Guardiola Angkat Topi untuk Konsistensi Spurs

17 Agustus 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guardiola memimpin Manchester City melakoni sesi latihan resmi di Tottenham Hotspur Stadium. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Guardiola memimpin Manchester City melakoni sesi latihan resmi di Tottenham Hotspur Stadium. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Antara Manchester City atau Liverpool. Begitulah prediksi para pengamat terkait calon juara Premier League 2019/20.
ADVERTISEMENT
Cukup logis, sih. Laju kencang kedua tim di musim sebelumnya bisa menjadi acuan. City menutup kompetisi sebagai kampiun dengan koleksi 98 poin, unggul satu angka atas Liverpool.
Sementara, Chelsea bertengger di tempat ketiga berbekal 72 poin saja. Itu artinya, total 25 angka memisahkan City dan Liverpool sebagai dua kuda pacu dalam perburuan juara, dengan tim-tim lainnya.
Mengarungi musim baru, City tentu mesti mewaspadai Liverpool. Terlebih lagi, pasukan Juergen Klopp memiliki kepercayaan diri tinggi seusai menjuarai Liga Champions.
Kendati demikian, pelatih Pep Guardiola tak cuma mengaktifkan mode waspada untuk The Reds. Perhatian besar juga tertuju kepada Tottenham Hotspur. Kebetulan, City dan Spurs bakal bersua pada laga pekan kedua, Sabtu (17/8/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Pertandingan Premier League antara Manchester City dan Tottenham Hotspur. Foto: REUTERS/Phil Noble
Alasannya yakni konsistensi dalam beberapa musim terakhir. Empat musim terakhir, Hugo Lloris tercatat tak pernah finis di luar empat besar Premier League.
"Sejak saya datang ke Inggris, Tottenham benar-benar menjadi kompetitor setiap musimnya. Musim pertama, mereka finis di posisi kedua. Sekarang, mereka adalah tim terbaik nomor dua di Eropa," tutur Guardiola, dikutip dari Sky Sports.
"Mereka memiliki Pochettino yang melakukan pekerjaan secara luar biasa. Apresiasi saya terhadapnya sungguh tinggi. Dia merupakan pelatih top," ujarnya.
Lebih dari itu, Guardiola enggan mengabaikan tim-tim dengan predikat Big Six lainnya: Chelsea, Manchester United, dan Arsenal.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Foto: REUTERS/Phil Noble
Dua tim yang disebut terakhir telah melakukan reparasi setelah finis di luar empat besar musim lalu. Sementara, Chelsea dianggap memeragakan permainan apik meski selalu takluk dalam dua laga perdana musim ini (kalah 0-4 dari United dan adu penalti 4-5 dari Liverpool).
ADVERTISEMENT
"Saya sungguh terkesan dengan Chelsea saat menghadapi Manchester United dan Liverpool. Saya sungguh terkejut karena tim Frank Lampard bermain bagus," ucap Guardiola.
"Lalu, kita bisa melihat kualitas lini depan Manchester United dan suasana baru timnya. Arsenal juga membeli beberapa pemain bagus. Maka, mereka adalah pesaing (dalam perebutan juara)," katanya.