Edy Rahmayadi soal Hukuman Persib: Dari Teguran sampai Diskualifikasi

25 September 2018 22:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merespons insiden Haringga Sirila dengan menghentikan Liga 1 untuk sementara waktu. Namun, ketetapan tersebut tak lantas menyelesaikan semua persoalan.
ADVERTISEMENT
Haringga mengembuskan napas terakhir akibat pengeroyokan menjelang pertandingan Persib Bandung vs Persija. Pria asal Cengkareng, Jakarta Barat, ini diteriaki sebagai 'The Jakmania (pendukung Persija)'. Ia dikejar dan dihantam berkali-kali meski sudah tersungkur.
Merujuk data Save Our Soccer --lembaga swadaya yang memantau isu sepak bola nasional -- Haringga adalah suporter ke-70 yang meregang nyawa karena sepak bola ataupun korban ketujuh akibat rivalitas Persib-Persija.
Hal yang paling memilukan dari data-data yang disajikan SOS adalah lonjakan korban akibat kekerasan dalam sepak bola dari tahun ke tahun. Pada 2016, misalnya, tercatat ada 6 insiden. Sedangkan, pada 2017, 11 nyawa melayang akibat sepak bola.
Kartu anggota Jakmania milik Haringga Sirla. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu anggota Jakmania milik Haringga Sirla. (Foto: Istimewa)
Maka itu, PSSI tak ingin gegabah dalam mengambil ketetapan, terkhusus menyoal Haringga. PSSI akan melimpahkan kasus tersebut kepada Komisi Disiplin (Komdis) dengan berbagai rekomendasi. Rekomendasi itulah yang menjadi latar belakang Komdis untuk menentukan siapa pihak yang bersalah beserta hukuman.
ADVERTISEMENT
"PSSI tak serta merta memutuskan persoalan ini karena dalam PSSI ada Komdis. Komdis segera melakukan sidang, tetapi Ketua Umum dan Exco dapat melakukan rekomendasi kepada Komdis di dalam sidang," ujar Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Selasa (25/9/2018).
"Rekomendasi-rekomendasi sudah dibicarakan dan yang pasti ada hukuman (bagi Persib) yang paling rendah berupa teguran dan finansial sampai yang terberat itu diskualifikasi. Sampai ke sana hukumannya," katanya melanjutkan.
Persib kalahkan Mitra Kukar. (Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
zoom-in-whitePerbesar
Persib kalahkan Mitra Kukar. (Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Langkah hati-hati PSSI tercermin dalam rencana pembentukan tim investigasi dalam mencari data dan tak ada batasan waktu untuk menuntaskan persoalan tersebut. Ketetapan itu diambil agar kasus seperti Haringga tak terulang kembali. Jika terulang lagi, Edy tak menutup kemungkinan untuk meniadakan sepak bola di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Berikan kesempatan kepada PSSI untuk konsolidasi dengan klub dan fan. Kami mesti bahas ini secara utuh dengan segera. Kami harus koordinasi dengan pihak-pihak terkait. BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia), Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan terakhir berkoordinasi dengan pihak keamanan. Ini dilakukan karena rakyat Indonesia cinta sepak bola," kata Edy.
"Kalau sepak bola (masih) merusak bangsa, kita bubarkan saja (sepak bola Indonesia)," ucap Gubernur Sumatera Utara tersebut.