Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Begitu solid sektor pertahanan Juventus saat ini. Merekalah tim dengan terbaik dengan catatan hanya 30 kemasukan pada Serie A 2018/19.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana jadinya jika manajemen I Bianconeri melakukan upgrade lini belakang lewat transfer Matthijs de Ligt dari Ajax Amsterdam? Kira-kira pertanyaan itulah yang coba dijawab eks pelatih Juventus, Fabio Capello.
Capello sendiri adalah pakar pertahanan. Dua musim di Juventus, dia membawa anak-anak asuhnya keluar sebagai kampiun Serie A (pada akhirnya dicabut karena Calciopoli) dengan pertahanan sebagai kunci.
Pertama adalah musim 2004/05. Hanya 27 gol bersarang di gawang Gianluigi Buffon berkat ketangguhan kuartet bek Jonathan Zebina, Lilian Thuram, Fabio Cannavaro, serta Gianluca Zambrotta.
Ungkapan defence wins championship kembali diwujudkan Juventus semusim berselang. Rapor mereka memang agak menurun dengan kemasukan 30 gol. Namun, mereka tetaplah tim dengan catatan kebobolan paling sedikit di Serie A.
ADVERTISEMENT
Menurut Capello, Juventus asuhan Maurizio Sarri akan mendapatkan efek serupa dengan perekrutan De Ligt . Ya, De Ligt diyakini bakal menghadirkan pertahanan paripurna bagi I Bianconeri dan menjamin gelar juara Serie A untuk kesembilan kali secara beruntun.
"Jika Juventus merekrut De Ligt, maka perburuan gelar juara telah berakhir. Mari bicarakan musim selanjutnya," ucap Capello kepada Corriere dello Sport.
"Karena begini, De Ligt merupakan pemain belakang terbaik di luar sana. Dia bisa membuat tim bertahan dengan dua pemain saja, sehingga para full-back bisa bergerak bebas. Mirip-mirip dengan permainan Ajax."
"Bersama De Ligt, Juventus mendapatkan jackpot. Sebaliknya, jarak antartim dalam persaingan bakal menipis jika De Ligt tak jadi bergabung," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa dasar Capello berpendapat demikian. Kualitas De Ligt memang sudah teruji, termasuk di kompetisi level atas macam Liga Champions. Terbukti dengan torehan 1,5 tekel, 1,4 intersep, serta 4,2 sapuan per laga musim 2018/19.
Tak cuma aspek teknik, De Ligt juga telah menunjukkan kematangan mental di usia 19 tahun. Itulah sebab dia didaulat sebagai kapten utama Ajax.
Di luar transfer De Ligt , Capello juga memberikan sorotan khusus untuk perburuan gelar juara Serie A. Dia menilai hanya ada dua tim yang berpeluang merusak hegemoni Juventus dalam delapan tahun terakhir.
"Saya mesti menegaskan. Saat berbicara tim lainnya (dalam persaingan juara), itu mengarah ke Napoli ke Inter Milan. Sementara, tim-tim macam AC Milan, AS Roma, dan Lazio tak masuk karena masalah teknis atau finansial," ucap Capello.
ADVERTISEMENT