Claude Puel dan Jamie Vardy 'Berdamai' Kembali

2 Januari 2019 2:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamie Vardy dan Claude Puel bersalaman. (Foto:  Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Jamie Vardy dan Claude Puel bersalaman. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Suasana Natal dan Tahun Baru semestinya menghadirkan suasana damai bagi semua orang, tak terkecuali bagi Leicester City.
ADVERTISEMENT
Sebelum memasuki periode Boxing Day dan Tahun Baru, kisruh sempat menghampiri skuat Leicester. Salah satu penyebabnya adalah perseteruan antara Claude Puel dengan penyerang andalannya, Jamie Vardy. Tapi, sebenarnya Puel memang mengalami masalah dengan staf pelatih dan manajemen Leicester itu sendiri.
Friksi antara Puel dan Vardy berpangkal dari persoalan taktik. Penyerang asal Inggris tersebut tidak pas untuk bermain dengan gaya Puel yang acap menekankan pada penguasaan bola. Dengan kecepatan dan daya ledak yang ia miliki, Vardy cocok dengan gaya serangan balik yang pernah diterapkan Claudio Ranieri.
Walau begitu, Vardy yang sempat mengaku bahwa ia tidak cocok dengan gaya main Puel menyebut bahwa ia mesti berimprovisasi juga. Tujuannya supaya ia mendapatkan tempat di skuat utama Leicester.
ADVERTISEMENT
"Apakah gaya main macam itu (penguasaan bola) cocok dengan saya? Tidak. Tapi, apakah saya harus beradaptasi dengan gaya tersebut? Tentu. Itu adalah cara agar saya bisa masuk tim inti lagi. Saya harus terus maju dan berkembang dalam setiap sesi latihan yang saya jalani," ujar Vardy kepada The Guardian.
Jamie Vardy merayakan golnya ke gawang Chelsea bersama rekan-rekannya. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Jamie Vardy merayakan golnya ke gawang Chelsea bersama rekan-rekannya. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs)
Sempat tegang, rekonsiliasi terjadi pada 22 Desember 2018. Tiga hari sebelum Natal, Leicester harus menghadapi laga berat lawan Chelsea yang merupakan awal dari pekan berat mereka. Setelah Chelsea, ada Manchester City, Cardiff City, dan Everton yang menanti.
Melawan skuat didikan Maurizio Sarri, Leicester tampil gemilang. Vardy sendiri mampu menyumbang gol tunggal sehingga 'The Foxes' menang tipis atas 'The Blues.. Dalam tiga laga selanjutnya, Leicester membukukan dua kemenangan dan satu kekalahan (dari Cardiff). Terbaru, mereka berhasil mengalahkan Everton dengan skor tipis 1-0.
ADVERTISEMENT
Periode berat terlewati. Total poin yang diraih Leicester dari empat laga itu sangat baik, yaitu sembilan poin dari kemungkinan maksimal 12 poin. Hasil dari rekonsiliasi Puel dan Vardy, termasuk elemen Leicester yang lain membuat klub yang bermarkas di King Power ini naik ke peringkat tujuh klasemen sementara atau tepat di bawah Manchester United. Performa yang cukup menjanjikan ini mendorong Puel mengapresiasi anak-anak didiknya, termasuk Vardy.
"Memang kami kecewa setelah laga melawan Cardiff. Tapi, penting bagi kami untuk terus menunjukkan reaksi positif. Saya senang para pemain saya bisa menunjukkannya, juga dengan kebersamaan yang mereka perlihatkan dalam laga ini (lawan Everton). Mereka semua menampilkan permainan yang terbaik," ujar Puel, dilansir situs resmi Leicester.
ADVERTISEMENT
"Di laga ini, kami menunjukkan kualitas kami dalam bertahan sehingga membuat Everton kesulitan. Kami juga bisa mencetak gol. Jadi, terima kasih kepada umpan matang dan ruang yang diberikan Ricky (Ricardo Pereira) bagi Jamie (Vardy). Ya, kita semua tahu seperti apa kualitas Jamie dalam mencetak gol," lanjutnya.
Dengan torehan positif ini, untuk sementara kegembiraan menghinggapi Leicester dalam suasana Natal dan Tahun Baru. Seharusnya ini juga menjadi modal yang baik untuk tampil melawan Newport County di Piala FA dan Southampton dalam laga pekan 22 Premier League 2018/19.