Busquets: Menolak Laga di AS demi Kebaikan La Liga

24 Agustus 2018 7:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Barcelona, Sergio Busquets. (Foto: Albert Gea/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Barcelona, Sergio Busquets. (Foto: Albert Gea/Reuters)
ADVERTISEMENT
Penolakan terkait perjanjian antara pihak La Liga dengan Relevant--perusahan olahraga dan hiburan yang juga operator International Champions Cup--untuk menghelat laga La Liga di Amerika Serikat (AS) terus bermunculan. Setelah Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) menyatakan penolakan, giliran gelandang Barcelona, Sergio Busquets, yang angkat bicara sebagai individu.
ADVERTISEMENT
Sebagai wakil kapten Barcelona, Busquets sendiri ikut serta dalam pertemuan pemain yang mewakili 20 klub La Liga. Dalam pertemuan yang berlangsung di markas besar AFE yang terletak di Madrid, Rabu (22/8/2018) waktu setempat, permufakatan La Liga dengan Relevant menjadi topik utama.
Dalam video yang diunggah AFE di Twitter resminya, Busquets mengatakan bahwa pesepak bola Spanyol punya pandangan yang sama terkait perjanjian tersebut. Menolak, lanjut sosok berusia 30 tahun itu, merupakan pilihan paling tepat yang bisa diambil pesepak bola La Liga.
"Kami (pesepak bola La Liga) bersatu. Seperti yang sempat diucapkan presiden AFE (David Aganzo), kami mempunyai pandangan dan suara yang sama terkait problem itu," ucap Busquets.
"Kebersamaan akan membuat kami lebih kuat dan itu (penolakan terkait laga La Liga di Amerika) merupakan jalan yang kami ambil. Dan kami percaya itu (penolakan) merupakan pilihan terbaik untuk sepak bola (Spanyol)," lanjut pemain kelahiran Sabadell, Spanyol, itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden AFE, David Aganzo, mengucapkan bahwa banyak pemain yang kecewa dan terkejut dengan ketetapan yang diambil operator kompetisi teratas sepak bola Spanyol itu. Sebab, pemain tak dilibatkan dalam perjanjian tersebut.
"Keputusan La Liga tanpa berkonsultasi dengan siapa pun menunjukkan kurangnya rasa hormat mereka. Ini tidak cuma perkara permainan, tetapi kondisi pemain dan perjalanan membuat keputusan untuk laga di Amerika Serikat tak masuk akal. Terlebih, satu tim harus rela menyerahkan partai kandang," kata Aganzo.
"Pemain tak ingin bermain di luar negeri. Ada banyak cara yang lebih koheren dan masuk akal untuk dilakukan sebelum keputusan diambil. Keputusan sebesar itu, yang dapat memengaruhi pemain, wasit, dan fans, diambil secara sepihak," lanjut eks pemain Real Madrid itu.
ADVERTISEMENT
Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, tak tinggal diam. Menurutnya, permufakatan itu diambil sebagai upaya untuk menarik sponsor dan membikin tim-tim papan tengah berkembang sekaligus memangkas gap yang terlalu jauh dengan Real Madrid maupun Barcelona.
"Perjanjian itu bakal membikin La Liga menjadi pionir di dunia (menggelar laga di luar negeri). Cuma NBA yang melakukan hal serupa. Tujuannya bukan cuma itu, tetapi juga untuk menarik sponsor besar," ucap Tebas sebagaimana mengutip ESPNFC.
"Saat ini, cuma dua tim yang benar-benar melesat, Real Madrid dan Barcelona. Sementara perkembangan klub lain begitu lambat. Kami harus bekerja untuk itu, sehingga sponsor asing mau 'tiba' di Valencia, Villarreal atau bahkan klub promosi, Huesca. Mengapa tidak?," tutupnya.
ADVERTISEMENT