Cedera Otot, El Shaarawy Absen Lawan Napoli

27 Maret 2019 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
El Shaa di laga vs SPAL. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
El Shaa di laga vs SPAL. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah dipastikan Stephan El Shaarawy takkan tampil untuk AS Roma saat melawan Napoli di Stadio Olimpico, Minggu (31/3/2019) malam WIB. Mengacu pada laporan Sky Italia, striker berdarah Mesir itu kini tengah berupaya sembuh dari cedera otot yang dideritanya sejak jeda internasional terakhir.
ADVERTISEMENT
Mengenai musabab cedera ini masih belum diketahui pasti. Sky Italia menyebut El Shaarawy baru menderita cedera setelah laga Timnas Italia versus Finlandia pada Minggu (24/3) lalu. Padahal, mantan penyerang AC Milan itu hanya menghuni bangku cadangan selama laga itu.
Karena situasi tak kunjung membaik setelah laga itu, Italia memutuskan untuk memulangkan El Shaarawy sebelum melawan Liechtenstein, Rabu (27/3/2019) dini hari WIB. El Shaarawy diprediksi paling cepat pulih dua minggu kemudian.
Absennya El Shaarawy adalah kabar buruk bagi Roma. Apalagi, sejak Claudio Ranieri kembali melatih tim berjuluk I Lupi itu pada Maret silam, El Shaarawy selalu menjadi pilihan utama. Kecepatan dribel serta kelihaian melepas umpan dan tembakan menjadi daya tariknya kala melakukan cutting inside dari sayap kiri.
ADVERTISEMENT
Bersama Roma di Serie A musim ini, El Shaarawy telah membukukan 9 gol dan 2 assist. WhoScored juga mencatat bahwa penyerang yang identik dengan nomor punggung 92 itu memiliki catatan 1,4 umpan kunci (umpan yang menjadi kans) per laga.
Selebrasi gol El Shaarawy ke gawang Empoli. Foto: Andreas SOLARO / AFP
Perlu diingat juga bahwa dia juga memiliki catatan 1,6 aksi dribel, hingga 2,5 tembakan per laga. Angka-angka ini tentulah mempertegas seberapa besar dampak El Shaarawy untuk Roma musim ini.
Absennya El Shaarawy bisa saja menjadi momentum bagi Diego Perotti menunjukkan kebolehannya. Di usia yang telah mencapai 30 tahun, sosok berkebangsaan Argentina itu berperan sebagai ban serep sebagai kebutuhan rotasi Roma di sektor sayap musim ini.
Walau begitu, Perotti bukannya tak memiliki daya tawar. Laga leg II babak 16 Liga Champions yang mempertemukan Roma dan FC Porto bisa menjadi rujukan. Tampil sejak awal, Perotti mampu melancarkan 1 tembakan, 3 umpan kunci, 2 aksi dribel.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Perotti juga turut terlibat ketika tim diserang dan catatan 4 tekel, 3 sapuan, dan 3 intersep menjadi buktinya. Walau pada akhirnya Roma kalah 1-3 dari Porto, Perotti mendapatkan nilai 7,5 dari WhoScored. Nilai tersebut merupakan yang tertinggi dari seluruh pemain Roma di laga tersebut.