Dihiasi Gol Indah Oktafianus, Persebaya Hancurkan Persija

4 November 2018 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persebaya, Osvaldo Haay, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Madura Utd. (Foto: ANTARA/M. Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persebaya, Osvaldo Haay, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Madura Utd. (Foto: ANTARA/M. Risyal Hidayat)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persebaya Surabaya tidak menyia-nyiakan status tuan rumah manakala menjamu Persija Jakarta di pertandingan Liga 1 pekan ke-29. Dalam pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (4/11/2018) sore WIB, itu 'Bajul Ijo' menang telak 3-0.
ADVERTISEMENT
Gol-gol Persebaya pada pertandingan ini dicetak oleh Fandi Eko Utomo (2'), Oktafianus Fernando (30'), dan Ferinando Pahabol (78'). Atas tambahan tiga poin, Persebaya berhak untuk naik ke posisi sembilan klasemen sementara dengan 38 poin.
Sedangkan, Persija yang punya raihan 48 angka harus menerima fakta bahwa mereka belum bisa merangsek naik ke puncak tabel. Apalagi, di laga lain PSM Makassar sukses menjungkalkan Persipura Jayapura sehingga jarak mereka dengan Persija menjadi lima poin.
***
Baik Persebaya maupun Persija sama-sama turun dengan pakem 4-3-3 pada pertandingan ini. Menariknya, kedua tim juga sama-sama menurunkan pemain-pemain tidak dalam posisi aslinya. Persebaya, misalnya, memainkan Osvaldo Haay sebagai penyerang tengah. Sementara, Stefano Cugurra alias Teco menurunkan Rohit Chand di pos bek kanan menggantikan Ismed Sofyan.
ADVERTISEMENT
Jelang pertandingan ini, Persija punya rekor yang lebih baik ketimbang sang lawan. Usai dibekuk Persib Bandung 2-3, 'Macan Kemayoran' sukses menyapu bersih empat laga berikutnya, termasuk saat mengalahkan Persipura Jayapura di Stadion Mandala. Sementara, Persebaya meraih dua kemenangan dan menelan dua kekalahan usai dikalahkan Arema FC.
***
Suasana megah yang menegakkan bulu roma menjadi pembuka pertandingan ini. Ketika para pemain kedua kesebelasan sedang bersalaman, para Bonek menyanyikan lagu 'Song for Pride' dengan khidmat dan lantang. Beragam koreo pun ditampilkan di pelbagai penjuru Stadion Gelora Bung Tomo yang penuh sesak.
Di depan para pendukung militannya, Persebaya menunjukkan kepada Persija bahwa memang merekalah pemilik Stadion Gelora Bung Tomo. Pada menit-menit awal, pelanggaran Michael Orah, bek kiri Persija, melahirkan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Misbakus Solikin.
ADVERTISEMENT
Oleh Misbakus, bola diarahkan ke mulut gawang dan berhasil disambut oleh Fandi Eko Utomo. Kiper Persija, Shahar Ginanjar, sebenarnya sudah mampu menyetop bola, tetapi si Kulit Bulat kemudian bergulir liar masuk ke dalam gawang. Shahar berusaha mengeluarkan bola dari gawang, Osvaldo kemudian menyambarnya masuk ke gawang, tetapi gol Fandi-lah yang akhirnya disahkan oleh wasit.
Mendapat kejutan di menit-menit awal membuat Persija tak terima. Mereka pun merespons dengan cepat. Hasilnya, memanfaatkan sepakan bebas Orah, Persija sukses mendapat peluang emas hanya dua menit setelah gol Fandi tadi. Sayangnya, sundulan yang dilakukan oleh Maman Abdurrahman melayang di atas gawang Miswar Saputra.
Setelah berjalan seru di awal-awal babak, pertandingan mulai menurun tensinya selepas menit kesepuluh. Sejak itu, kedua tim tampak kesulitan menembus pertahanan tim lawan karena dua alasan berbeda. Persija terlalu bergantung pada serangan sayap dan umpan silang, sementara Persebaya terlalu kerap mengandalkan aksi individual Ferinando Pahabol. Di sepuluh menit kedua, cuma tercipta satu kans, yakni sundulan Rohit Chand yang sukses ditepis Miswar.
ADVERTISEMENT
Baru setelah laga memulai menit ke-20 Persebaya berhasil mengambil kendali. Dengan umpan-umpan pendeknya, mereka beberapa kali berhasil membongkar pertahanan Persija, terutama di sisi kiri. Puncaknya adalah ketika kapten Rendi Irwan mendapat sodoran emas di area ini dan tinggal berhadapan dengan Shahar. Namun, sepakan Irwan justru membuat bola mengorbit di angkasa.
Akhirnya, rentetan tekanan Persebaya itu berbuah gol melalui sepakan indah Oktafianus Fernando. Dari sisi kanan luar kotak penalti Persija, pemain 25 tahun itu melepaskan tembakan lengkung ke arah tiang jauh Shahar. Kiper yang merupakan deputi dari Andritany Ardhiyasa itu tidak sanggup menggapai bola dan gol kedua Persebaya pun lahir.
Hingga babak pertama rampung, Persebaya terus melanjutkan dominasinya. Akan tetapi, di sisi lain para pemain belakang Persija pun semakin disiplin dalam menjaga areanya. Itulah mengapa, sampai turun minum, 'hanya' dua gol tadilah yang tercipta.
ADVERTISEMENT
Babak kedua diawali Persija dengan pergantian pemain. Dari yang tadinya bermain dengan 4-3-3, mereka mengubah formasi menjadi 4-4-1-1 seiring dengan masuknya Asri Akbar menggantikan Osas Marvellous Saha. Di lini depan, Marko Simic menjadi striker tunggal, sementara Novri Setiawan berpindah ke sayap kiri.
Bicara soal Simic, pada laga ini striker asal Kroasia itu diberi perlakukan spesial oleh Bonek. Setiap kali Simic menguasai bola, para suporter Persebaya selalu melakukan satu dari dua hal ini: Pertama, menyanyikan lagu Via Vallen, untuk mengungkit kasus pelecehan seksual Simic. Kedua, menyoraki dengan 'boo' yang dikumandangkan secara serempak.
Adapun, formasi 4-4-1-1 di babak kedua ini tidak banyak membantu Persija. Memang benar bahwa aliran bola mereka jadi lebih lancar, tetapi di area final third, mereka kerapkali kebingungan bola harus diarahkan ke mana. Ujung-ujungnya, umpan silang lagi umpan silang lagi yang jadi andalan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Persebaya sama sekali tidak kehilangan konsentrasi dan persistensi. Menguasai laga memang jadi lebih sukar bagi mereka, tetapi itu tak membikin anak-anak asuh Djadjang Nurdjaman kehilangan akal. Mengandalkan pressing blok medium, mereka kerap mencuri bola dari para pemain Persija sebelum melancarkan serangan cepat dari kedua sisi sayap.
Persija sendiri, setelah berulang kali gagal menciptakan peluang apik lewat umpan silang, berhasil melakukannya saat laga memasuki menit ke-62. Sundulan Simic memaksa Miswar terbang untuk menyelamatkan bola. Setelah itu, dari situasi sepak pojok Simic kembali mengancam gawang Persebaya, tetapi tembakaannya masih melambung tipis di atas mistar gawang.
Usai peluang Simic tadi, pertandingan menjadi lebih berimbang, utamanya karena serangan-serangan Persija menjadi lebih berkualitas. Memang, umpan silang tetap jadi andalan, tetapi umpan silang mereka menjadi lebih akurat dan merepotkan Miswar sebagai kiper Persebaya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Persebaya pun tidak berhenti memberikan tekanan dan upaya mereka berbuah konkret di menit ke-78. Gol ini tak lepas dari kesalahan Shahar dan Jaimerson yang mengalami miskomunikasi ketika hendak menghalau bola terobosan kepada Osvaldo. Akhirnya, bola membentur dengkul Shahar dan Pahabol sukses memanfaatkan rebound dengan menyepak bola ke gawang kosong.
Gol Pahabol itu akhirnya menjadi gol terakhir dari pertadingan ini. Sebetulnya, di sisa laga kedua tim tetap berusaha untuk membobol gawang lawannya masing-masing. Akan tetapi, kaki-kaki mereka yang lelah tak bisa diajak berkompromi sehingga serangan-serangan banyak yang mentah dan urung menjadi gol.