Final Piala Indonesia: 'Ada Leg Keempat, Tidak?'

6 Agustus 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakmania memasuki tribun Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Selasa (6/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jakmania memasuki tribun Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Selasa (6/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Namanya Andi --bukan nama sebenarnya. Ia seorang pedagang di sekitar Stadion Andi Mattalatta. Air mineral hingga air berasa, yang dingin hingga normal, adalah beberapa hal yang ia jual.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui, Andi tampak sibuk. Sesekali ia sebatas tersenyum. Tak jarang pula ia sedikit bercakap dengan para pembeli, tak terkecuali dengan kumparanBOLA.
Kala itu, salah satu hal yang ia cakapkan, keluhkan lebih tepatnya, adalah perihal 'terusirnya' ia dan para pedagang lain dari area stadion. Menurutnya, hal macam ini sebetulnya tak perlu dilakukan.
Para pedagang terpaksa menjajakan dagangannya di luar area Stadion Andi Mattalatta lantaran penjagaan diperketat. Foto: kumparan/Angga Saputra
Alasannya: "Kami 'kan tidak bikin ricuh. Cuma jualan."
Walau demikian, ia berusaha maklum. Apalagi, setelah tahu bahwa sterilisasi area stadion dari orang-orang yang tak bertiket memang harus dan perlu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan pertandingan leg II final Piala Indonesia.
Lagipula, pada akhirnya ia dan belasan pedagang lain tetap saja diuntungkan dengan adanya event seperti ini, kendatipun hanya diperbolehkan jualan di luar.
ADVERTISEMENT
Selasa (6/8/2019) ini saja sudah sekitar sepuluh orang yang bertukar uang dengan botol minuman jualannya. Itu pun dalam hitungan setengah hari.
Jakmania memasuki tribun Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Selasa (6/8). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Bayangkan, kata dia, kalau sudah memasuki sore atau malam.
"Tidak banyak juga. Tapi tak sedikit kalau dibandingkan pas tidak ada pertandingan. Lumayan," kata Andi.
Saat kumparanBOLA hendak beranjak, Andi kembali bercakap dengan nada bercanda.
"Ini leg III, toh? Habis ini ada leg keempat tidak?" Ia terkekeh.