Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Betapa Terjalnya Jalan Bali United di AFC Cup
28 Februari 2018 15:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Gagal lagi. Setelah laga perdana dipermalukan tim tamu di hadapan pendukung sendiri, Bali United kembali gagal meraih poin penuh.
ADVERTISEMENT
Memang, hasil imbang 1-1 atas Global Cebu dalam partai lanjutan AFC Cup terasa cukup baik mengingat bermain di markas lawan. Akan tetapi, melihat kesempatan yang terbuka lebar untuk membawa poin penuh, hasil itu tampaknya cukup disesalkan.
Tak hanya itu, kegagalan Bali United meraih tiga poin juga berdampak terhadap peluang mereka untuk bisa lolos dari fase penyisihan grup. Langkah ‘Serdadu Tridatu’ untuk melaju ke babak selanjutnya bahkan terbilang benar-benar berat.
Usai gagal meraih poin penuh di kandang wakil Filipina, Global Cebu FC, Selasa (27/2/2018), tim besutan Widodo Cahyono Putro masih bercokol di peringkat ketiga dengan mengantongi satu angka saja. Maka dari itu, menyapu bersih empat laga sisa, tak lantas memuluskan langkah Bali United untuk lolos ke babak semifinal Zona Asia Tenggara (ASEAN).
ADVERTISEMENT
Ya, AFC Cup kini sangat berbeda dibandingkan dengan beberapa musim lalu. Karena sejak musim 2017, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) merombak habis format kompetisi Asia level kedua itu. Format baru ini sudah dimulai dari babak penyisihan grup.
AFC membagi menjadi lima zona: Asia Barat (Grup A, B dan C), Asia Tengah (Grup D), Asia Selatan (Grup E), ASEAN (Grup F, G, dan H), dan Asia Timur (Grup I).
Untuk melaju ke partai puncak, setiap zona memiliki caranya masing-masing. Juara grup dan satu runner-up terbaik di masing-masing Zona. Empat grup yang lolos di setiap Zona akan bertarung di Semifinal Zona.
Setelah itu, dua klub akan bertarung untuk menjadi juara Zona dan melaju ke babak Semifinal Interzona. Nantinya, juara Zona Asia Barat dan ASEAN beradau kuat untuk mendapatkan tiket ke babak Final Interzona atau partai puncak AFC Cup.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan tiga Zona lainnya yang hanya memiliki satu grup di babak penyisihan? Dari ketiga Zona ini tak ada runner-up terbaik. Yang berhak melaju ke babak selanjutnya hanya juara grup saja.
Nantinya, juara Grup D dan Grup E akan saling berhadapan merebut satu tiket di Semifinal Interzona. Sedangkan, juara Grup I langsung menanti di babak Semifinal Interzona.
Semakin rumit kompetisi, semakin sulit pula upaya Bali United menjaga asa di AFC Cup. Bahkan dengan menyapu bersih empat laga sisa, tak lantas membuat Ilija Spasojevic dan kolega melaju ke babak semifinal Zona ASEAN.
Kesampingkan dulu untuk lolos sebagai runner-up terbaik. Untuk menjadi juara grup dan menjadi semifinalis Zona ASEAN, 12 poin yang masih dapat dikoleksi Bali United bukanlah perkara mudah. Karena, dua laga mesti dilakoni di kandang lawan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, enam poin yang telah dikantongi pemuncak klasemen sementara, Yangon United, seakan melengkapi kesulitan-kesulitan Bali United untuk terus berpendar. Pasalnya, selain diwajibkan menyapu bersih empat laga sisa, Bali United juga masih harus berharap pada hasil laga lainnya.
Jangan sampai ketiga klub di Grup G itu mampu mengemas poin lebih dari 13. Itu hitung-hitungan pertama.
Namun, bila menjadi juara grup terlalu sulit, Bali United dapat memanfaatkan jatah runner-up terbaik Zona ASEAN. Akan tetapi, ada dua hal yang mesti dilalui oleh mereka.
Bali United mesti meraih poin penuh di setiap laga dan meningkatkan produktivitas gol. Karena, dua hal itu yang akan menentukan runner-up terbaik Zona ASEAN.
Sejatinya, kesulitan yang dihadapi Bali United itu bermula dari ‘pilihan’ untuk memprioritaskan Piala Presiden 2018. Dengan memandang gelar juara turnamen pramusim sebagai prestasi dan meyampingkan kompetisi Asia yang notabanenya mewakili Indonesia, menimbulkan risiko sendiri.
ADVERTISEMENT

Pada laga perdana AFC Cup lalu, Bali United memutuskan turun dengan lapis kedua dan menyimpan pilar andalannya untuk berlaga di leg kedua semifinal Piala Presiden. Alhasil, Bali United sukses dihajar 1-3 oleh Yangon United di Stadion Kapten I Wayan Dipta paada 13 Februari lalu.
Memang, jadwal padat menjadi pemicu dari keputusan itu. Akan tetapi, melepas satu laga kandang di AFC Cup semestinya perlu dipertimbangkan dengan baik-baik.
Karena mencuri poin di laga tandang adalah perkara yang sulit. Terlebih menilik catatan musim lalu, lawan-lawan Bali United di grup G sangat tangguh ketika bermain di kandang sendiri. Itu terbukti dalam laga melawan Global Cebu.
Namun, apa daya, penyesalan memang selalu datang belakangan, bukan?
ADVERTISEMENT