Gol Menit Akhir Insigne Benamkan Liverpool di San Paolo

Sadio Mane berusaha lolos dari hadangan Alan Marques. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

Liverpool harus puas pulang dengan tangan hampa usai takluk 0-1 dari Napoli pada matchday kedua Grup C, Kamis (4/10/2018) dini hari WIB di San Paolo. Adalah Lorenzo Insigne yang jadi pahlawan kemenangan Partenopei lewat golnya di pengujung laga.

Kemenangan tersebut mengantar Napoli ke puncak klasemen Grup C dengan koleksi 4 angka. Sedangkan Liverpool, harus rela melorot ke urutan kedua karena baru mengemas 3 poin.

Carlo Ancelotti sedikit membuat kejutan dalam komposisi skuatnya. Piotr Zielinski yang intens mengisi pos gelandang kini ditukar dengan Marco Fabian. Setali tiga uang dengan Nikola Maksimovic yang menyulih posisi full-back kanan yang rutin diisi Elseid Hysaj. Sementara untuk pos lini depan, Ancelotti tetap memercayakannya kepada Arkadiuz Milik sebagai tandem Lorenzo Insigne dan Jose Callejon.

Berbeda dengan tim tuan rumah, Juergen Klop menurunkan skuat terbaiknya dalam duel kali ini. Trisula lini depan diisi Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Begitu pula dengan Joe Gomez dan Virgil van Dijk yang mengisi pos bek sentral. Satu-satunya perombakan hanya terjadi kepada Jordan Henderson yang kali ini posisinya digantikan Naby Keita.

Napoli menyambut gegenpressing yang dicanangkan Liverpool, itulah mengapa permainan dengan tempo cepat tertuang sejak awal pertandingan. Tingginya ritme juga yang membuat Keita terpaksa ditarik keluar karena mengalami cedera. Klopp kemudian menukar pemain yang digaet dari RasenBallsport Leipzig itu dengan Henderson.

Di sisi lain, tekanan yang dilancarkan Napoli dan Liverpool juga membuat masing-masing kubu kesulitan dalam melakukan build-up serangan. Situasi yang berimbas pada minimnya sentuhan para pemain di garda terdepan.

Tak ada satupun tembakan yang mengarah ke sasaran saat laga berjalan setengah jam. Baru di menit 33 peluang itu lahir saat Milik berhasil lolos dari kawalan Van Dijk. Beruntung bagi Liverpool, tembakan pemain berpaspor Polandia itu masuh mampu diredam Alisson Becker.

Sementara itu, mampetnya agresivitas Liverpool juga tak terlepas dari tekanan yang dilancarkan para penggawa Napoli kepada gelandang yang berperan sebagai distributor ke lini depan, Georginio Wijnaldum dan James Milner. Keduanya tercatat telah kehilangan penguasaan bola sebanyak 5 kali bila dikalkulasi.

Jalannya pertandingan masih belum beralih pasca-rehat. Napoli masih lebih dominan, khususnya dalam intensitas menebarkan ancaman ke area pertahan lawan. Dua kali mereka melepaskan tembakan tepat sasaran via Milik dan Fabian, meski aksi keduanya masih bisa dijinakkan Alisson.

Sebaliknya, Liverpool belum mampu lolos dari tekanan yang digencarkan Napoli. Serangan mereka lebih dulu kandas sebelum bola sampai di kaki Salah atau Firmino. Mane yang diutus untuk bergerak dinamis dari sisi kiri juga sukses dimatikan. Hingga menit ke-70 Mane tercatat menjadi pemain yang paling kerap kehilangan penguasaan bola.

Dominasi tanpa hasil tak membuat Ancelotti puas. Mantan arsitek Chelsea itu kemudian memasukkan Dries Mertens dan Simone Verdi sekaligus demi mendongkrak daya gedor timnya.

Liverpool juga turut bereaksi. Untuk melancarkan distribusi bola ke lini depan, dia menukar Milner dengan Fabinho. Namun, rencana Klopp tak cukup manjur. Justru serangan Napoli makin menjadi. Bahkan, mereka nyaris saja memecah kebuntuan andai tendangan Mertens tak membentur diselamatkan mistar gawang. Klopp akhirnya mengeluarkan senjata rahasianya, Daniel Sturridge, pemain yang jadi pahlawan Liverpool saat berhadapan dengan Paris Saint Germain dan Chelsea.

Alih-alih mencetak angka, justru Liverpool mesti kecolongan gol di pengujung laga setelah Insigne sukses mengakhiri umpan silan Callejon. Gol yang sekaligus menutup laga dengan skor 1-0 untuk kemenangan Napoli.