Dejan Lovren Bicara Soal Lengkapnya Skuat Liverpool

Bek Liverpool, Dejan Lovren, merayakan golnya ke gawang Newcastle. (Foto: Reuters/Lee Smith)

Dejan Lovren menjadi bagian dari Liverpool yang bersukacita di Boxing Day, 26 Desember lalu. Dialah pemain yang sukses membuka keran skor kemenangan 4-0 atas Newcastle United.

Sukacita pun bukan kali itu saja terjadi. Lovren, juga pemain The Reds lain, merupakan tim terhebat yang kukuh di puncak klasemen paruh musim 2018/19 karena tidak terkalahkan hingga pekan ke-19.

Liverpool tokcer karena Juergen Klopp dengan piawai mampu meramu skuat sesuai kebutuhan. Tengok saja pos gelandang: Jordan Henderson sang kapten, Georginio Wijnaldum, James Milner, hingga Fabinho membuat opsi Liverpool melimpah.

Urusan serang-menyerang, Klopp punya amunisi tajam, mulai dari Mohamed Salah yang mencetak 12 gol dalam 19 pertandingan, lalu Sadio Mane yang mencetak 7 gol dari 17 laga, dan Xherdan Shaqiri yang mencetak 6 gol dalam 14 laga. Ketiganya menjadi pemain tersubur Liverpool di liga --membantu 'Si Merah' mencetak 43 gol sejauh ini.

Yang paling hebat dan berhak atas segala puja-puji memang Lovren dan kawan-kawannya di belakang. Sebagai palang pintu, tak perlu ditanyakan sumbangsih para bek Liverpool. Hingga paruh musim di pekan ke-19, The Reds hanya kebobolan tujuh gol.

Bandingkan di paruh yang sama musim lalu, Liverpool, yang kala itu belum diperkuat Virgil van Dijk, kebobolan 23 gol hingga pertandingan ke-19. Itulah bukti kehebatan mereka lewat statistik, dan Lovren punya jawaban lain dari ruang ganti.

Dilansir laman resmi klub, bek asal Kroasia ini memuji kehebatan Klopp dalam membangun skuat yang sempurna, mulai dari perebutan pemain di bursa transfer hingga menyusunnya menjadi sebuah kesatuan yang padu dan efektif di lapangan.

"Ada banyak pemain di tim. Ini seperti puzzle, pemain terus berdatangan dan sekarang semuanya sempurna. Kami merasakannya, dulu seperti ada yang hilang dan sekarang kami punya segalanya," kata Lovren.

Saat ini, Liverpool memuncaki klasemen sementara dengan 51 poin. Mereka unggul enam angka dari Tottenham Hotspur, yang menggeser Manchester City di tempat kedua, dengan 45 poin. Lovren sendiri mengaku kerap mengingatkan rekan setimnya untuk tetap fokus menjalani tiap laga.

"Ini semua tentang kami dan bagaimana kami bertanding. Kami sudah belajar dari musim lalu. Saat ini, tidak ada tekanan. Tahun lalu, memang ada," ucap pemilik nomor punggung 6 ini.

"(Kini) ketika para pemain pergi ke Melwood di pagi hari, semua orang senang. Tidak ada yang membicarakan hal selain pertandingan berikutnya. Kami tidak bisa membicarakan apa yang akan terjadi lima atau enam bulan ke depan. Kami hanya melewati satu demi satu pertandingan dan melihat di mana kami saat finis."

"Bagi Liverpool, setiap pertandingan adalah final. Sungguh bagus mendengar segala pujian, tapi kami tidak hidup dengan kata-kata itu. Kami hidup dengan memenangi pertandingan," ujar Lovren.

Berikutnya, The Reds akan menjamu Arsenal di Anfield, Minggu (30/12) dini hari WIB. Lagi-lagi secara statistik, pencapaian paruh musim Liverpool jauh lebih hebat ketimbang Arsenal di posisi duanya pada 2003/04. Mengutip Squawka, meski sama-sama tak terkalahkan, Liverpool lebih unggul soal menyerang dan bertahan.

Siap bertugas dan hidup untuk menang (lagi), Lovren?