Dokter Rusia Tak Menampik Timnya Gunakan Amonia

10 Juli 2018 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi pemain-pemain Rusia usai gagal lolos ke semifinal Piala Dunia 2018. (Foto: Carl Recine/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi pemain-pemain Rusia usai gagal lolos ke semifinal Piala Dunia 2018. (Foto: Carl Recine/Reuters)
ADVERTISEMENT
Suddeutsche Zeitung mencak-mencak. Menurut media yang berbasis di Jerman tersebut, beberapa pemain Rusia menghirup amonia selama Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Suddeutsche Zeitung usai mewawancarai salah satu pengurus Asosiasi Sepak Bola Rusia (RFU). Dalam wawancara tersebut, pengurus RFU menyatakan bahwa pemain Rusia menghirup bola katun yang dilumuri oleh amonia.
Wawancara tersebut dilakukan oleh Suddeutsche Zeitung sebelum laga Rusia melawan Spanyol, Minggu (1/7/2018) malam WIB. Pernyataan tersebut lantas dicari kebenarannya saat 'Beruang Merah' bertemu Kroasia. Dan, komentar pengurus RFU bisa dibenarkan.
“Federasi Sepak Bola Rusia menganggap penggunaan amonia dalam olahraga seperti menggunakan sampo saat keramas,” tulis Suddeutsche Zeitung dalam laporannya mengenai aksi yang dilakukan oleh Rusia.
Kepala dokter Rusia di Piala Dunia 2018, Eduard Bezuglov, mengiyakan bahwa pemain-pemain mereka menghirup amonia. Namun demikian, ia menolak apabila barang tersebut dikategorikan sebagai doping.
ADVERTISEMENT
“Barang tersebut hanya sekadar amonia yang dilumurkan pada helai kapas. Hal tersebut bahkan telah dilakukan oleh ratusan atlet untuk memacu diri mereka saat bertanding,” kata Bezuglov seperti dikutip dari AS.
“Cara tersebut telah dipraktikkan selama puluhan tahun. Hal itu bahkan tak hanya dilakukan orang-orang pada olahraga, tapi juga di kehidupan sehari-hari saat Anda merasa kehilangan tenaga atau lemas.”
“Anda bisa pergi ke apotek manapun untuk membeli kapas yang dilumuri oleh amonia. Saya menolak adanya pendapat yang menyatakan bahwa amonia dikategorikan sebagai doping,” terang Bezuglov.
Menurut National Library of Medicine, amonia berfungsi untuk memperlancar peredaran darah. Apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, bakal berpengaruh pada daya tahan tubuh, termasuk mengurangi peluang mengalami cedera dan lelah saat bertanding.
ADVERTISEMENT
Amonia tak masuk dalam kategori doping yang dirilis oleh Asosiasi Anti-Doping Dunia (WADA). Namun, melihat fungsinya sebagai pemacu performa atlet dalam pertandingan, penggunaan amonia jelas-jelas dilarang.
Suddeutsche Zeitung bukan satu-satunya media yang mengomentari penggunaan amonia dalam olahraga. Selain mereka, Bild, juga mengeluarkan pemberitaan dan beberapa foto yang menunjukkan pemain-pemain Rusia sedang menghirup amonia dalam pertandingan.