayan Dipta. Foto: Dok. Liga Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bali United berkumpul di tengah lapangan Stadion Kapten I Wayan Dipta. Foto: Dok. Liga Indonesia
ADVERTISEMENT
Dalam dua bulan belakangan, sepak bola nasional bak memasuki babak baru kehidupan. Hal itu tak lepas dari keberhasilan Satgas Antimafia Bola dalam mengungkap kasus pengaturan skor dan pertandingan. Hingga kini, sudah 15 tersangka yang ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Setelah merambah Liga 2 dan Liga 3, kini pengaturan pertandingan juga diduga terjadi di Liga 1. Hal itu menyusul pengakuan seorang perangkat pertandingan dalam acara Mata Najwa bertajuk 'PSSI Bisa Apa? Jilid 4: Darurat Sepak Bola' pada Rabu (20/2/2019).
Menurutnya, salah satu pertandingan yang diatur ialah laga Bali United vs Persela Lamongan di Liga 1 2018. Tak dijelaskan detail pertandingan itu. Akan tetapi, Bali United tercatat menjamu Persela pada 11 September 2018 dengan skor akhir 3-2.
Bali United. Foto: Dok. PT LIB
"YT itu mengorder Bali United melawan Persela. Dijanjikan Rp 40 juta untuk perangkat pertandingan," ujarnya.
Menurutnya, nominal sebesar itu diberikan kepada perangkat pertandingan jika Bali United berhasil meraih kemenangan di kandang. Ia bahkan mengaku bahwa perangkat pertandingan akan mendapat imbalan di setiap laga kandang yang berhasil dimenangi Bali United.
ADVERTISEMENT
"Di Bali itu segitu imbalanya kalau menang. Setiap pertandingan Bali United pasti perangkat (pertandingan) dapat, kalau menang. Transaksi diberikan oleh runner. Semua wasit sudah tahu," ucapnya.
Pendukung klub Bali United menyalakan kembang api ketika berlangsungnya pertandingan Sepak Bola Liga 1 antara Bali United melawan Persija Jakarta di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (02/12/2018). Persija Jakarta menang atas Bali United dengan skor 2-1 setelah beberapa kali pertandingan sempat dihentikan karena ulah penonton. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Dalam acara itu, sosok berinisial YT membantah tudingan sang perangkat pertandingan tersebut. Ia mengaku lebih memprioritaskan memberikan bonus kepada para pemain.
"Tidak ada itu sama sekali dari saya, kalau emmerintahkan kemenangan kepada pemain pasti itu. Saya ingin pemain menang. Begini... Bonus ke pemain saja per pertandingan kalau menang Rp 100 juta lebih. Jadi, enggak mungkin kami melakukan hal itu. Kami bonus ke pemain saja lebih besar. Untuk gol saja ada lebih besar. Kami bonus ke pemain itu banyak banget," kata YT.
ADVERTISEMENT