Chelsea dan Korban-korban Kebijakan Transfer Athletic Bilbao

9 Agustus 2018 9:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepa Arrizabalaga merapat ke Chelsea. (Foto: Dok. Chelsea)
zoom-in-whitePerbesar
Kepa Arrizabalaga merapat ke Chelsea. (Foto: Dok. Chelsea)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Problem di bawah mistar Chelsea akhirnya tuntas.The Blues resmi merekrut Kepa Arrizabalaga dari Athletic Bilbao seharga 71 juta poundsterling. Harga yang terbilang mahal untuk kiper yang baru melakoni satu laga internasional.
ADVERTISEMENT
Chelsea memang tengah gundah. Thibaut Courtois, kiper andalan mereka selama beberapa musim terakhir, merajuk ingin pulang ke Madrid karena rindu keluarga. Keinginan ini makin kuat setelah ajang Piala Dunia 2018. Dia bahkan sudah sedikit ogah-ogahan mengikuti sesi pramusim bersama Chelsea.
Melihat gelagat Courtois seperti itu, Chelsea bergerak mencari kiper baru. Beberapa calon sudah masuk radar, tapi beberapa di antara mereka memilih bertahan bersama klub lama atau dipagari kontrak baru. Tersisa nama Kepa Arrizabalaga. Namun, harganya sungguh mahal karena Chelsea harus mengaktifkan klausul pelepasan dalam kontraknya.
Waktu berjalan, Chelsea kehabisan pilihan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membayar mahal demi Kepa. Kedatangan Kepa beriringan dengan kesepakatan transfer antara Madrid dan Chelsea yang sudah terjalin soal Courtois. Chelsea menepati janjinya, yaitu melepas Courtois jika sudah menemukan pengganti.
ADVERTISEMENT
Secara tak langsung, Chelsea juga menjadi korban dari kebijakan transfer Athletic Bilbao yang selalu menolak melepas pemain bintangnya kalau klausul pelepasan tidak diaktifkan. Selain Chelsea, berikut ini adalah korban BIlbao.
Bayern Muenchen
Pada 2012 silam, Bayern Muenchen dan Athletic Bilbao terlibat negosiasi atas salah satu pemain Athletic, Javi Martinez. Saat itu, Bayern harus membayar sampai 36 juta poundsterling (disitat dari Transfermarkt) untuk bisa mengangkut Martinez dari San Mames ke Allianz Arena.
Bagi sosok Martinez yang saat itu masih muda, harga 36 juta poundsterling adalah harga yang kelewat mahal. CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, menyebut bahwa Athletic Bilbao memang pada dasarnya menolak untuk bekerja sama sejak hari pertama negosiasi. Keras kepalanya Bilbao ini juga sempat membuat negosiasi berjalan alot, sampai akhirnya Bayern mau mengeluarkan uang besar.
ADVERTISEMENT
Bayern, sama seperti Chelsea, harus menyerah pada manajemen Athletic Bilbao yang keras kepala.
Pemain bertahan Bayern Muenchen, Javi Martinez. (Foto: Bulent Kilic/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain bertahan Bayern Muenchen, Javi Martinez. (Foto: Bulent Kilic/AFP)
Manchester United
Selain Bayern, Manchester United juga pernah menjadi korban dari Bilbao yang keras kepala. Pada 2013 silam, United berniat untuk merekrut salah satu pemain potensial Athletic Bilbao, Ander Herrera. Namun, harga 30,5 juta poundsterling yang dipatok Bilbao membuat United mundur.
Semusim berselang, tepatnya pada 2014, United kembali datang menawar Herrera. Kali ini, United mau mengeluarkan uang lebih, yaitu sebesar 32,4 juta poundsterling. Herrera pindah ke Old Trafford, tapi kritik mengiringi kepindahan Herrera ke United. Herrera dikabarkan harus membayar kompensasi ke Bilbao karena memutus kontrak dengan pindah ke United.
Sama seperti Bayern dan Chelsea, United menjadi korban dari kebijakan transfer Bilbao. Mereka harus menyerah pada manajemen Athletic Bilbao yang keras kepala.
ADVERTISEMENT
Manchester City
Setali tiga uang dengan Bayern dan United, Manchester City juga pernah menjadi korban dari kebijakan transfer Athletic Bilbao. Pada Januari 2018 silam, City mendatangkan bek Bilbao, Aymeric Laporte, ke Stadion Etihad. City mengeluarkan uang sebesar 58,5 juta poundsterling, menjadikan Laporte sebagai salah satu bek termahal di dunia.
Namun, tanpa disadari, City juga menjadi korban dari keras kepalanya Bilbao di bursa transfer. Harga 58,5 juta poundsterling, untuk ukuran bek yang masih muda, merupakan harga yang kelewat mahal. Apalagi, Laporte juga belum mencatatkan penampilan bersama Timnas Prancis senior sejauh ini.
Laporte di laga debut bersama City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Laporte di laga debut bersama City. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
City, sama seperti Bayern, Chelsea, dan United, harus tunduk pada keteguhan hati manajemen Athletic Bilbao.
***
Selain nama-nama di atas, ada juga nama-nama potensial lain macam Iker Muniain dan Inaki Williams yang tak kunjung hijrah karena kebijakan transfer ini. Mereka dipagari dengan kontrak jangka panjang dan release clause dengan harga selangit, membuat banyak klub berpikir dua kali untuk membeli mereka.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, secara internal klub, hal ini baik untuk Athletic Bilbao. Mereka tidak ingin para pemainnya, yang notabene pemain asli Basque, dihargai murah dan tidak terjamin masa depannya. Itulah yang menjadi faktor dasar kenapa manajemen Bilbao begitu keras kepala dan jika klub lain ingin membeli para pemainnya, harus sesuai atau melebihi release clause yang sudah ditentukan.
Jika melihat kebijakan ini, tak heran di masa depan nanti, akan ada lagi klub-klub lain yang jadi korban manajemen Athletic Bilbao yang keras kepala. Itu juga jika Athletic Bilbao masih berpegang teguh pada tradisi yang sudah dijalani sejauh ini, yakni: menggunakan jasa pemain asli Basque.