Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bima Sakti: Saya seperti Pelajar SMP yang Diuji di Universitas
26 November 2018 0:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia gagal memetik poin penuh dalam pertandingan pemungkas Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina, Minggu (25/11/2018) malam WIB. Pada laga itu kedua tim bermain imbang 0-0. Seusai laga, pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti, meminta maaf atas kegagalannya pada turnamen kali ini.
ADVERTISEMENT
"Saya minta maaf kepada semua insan sepak bola, tapi saya terharu dengan suporter yang hadir. Tadi ada bendera besar, ada juga spanduk tadi yang berbunyi, 'Menang kudukung, kalah kusanjung'," kata Bima dalam jumpa pers pascalaga.
"Saya pikir itu ungkapan semua pencinta sepak bola Indonesia. Semoga ke depan Timnas kita bisa berprestasi lebih baik, menjadi motivasi bagi kita semua. Saya pribadi mohon bantuan dari wartawan, siapa pun ke depan pelatihnya, saya harap bisa didukung. Kritik silakan, tapi yang membangun," lanjut pelatih 42 tahun.
Bima ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia kurang dari sebulan sebelum Piala AFF 2018 digelar. Bima mengakui bahwa tanggung jawab ini lebih besar daripada kemampuannya.
"Saya seperti pelajar SMP yang diberi tes universitas. Tapi, itu tidak bisa dibayar dengan uang. Saya bersyukur bisa berada di tim ini, bisa mengetahui karakter para pemain," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Bima tetap menyebutkan bahwa semua yang terjadi adalah tanggung jawabnya. "Saya menanggung semua konsekuensinya. Saya akui saya punya kesalahan dalam memilih pemain, siapa yang turun dan sebagainya," ucap pria kelahiran Balikpapan ini.
Lantas, apa selanjutnya untuk Bima?
"Untuk penunjukan pelatih, saya tegaskan bahwa kontrak saya berhenti di Piala AFF. Di sini saya hanya melanjutkan apa yang sebelumnya dicapai bersama Coach Luis Milla," kata Bima.