Bologna vs Lazio: Adu Taktik Inzaghi Bersaudara

26 Desember 2018 4:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Filippo dan Simone Inzaghi. (Foto: ACMilan.Ge)
zoom-in-whitePerbesar
Filippo dan Simone Inzaghi. (Foto: ACMilan.Ge)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari di mana Filippo Inzaghi akan menghadapi saudara kandungnya, Simone Inzaghi, di pentas Serie A 2018/19 akhirnya tiba. Bukan, keduanya tidak akan berduel di atas lapangan seperti yang sudah-sudah. Duel kali ini lebih spesial, karena kakak-adik itu akan beradu di pinggir lapangan, sebagai juru taktik. Filippo sebagai arsitek Bologna, sedangkan Simone jadi pemimpin Lazio pada laga yang dihelat Rabu (26/12/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Bagi Filippo, menghadapi saudara sendiri sebagai pelatih untuk pertama kalinya tidak terlalu menghadirkan tekanan. Sebaliknya, sosok berusia 45 tahun itu mengaku sangat antusias menyambut pertandingan tersebut.
"Akan sangat menarik untuk menantang saudara saya di laga selanjutnya. Memang akan terasa sedikit aneh melihat kami berdua berdiri (di pinggir lapangan). Tapi, saya yakin dengan kondisi mereka di tabel klasemen, Simone bersungguh-sungguh menghadapi saya," kata Filippo dilansir The Laziali.
Jelang pertemuan keduanya, Lazio dan Bologna memang berada dalam kondisi yang berbeda. Lazio saat ini bercokol di posisi empat klasemen dengan koleksi 28 poin, hasil dari 8 kemenangan, 4 kali imbang, dan 5 kekalahan.
Skuat I Biancocelesti pun tengah memiliki moral tinggi lantaran di laga teraktualnya sukses mengalahkan Cagliari 3-1. Sementara Bologna berada di peringkat 18 dengan 13 poin. Filippo baru mempersembahkan dua kemenangan dari 17 laga, sisanya tujuh kali imbang, dan delapan kali kalah.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Simone tidak menganggap laga melawan Bologna akan berjalan mudah. Menurutnya, kondisi di mana Rossoblu yang hanya berjarak satu angka dari Udinese di peringkat ke-18, akan memberi suntikan motivasi untuk keluar dari zona degradasi.
"Motivasi para pemain juga menjadi faktor penentu. Saya akan mengevaluasi tim untuk melawan tim yang kemungkinan memberi kami banyak ruang kosong. Saudara saya akan membawa Bologna ke tempat aman. Dia memiliki semangat tinggi dan hanya berjarak satu poin dari tim di atasnya," ujar Simone dilansir Cittaceleste.
Simone Inzaghi dan Sergej Milinkovic-Savic usai laga Liga Europa menghadapi Marseille. (Foto: AFP/Tiziana Fabi)
zoom-in-whitePerbesar
Simone Inzaghi dan Sergej Milinkovic-Savic usai laga Liga Europa menghadapi Marseille. (Foto: AFP/Tiziana Fabi)
Di lain sisi, kondisi Lazio dan Bologna yang berbeda di tabel klasemen seolah menunjukkan bagaimana perbedaan nasib Filippo dan Simone sebagai seorang pelatih. Ya, tidak seperti kariernya yang moncer sebagai pemain, Filippo nyatanya kesulitan ketika menjadi seorang juru taktik.
ADVERTISEMENT
Bahkan, sebelum membesut tim sekelas Bologna, Filippo sudah lebih dulu gagal saat melatih AC Milan pada 2014/15. Di musim itu, Milan hanya menempati posisi ke-10 klasemen akhir dan terhenti di babak 16 besar Coppa Italia. Masa kerja Filippo pun tak diperpanjang oleh manajamen I Rossoneri.
Inzghi juru taktik anyar Bologna. (Foto: GIUSEPPE CACACE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Inzghi juru taktik anyar Bologna. (Foto: GIUSEPPE CACACE / AFP)
Sementara, karier Simone di Lazio terbilang mulus. Sejak mengambil alih kursi kepelatihan pada 2016, pria berusia 42 tahun ini membuat Lazio berada di jajaran tim papan atas Serie A. Di musim perdanannya, Simone membawa Lazio finis di posisi lima dan menjejak final Coppa Italia--meski akhirnya kalah dari Juventus.
Simone memulai musim keduanya dengan manis usai mengantarkan Lazio jadi kampiun Supercoppa Italia dan mengakhiri musim 2017/18 di peringkat lima. Kendati demikian, Simone yakin bahwa seiring waktu Filippo akan menemui kesuksesan di dunia kepelatihan.
ADVERTISEMENT
"Kami saling menyelamati satu sama lain. Memang kami tidak terlalu sering membicarakan sepak bola. Tapi, keluarga kami akan datang menyaksikan nanti, dia dan saya harus melakukan tugas masing-masing. Bologna terus berjuang untuk menyelamatkan diri dan berhasil di kemudian hari," pungkas Simone.