Bersama Allardyce, Everton Sudah Boleh Berharap Lebih

19 Desember 2017 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Everton, Sam Allardyce. (Foto: Reuters/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Everton, Sam Allardyce. (Foto: Reuters/Lee Smith)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sam Allardyce benar-benar berhasil mengangkat derajat Everton. Empat laga di bawah kendalinya, Everton mampu mengukir tiga kemenangan dan hanya satu kali imbang. 10 poin itu kemudian membuat Everton beranjak naik ke peringkat sembilan klasemen dengan raihan 25 poin.
ADVERTISEMENT
Itu belum dihitung laga versus West Ham yang mana hasil akhir menunjukkan skor 4-0 untuk Everton. Kendati dalam laga itu status pelatih masih dipegang caretaker David Unsworth, fondasi dan kemauan Allardyce sudah terlihat pada laga tersebut.
Kemenangan terakhir yang dipetik Everton kemudian baru didapatnya dini hari (19/12) tadi. Dalam laga pekan ke-18 Premier League, Everton berhasil menjungkalkan Swansea City dengan skor 3-1 dalam laga yang dihelat di Goodison Park itu.
Jika ditotal, itu berarti ada 13 poin yang didapat Everton dengan torehan 11 gol dan cuma kebobolan dua gol saja. Prestasti seperti itu jelas menunjukkan jika sejauh ini, Everton tak salah pilih manajer baru. Pasalnya pendahulu Allardyce, Ronald Koeman, membawa The Toffees terjerembab di zona degradasi.
Para pemain Everton merayakan gol. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Everton merayakan gol. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
Lantas dengan torehannya itu, target pun diusung eks-manajer Tim Nasional (Timnas) Inggris itu. Allardyce menilai jika Everton punya kans untuk finis di papan atas atau setidaknya di posisi 10 besar pada akhir musim nanti meski jarak dengan zona kompetisi Eropa saat ini masih terpaut enam poin.
ADVERTISEMENT
"Untuk mengumpulkan 13 dari 15 poin itu luar biasa, mengingat dari posisi mana kami berasal. Kami telah mencetak 11 gol dalam 5 pertandingan dan mampu mencatat clean-sheet. Kami adalah tim yang melakukan comeback ketika tertinggal 0-1 dan menunjukkan karakter kami," kata Allardyce selepas laga kontra Swansea.
Bersama Allardyce, secara teknis, Everton memang menjadi tim yang solid. Manajer berusia 63 tahun itu memfokuskan pertahanan dengan pengorganisasian yang bagus untuk membuat Everton menjadi tim yang sulit ditaklukkan bagi setiap lawan-lawannya.
Namun menilik pencapaian memukau dan semakin solidnya Everton, Allardyce tak ingin dipuji sendirian. Karena baginya, ada pihak-pihak lain seperti pemain dan dua asistennya--Craig Shakespeare dan Sammy Lee--yang juga amat pantas diberikan pujian.
ADVERTISEMENT
"Dari sudut pandang taktik, saya telah menyerderhanakan permainan dan saya mengelola pemain secara personal. Saya membawa beberapa staf berpengalaman dan berbakat, bersama dengan staf lainnya. Untuk berbalik begitu cepat adalah kredit besar untuk semua orang, bukan hanya dia," jelas Allardyce.
Kini, Everton pantas optimistis menatap masa depan bersama Allardyce. Mereka pun sangat layak untuk segera melupakan zona degradasi karena nyatanya, dalam sejarah kariernya, pelatih berjuluk "Big Sam" itu tak pernah sekalipun membawa timnya degradasi, meski dia menangani tim macam Sunderland atau Crystal Palace.