Efisiensi di Balik Kemenangan Southampton atas Arsenal

17 Desember 2018 7:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Arsenal, Unai Emery. (Foto: REUTERS/David Klein )
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Arsenal, Unai Emery. (Foto: REUTERS/David Klein )
ADVERTISEMENT
Rapor 22 laga tanpa kalah milik Arsenal akhirnya putus juga. Adalah Southampton yang menodai catatan apik The Gunners tersebut. Bertanding di pekan ke-17 Premier League, Minggu (16/12/2018) malam WIB, Arsenal takluk dengan skor 2-3.
ADVERTISEMENT
Di laga kali ini, Arsenal memang tampil compang-camping. Beberapa pilar utama khususnya di lini belakang tak bisa tampil karena berbagai faktor. Shkodran Mustafi dan Sokratis Papastathopoulos tak bisa main karena akumulasi kartu. Kemudian, Sead Kolasinac dan Rob Holding juga absen lantaran cedera.
Banyaknya pemain yang absen membuat Unai Emery mesti melakukan perubahan di susunan 11 pemain awalnya. Laurent Koscielny dan Nacho Monreal yang baru sembuh dari cedera sedikit dipaksakan untuk bermain. Lalu, Granit Xhaka yang notabene seorang gelandang dimainkan sebagai bek tengah oleh Emery karena memang kehabisan stok pemain di jantung pertahanan.
Faktor tersebut yang membuat Arsenal mudah sekali dikalahkan. Lini belakang Arsenal sangat gampang sekali ditembus oleh Southampton yang bertindak sebagai tuan rumah. Dari otoritas permainan sebesar 33,9 persen, Southampton mampu melepaskan 7 tembakan ke gawang berbanding 4 milik Arsenal.
ADVERTISEMENT
Unai Emery di laga Arsenal vs Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley )
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery di laga Arsenal vs Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley )
Usai laga, Emery pun memuji penampilan dari lawannya tersebut. Menurut pelatih berkebangsaan Spanyol itu, Southampton tampil sangat trengginas dan mampu memanfaatkan keuntungan yang mereka miliki.
"Kami bisa saja kalah dan terbukti kami kalah. Dalam 90 menit pertandingan kami memiliki masalah yang berbeda di babak pertama dan kedua. Pada babak kedua kami tampil lebih baik karena mampu menciptakan banyak peluang dan bisa mengendalikan transisi," ucap Emery dilansir situs resmi klub.
"Namun, Southampton bisa memanfaatkan peluang yang minim untuk membuat gol. Mereka layak untuk meraih kemenangan. Mereka bermain dengan motivasi yang sangat besar dan penonton yang terus memberikan mereka dukungan," tambah Emery.
Uniknya, meski pemain-pemain bertahan Arsenal tampil buruk, Emery tak mau menyalahkan mereka. Menurut pelatih yang pernah menangani Sevilla dan Paris-Saint Germain ini, para pemain yang diturunkannya sudah bekerja maksimal.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir pemain belakang kami sudah bekerja dengan sangat baik. Berita yang bagus untuk Koscielny yang bermain sangat baik dalam 90 menit. Secara fisik, dia bisa bermain selama 90 menit. Pemain lain seperti Xhaka dan Stephan Lichtsteiner juga tampil baik," tutur Emery.
Danny Ings usai mencetak gol ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/John Sibley )
zoom-in-whitePerbesar
Danny Ings usai mencetak gol ke gawang Arsenal. (Foto: Reuters/John Sibley )
"Kami kebobolan bukan karena kesempatan mencetak gol mereka yang banyak, melainkan efisiensi lawan. Kami juga memiliki kesempatan mencetak gol lebih dari 2, tetapi tak memaksimalkannya. Itulah perbedaan kedua tim," ucap Emery.
Kendati menelan kekalahan, Arsenal tak beranjak posisinya di papan klasemen. The Gunners tetap berada di posisi lima klasemen dengan 34 angka. Bagi Southampton, kemenangan berarti lebih untuk mereka. Inilah tripoin pertama dalam laga perdana Ralph Hasenhüttl sebagai pelatih. The Saints pun untuk sementara keluar dari zona degradasi atau tepatnya berada di posisi ke-17 dengan torehan 12 poin.
ADVERTISEMENT