Conte Terima-terima Saja Kalau Tak Dapat Pemain yang Diinginkan

4 Januari 2018 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Big Sam vs Antonio Conte (Foto: CARL RECINE/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Big Sam vs Antonio Conte (Foto: CARL RECINE/REUTERS)
ADVERTISEMENT
Bursa transfer Januari sudah dibuka dan Antonio Conte punya kesempatan untuk memiliki pemain yang diidam-idamkannya.
ADVERTISEMENT
Conte bahkan sudah punya daftarnya. Pertama, Conte, sebagaimana dikabarkan oleh Goal International, terpikat untuk bereuni dengan Arturo Vidal, yang pernah ia latih di Juventus.
Vidal, yang merupakan pemain serba-bisa dan diberkahi dengan stamina yang membuatnya memiliki work-rate luar biasa, memang memiliki tahun-tahun yang luar biasa di Bayern Muenchen.
Musim ini saja, berdasarkan catatan Squawka, ia telah mencatatkan 23 penciptaan umpan kunci, 58% akurasi tembakan, 90% akurasi operan dengan 41% rata-rata menang duel. Di luar itu, rata-rata ia melakukan 3 defensive action (tekel, intersep, clearance) per laga. Ini belum menghitung 5 golnya di Bundesliga musim ini.
Lalu, ada Thomas Lemar. Sama seperti Kylian Mbappe, nama Lemar sendiri meroket bersama performa apik AS Monaco di musim lalu. Winger berusia 22 tahun ini jago dalam membuat ancaman dari sisi sayap – entah itu melalui cut-inside atau umpan lambung– dan bisa turut membantu pertahanan jika dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Sehingga berdasarkan data dari Squawka, ia telah mencatatkan 84% akurasi operan, 1 defensive action, 49% untuk persentase menang duel, serta telah mencipta 26 peluang. Untuk melengkapi catatan itu, mencetak dua gol selama musim ini.
Tapi Conte tahu, apa yang ia inginkan tak selalu menjadi kenyataan. Sehingga ia sudah bersiap kecewa andaikata pemain yang ia idam-idamkan tak berhasil ia daatkan.
“Aku tak memasang target tinggi untuk apa yang kuinginkan. Terutama kalau ingat sepanjang sejarah hidupku, aku begitu jarang mendapat pemain yang aku mau,” ujar Conte sebagaimana dilansir dari Sky Sports. “Aku selalu berakhir di klub yang mengharuskanku untuk berhemat.”
Conte melakukan selebrasi usai laga. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Conte melakukan selebrasi usai laga. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Conte memang sering begitu. Pada masanya di Juventus, pada 2011-2014, ia harus bersandar dengan dana yang minim untuk meroketkan Juventus menjadi salah satu raksasa di Eropa dan Italia kembali.
ADVERTISEMENT
Dalam tiga musim bersama Bianconeri, transfer termahal yang dilakukan Conte adalah kala mendatangkan Alessandro Matri dari Cagliari dengan mahar 15,5 juta euro. Namun, dengan uang yang minim, ia melahirkan bakat hebat seperti Arturo Vidal dan Paul Pogba. Vidal dibeli dengan uang 10 juta euro dari Bayer Leverkusen dan Pogba didapatkan gratis dari Manchester United.
Sementara kini, gagalnya Chelsea mendapatkan pemain yang Conte inginkan membawa berkah untuk Andreas Christensen. Christensen, secara mengejutkan, berhasil menunjukkan bahwa peminjaman selama dua musim ke Borussia Monchengladbach bukanlah suatu yang sia-sia. Bek berusia 21 tahun itu berhasil menggeser David Luiz dan kini menjadi idola baru bagi “Si Biru”.
“Aku hanya perlu melakukan tugasku. Kalau seorang (pemain baru) tiba, itu bagus. Kalau tidak, tidak apa-apa. Aku harus tetap melakukan tugasku,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT