Bima Sakti: Kalau PSSI Berkehendak, Saya Siap Mundur

22 November 2018 12:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bima Sakti, pelatih Indonesia U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Sakti, pelatih Indonesia U-19 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan target tinggi kepada staf kepelatihan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Tak tanggung-tanggung, Bima Sakti dan para stafnya dituntut meraih juara pada edisi penyelenggaraan ke-11 ini.
ADVERTISEMENT
Namun, jangankan juara, lolos fase grup saja tak mampu. Timnas Indonesia bahkan sudah dipastikan tersingkir dengan menyisakan satu pertandingan lagi. Hasil imbang Thailand vs Filipina pada Rabu (21/11/2018) menjadi penutup kans skuat 'Garuda' mengintip fase semifinal.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup B dengan tiga poin dari satu kemenangan dan dua kali kalah. Dengan begitu, hasil melawan Filipina pada Sabtu (25/11) mendatang, tak lagi menentukan karena poin Thailand dan Filipina sudah tak lagi terkejar (7 poin).
Atas hasil buruk itu, Bima mengaku akan segera mempertanggung jawabkan kepada federasi sepak bola Tanah Air pascarampungnya laga pamungkas. Selain itu, ia juga akan siap menerima konsekuensi yang akan diberikan nanti.
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Bima Sakti. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
''Kalau memang PSSI memutuskan kami (jajaran pelatih) untuk mundur, kami siap,'' kata Bima usai mendampingi latihan di Stadion Madya, Senayan, jakarta Pusat, Rabu (22/11).
Kegagalan Timnas Indonesia lolos ke babak gugur Piala AFF ini bukan kali pertama. Terhitung, sejak gelaran Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger) dimulai sejak 1996, Timnas Indonesia gagal lolos ke babak semifinal sebanyak tiga kali. Itu terjadi pada edisi 2007, 2012, dan 2014.
Ditambah dengan kegagalan lolos pada tahun ini, maka Timnas gagal lolos ke semifinal Piala AFF 2018 sebanyak empat kali. Artinya, Timnas Indonesia pun gagal mengulangi raihan apik pada edisi 2016, kala mereka sukses menembus partai final.
''Kami hanya berharap ke depan, siapapun pelatihnya, asing atau lokal, kita semua harus dukung dengan semaksimal mungkin. Karena menjadi tim pelatih tak mudah,'' ucapnya.
ADVERTISEMENT
Coach Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto memberi arahan kepada Timnas Indonesia saat melakukan latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Coach Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto memberi arahan kepada Timnas Indonesia saat melakukan latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
''Saya harap media, terutama masyarakat, mengerti bahwa ini adalah proses dan itu tak mudah. Kita bisa lihat Thailand dan Vietnam dari usia dini mereka dibentuk karakter sepak bolanya. Jadi memiliki dasar yang bagus,'' kata Bima.
Bima Sakti sebelumnya tercatat sebagai asisten pelatih Luis Milla sejak 2017 lalu, yang kemudian dipromosikan menjadi pelatih menjelang Piala AFF 2018.