Di Kamar Mandi, Frank Lampard Temukan Jati Diri

25 September 2018 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Mourinho (kiri) dan Frank Lampard (kanan) ketika masih membela Chelsea. (Foto: MICHAL CIZEK / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jose Mourinho (kiri) dan Frank Lampard (kanan) ketika masih membela Chelsea. (Foto: MICHAL CIZEK / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamar mandi adalah tempat yang ajaib. Meski tujuan utama tempat ini dibangun adalah untuk bersih-bersih, tak jarang pemikiran tak terduga muncul dari kamar mandi. Dalam kasus Frank James Lampard Junior, tempat ini menjadi saksi bagaimana hidupnya berubah menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Musim panas 2004, Jose Mourinho ditunjuk untuk pertama kalinya menjadi manajer Chelsea. Saat itu, reputasi Mourinho tengah bagus karena sukses membawa FC Porto juarai Liga Portugal dan utamanya, Liga Champions, pada musim 2003/04. Tak lama setelah kejadian itu, manajer kelahiran Setubal itu terlibat dalam percakapan empat mata dengan Lampard.
Lucunya, percakapan itu terjadi, sebagaimana diakui Lampard dalam wawanacara eksklusif bersama Daily Mail pada 2009 silam, terjadi di kamar mandi milik klub.
“Kamu adalah pesepak bola terbaik di dunia,” kata Mourinho dengan santai tepat di depan Lampard yang tengah mencuci kemaluannya dengan sabun.
Hah? Serius?” jawab Lampard dengan terkaget.
“Kamu perlu percaya itu, karena yang membedakanmu dengan Zidane sekarang hanyalah perkara trofi dan medali saja. Jika kamu ingin diakui sebagai yang terbaik di dunia, kamu harus mulai menangi gelar mulai musim ini,” ucap Mourinho sebelum pada akhirnya pergi meninggalkan Lampard.
ADVERTISEMENT
Oke ini konyol, kami pun berpikir seperti tidak ada tempat lain saja untuk melakukan pep-talk seperti itu. Tapi, karena ketidaklaziman itulah Lampard menjadi begitu terkenang dengan apa yang dikatakan Mourinho itu.
“Sejak percakapan itu, saya merasakan kepercayaan diri saya berlipat ganda. Dahulu, saya tidak berpikir saya merupakan pesepak bola terbaik di dunia. Tapi, karena saya mendapatkan pujian dari manajer yang baru saja menangi Liga Champions, saya menjadi yakin saya bisa,” kenang mantan pemain West Ham United itu.
Maka, di musim 2004/05, Lampard menjadi pesepak bola berbeda. Tentu, perubahan peran dari gelandang tengah menjadi bermain di belakang striker dalam formasi 4-2-3-1 perlu disinggung sebagai hal lain yang membuatnya performanya kian menjadi-jadi.
ADVERTISEMENT
Di musim itu, Lampard menjadi sosok di balik kesuksesan Chelsea juarai gelar Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah klub dan Piala Liga. Belum lagi menyinggung status semifinalis Liga Champions yang didapatkan Chelsea pada musim itu.
Selamat pensiun, Lampard. (Foto: Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Selamat pensiun, Lampard. (Foto: Getty Images)
Catatan golnya saat itu pun bisa dibilang sangat impresif. Lampard menjadi topskorer Chelsea di liga karena sukses mencetak 13 gol. Satu gol lebih banyak dari Eidur Gudjohnsen dan tiga gol lebih banyak dari Didier Drogba.
Atas kegemilangannya di musim itu, Lampard menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or dan Pemain Terbaik di Dunia versi FIFA. Meski pada akhirnya Lampard cuma mendapatkan 'perak' di dua penghargaan itu, tapi performa Lampard di musim berikutnya kian menggila.
ADVERTISEMENT
Dalam lima musim terhitung sejak 2005/06, Lampard berhasil cetak minimal 20 gol dalam semusim. Di masa inilah dia kerap dibanding-bandingkan dengan Steven Gerrard, yang saat itu tampil impresif dalam peran serupa Lampard bersama Liverpool.
Selain itu, gol-gol itulah yang bikin dia bisa rasakan 13 gelar bersama Chelsea. Termasuk satu trofi Liga Champions yang sukses dia menangi di musim 2011/12. Tentu, ini belum menghitung puluhan gelar individual yang pernah dia rasakan ketika aktif sebagai pemain.
***
Kepercayaan diri bekas percakapan di kamar mandi bersama Mourinho 14 tahun silam rupanya tetap dalam diri Lampard. Dan hal inilah yang dia tunjukkan dalam wawancara perdananya sebagai manajer Derby County yang terjadi pada Mei silam.
ADVERTISEMENT
Saat itu, sosok yang kini telah berusia 39 tahun itu begitu diragukan karena belum pernah melatih satu klub pun sebelum menjadi manajer The Rams. Meski begitu, Lampard sendiri tak bermodal nekat untuk menjadi manajer.
Frank Lampard dan kehidupan barunya sebagai manajer Derby County. (Foto: Action Images via Reuters/Ed Sykes)
zoom-in-whitePerbesar
Frank Lampard dan kehidupan barunya sebagai manajer Derby County. (Foto: Action Images via Reuters/Ed Sykes)
Seperti rivalnya dahulu di Premier League, Gerrard, Lampard juga sempat merasakan menjadi pelatih tim akademi. Seperti Gerrard pula, Lampard juga kerapkali memberikan gagasan menarik ketika ditunjuk menjadi pundit dalam acara yang digelar BT Sports.
Mengetahui orang-orang menganggap remeh dirinya, Lampard pun memamerkan curriculum vitae-nya itu. Sebelum pada akhirnya menutupnya dengan pernyataan yang terasa logis.
“Memang gampang, sih, bilang ‘kenapa sih merekrut manajer yang tak berpengalaman?’ Padahal, jika tidak ada klub mau bertindak seperti itu, bagaimana bisa manajer muda di negeri ini (Inggris, red) berkembang? Manajer muda harusnya diberi kesempatan,” kata Lampard, sebagaimana dilansir Goal International.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Lampard sukses berhasil membungkam pengkritiknya. Di divisi Championship, Derby kini mengantongi 16 poin. Hanya karena kalah keunggulan jumlah gol saja Derby harus di bawah Sheffileld United (peringkat ke-4 Championship) dan Wigan Athletic (peringkat ke-5). Mimpi Derby ke Premier League pun kembali menyala karenanya.
Dan pada Rabu (26/9/2018) dini hari WIB mendatang, Lampard akan kembali bertemu dengan Jose Mourinho di Old Trafford sebagai seteru. Lampard akan berada di sisi Derby, sementara Mourinho akan berada di sisi Manchester United.
Tentu, laga ini akan menjadi laga yang penting bagi Lampard. Memang, mimpinya untuk menjadi manajer Chelsea masih kelewat jauh. Tapi, setidaknya, laga ini bisa saja menjadi panggungnya untuk setidaknya memberikan pernyataan bahwa dia tak hanya relevan ketika menjadi pemain. Melainkan juga ketika menjadi manajer.
ADVERTISEMENT