Daniel Sturridge sang Juara Tanpa Keringat

2 Juni 2019 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sturridge mengangkat trofi Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Sturridge mengangkat trofi Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Meraih dua trofi Liga Champions bersama dua klub berbeda adalah capaian apik. Namun, apa rasanya jika mewujudkannya dengan status pemain cadangan? Silakan bertanya kepada Daniel Sturridge.
ADVERTISEMENT
Pernah ada masa ketika Sturridge menjadi pemain yang begitu ditakuti lawan. Licin, dribel oke, plus tajam. Ketika bertandem bersama Luis Suarez di Liverpool pada musim 2013/14, ia bahkan mampu menorehkan 21 gol dalam 29 pertandingan.
Namun, selain masa-masa indah, karier Sturridge juga tak lepas dari kemuraman. Cedera acap menggerogoti dirinya, mulai dari otot paha sampai ligamen pergelangan kaki. Menurut rekaman Transfermarkt, sampai 18 kali cedera menerpa Sturridge hingga kini.
Segala kemuraman itulah yang membuat sinar Sturidge kerap tenggelam. Ketika membela Chelsea, ia menjadi penghangat bangku cadangan dan hanya main 94 kali dari total empat musim (satu musim dipinjamkan ke Bolton Wanderers).
Klopp tak bisa menjamin masa depan Sturridge. Foto: Phil Noble/Reuters
Ketika pindah ke Liverpool, memang nasibnya sempat membaik. Namun, cedera merongrong jam bermain pemain kelahiran Birmingham ini. Alhasil, dari total tujuh musim, Sturridge hanya tampil sebanyak 160 kali.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan berarti Sturridge tidak menorehkan catatan spesial. Ia jadi pemain pertama yang mampu meraih dua trofi Liga Champions bersama dua klub Inggris yang berbeda. Tercatat, ia pernah mendapatkannya bersama Chelsea dan teraktual dengan Liverpool.
Pada musim 2011/12 silam, Sturridge merupakan bagian Chelsea yang berhasil mengalahkan Bayern Muenchen dalam laga final Liga Champions. Bertempat di Allianz Arena, Chelsea merengkuh 'Si Kuping Besar' lewat adu penalti yang berakhir dengan skor 4-3.
Jika nama-nama macam Didier Drogba maupun Frank Lampard keluar sebagai pahlawan di laga tersebut, lain hal dengan Sturridge. Ia memang masuk susunan pemain yang dibawa ke Allianz Arena, tetapi tidak diturunkan oleh pelatih Roberto Di Matteo saat itu. Tak masalah bagi Sturridge, asal ia dapat trofi Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama kembali terjadi saat ia membela Liverpool dalam partai final Liga Chammpions 2018/19. Dalam laga yang berlangsung di Wanda Metropolitano, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB, Liverpool sukses mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0.
Di laga itu, Sturridge jadi bagian dari tim Liverpool. Namun, saat sosok-sosok mcam Divock Origi maupun Mohamed Salah jadi pahlawan kemenangan, Sturridge tetap diam di bangku cadangan sampai laga usai. Ya, ia tak mendapatkan jatah tampil dari pelatih Juergen Klopp.
Yang penting, Sturridge tetap berhak mengikuti perayaan juara, seperti yang terlihat pada 2012 silam. Ia memang cuma ban serep, tetapi bisa menceritakan kepada keturunannya bahwa dirinya adalah juara Liga Champions dua kali bersama dua klub berbeda. Begitulah Sturridge, si lucky bastard.
ADVERTISEMENT