Di Balik Taktik Defensif Napoli Besutan Ancelotti

24 Desember 2018 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga antara Napoli dan Roma berakhir imbang. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)
zoom-in-whitePerbesar
Laga antara Napoli dan Roma berakhir imbang. (Foto: Reuters/Ciro De Luca)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perpindahan tongkat estafet kepelatihan dari Maurizio Sarri ke Carlo Ancelotti memicu perubahan permainan Napoli. Bersama juru taktik anyar, I Partenopei menanggalkan gaya penguasaan bola.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun diasuh oleh Sarri, Napoli selalu berpegang teguh terhadap sepak bola ofensif. Lihat saja musim 2017/18 ketika Marek Hamsik dan kolega menjadi tim dengan penguasaan bola tertinggi di Serie A, yakni rata-rata 60,3%.
Kendati begitu, menguasai setiap pertandingan tak membuat Napoli menguasai kompetisi. Di akhir musim, gelar juara liga selalu lepas dari genggaman mereka dan direbut Juventus.
Dari kegagalan tersebut, Ancelotti coba menyadarkan pemainnya bahwa gap dengan Juventus terlampau besar. Napoli dirasa perlu bersikap realistis sehingga gaya permainan fleksibel dianggap lebih cocok.
Carlo Ancelotti memimpin latihan Napoli jelang laga melawan PSG di Liga Champions 2018/19. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
zoom-in-whitePerbesar
Carlo Ancelotti memimpin latihan Napoli jelang laga melawan PSG di Liga Champions 2018/19. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
Alhasil, Napoli bisa bermain ofensif ketika menghadapi tim yang inferior dan mampu menunggu kesalahan saat bersua klub besar. Praktis penguasaan bola tergerus hingga 55,3% atau masih di bawah Juventus.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, Anda harus mengukur diri bukan berdasarkan orang lain. Okelah jika Anda ingin menapaki jalur seorang Lionel Messi. Namun, Anda harus memiliki bakat genetik," ucap Ancelotti kepada Corriere della Sera.
"Sama halnya ketika saya baru datang ke tim ini. Jika saya mengatakan ingin mengalahkan Juventus, itu adalah target yang terlampau muluk.
"Maka setelah saya menggabungkan gagasan-gagasan tersebut, lahirlah satu-satunya perubahan, yakni permainan defensif dalam formasi 4-4-2 alih-alih 4-3-3. Karena inilah bentuk paling efektif," tuturnya.
Sejauh musim 2018/19 bergulir, keputusan Ancelotti memang belum terbukti jitu. Napoli tertinggal delapan angka dari Juventus yang tengah memuncaki klasemen sementara Serie A berkat catatan 16 kemenangan dan 1 imbang dalam 17 partai.
Situasi tersebut tak lantas membuat Ancelotti mengibarkan bendera putih sebelum finis. Musim masih panjang sehingga Napoli dituntut terus berlari seraya menunggu Juventus terpeleset.
ADVERTISEMENT
"Saya berada di sini untuk meraih kemenangan. Tim ini harus bertarung sampai akhir musim," kata Ancelotti.
Untuk merawat kans juara, Napoli diadang agenda berat dengan melawat ke markas Inter Milan, Stadion Giuseppe Meazza, Kamis (27/12/2018) dini hari WIB. Menempati peringkat ketiga, I Nerazzurri berhasrat memangkas jarak delapan angka dengan sang lawan.