Hey, Liverpool... Waspadai Lima Pemain Bayern Muenchen ini

19 Februari 2019 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Bayern Muenchen merayakan kemenangan atas Hertha BSC di DFB Pokal 2018/19. Foto: REUTERS/Annegret Hilse
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Bayern Muenchen merayakan kemenangan atas Hertha BSC di DFB Pokal 2018/19. Foto: REUTERS/Annegret Hilse
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak terakhir menjadi kampiun di edisi 2012/13, Bayern Muenchen belum pernah bisa kembali ke final Liga Champions. Musim ini, jalan mereka menuju Estadio Metropolitano di Madrid pun dijamin bakal sangat terjal karena di babak 16 besar saja mereka sudah harus bertemu finalis musim lalu sekaligus pemuncak klasemen Premier League saat ini, Liverpool.
ADVERTISEMENT
Liverpool memang akhirnya kalah di final musim 2017/18. Akan tetapi, dalam perjalanannya mereka mampu menyingkirkan salah satu kandidat juara, Manchester City, dengan kemenangan agregat meyakinkan, 5-1, di babak perempat final. Di musim ini pun Liverpool sudah menunjukkan kelayakan mereka menjadi calon juara dengan keberhasilan menundukkan Paris Saint-Germain di fase grup.
Bayern pantas untuk waspada, tetapi mereka tak perlu khawatir. Memang benar bahwa akan ada sejumlah nama bakal absen pada pertandingan di Anfield, Rabu (20/2/2019) dini hari WIB, yaitu Jerome Boateng, Arjen Robben, Thomas Mueller, dan Corentin Tolisso. Akan tetapi, Bayern masih punya pemain-pemain lain yang bisa jadi tumpuan untuk meraih kemenangan.
Hmm, lantas, siapa sajakah mereka?
1) Robert Lewandowski
Selebrasi Robert Lewandowski usai mencetak gol ke gawang Eintracht Frankfurt pada laga Piala Super Jerman. Foto: Reuters/Ralph Orlowski
ADVERTISEMENT
Ini sudah jelas. Lewandowski adalah salah satu striker terbaik dunia dan catatannya musim ini mengafirmasi anggapan tersebut. Musim ini Lewandowski sudah mencetak 25 gol untuk Bayern di semua ajang. Dari 25 gol itu, 8 di antaranya tercipta di Liga Champions. Ini membuat pemain Polandia tersebut, untuk sementara, menjadi pencetak gol terbanyak turnamen.
Delapan gol Lewandowski itu menunjukkan betapa efektifnya dia di depan gawang lawan. Berdasarkan statistik yang disediakan BBC Sport, Lewandowski hanya butuh waktu 67 menit untuk mencetak satu gol di Liga Champions. Dia hanya kalah dari Leo Messi yang cuma perlu 50 menit untuk melesakkan satu gol.
Secara keseluruhan, di Liga Champions musim ini, Lewandowski benar-benar brilian. WhoScored memberi ponten rata-rata 8,01 untuk Lewandowski dari enam pertandingan yang telah dijalani. Selain karena 8 gol tadi, nilai itu juga didapatkan Lewandowski berkat 4 tembakan, 1 umpan kunci, dan 0,8 dribel berhasil per laganya. Dengan tren seperti ini, tak salah untuk menjadikan Lewandowski sebagai tumpuan utama Die Roten.
ADVERTISEMENT
2) Kingsley Coman
Kingsley Coman (kiri) berebut bola dengan Dayot Upamecano (kanan). Foto: REUTERS/Andreas Gebert
Pemain asal Prancis ini sebenarnya belum bisa benar-benar mapan di tim utama skuat besutan Kovac. Di Bundesliga dia baru bermain 11 kali, sementara di Liga Champions sekali, itu pun sebagai pengganti. Namun, kerapnya Kingsley Coman menghilang dari susunan tim itu disebabkan oleh cedera parahnya yang dialami pada awal musim. Masalah di ligamen engkel sempat membikin pemuda 22 tahun ini gagal turun dalam 15 pertandingan.
Kini, Coman telah kembali. Sejak pulih dari cedera dia hampir selalu jadi pemain inti dan kepercayaan itu dibayar dengan baik olehnya. Pada pertandingan terakhir menghadapi Augsburg di Bundesliga akhir pekan lalu Coman sukses memenangkan Bayern 3-2 lewat dua gol serta satu assist-nya.
ADVERTISEMENT
Jelang menghadapi Liverpool, Coman sempat mengalami masalah lagi pada engkelnya. Akan tetapi, kondisinya dikabarkan sudah membaik. Jika tak ada aral melintang, mantan pemain Juventus ini akan diturunkan sejak menit awal oleh Kovac.
3) Joshua Kimmich
Kimmich kala memperkuat Bayern di Bundesliga. Foto: Reuters
Joshua Kimmich adalah seorang pemain belakang. Namun, kontribusi terbesarnya bagi Bayern justru lahir saat dia membantu serangan. Buktinya, Kimmich sampai saat ini adalah pencatat assist terbanyak Bayern. Dua belas assist sudah dia torehkan sampai saat ini dengan 2 di antaranya tercipta di Liga Champions. Ini sama sekali tidak mengejutkan karena memang begitulah gaya bermain Kimmich dan sehebat itulah kemampuannya.
Kelihaian mengumpan adalah kelebihan utama Kimmich. WhoScored mencatat bahwa eks pemain Stuttgart ini mampu menorehkan 2,7 umpan kunci per laga di Liga Champions. Selain itu, dia juga sanggup membukukan 2,2 umpan silang berhasil di setiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Kemampuan menyerang apik itu diimbangi Kimmich dengan soliditas dalam bertahan. Dalam satu pertandingan, pemain 24 tahun itu bisa membuat 4 aksi defensif yang meliputi tekel, intersep, sapuan, dan blok.
4) Thiago Alcantara
Thiago Alcantara dan Santiago Ascacibar berebut bola. Foto: Reuters/Andreas Gebert
Setiap tim pasti memiliki jantung permainan yang bertugas mendistribusikan bola ke seluruh permukaan lapangan dan di Bayern Muenchen, Thiago Alcantara adalah orangnya. Bermain sebagai gelandang sentral di trio pemain tengah, Thiago mampu menciptakan rata-rata 58,7 umpan tiap pertandingan dengan rata-rata akurasi 88,1 persen.
Dari sekian umpan itu 1,3 di antaranya mewujud jadi umpan kunci alias umpan yang berujung jadi kans. Satu assist juga sudah dia torehkan.
Sebagai pengatur serangan, jumlah umpan Thiago itu sejatinya tergolong sedikit. Akan tetapi, itu bisa dijelaskan dengan gaya bermainnya yang dinamis. Meski di atas kertas berperan sebagai regista, mobilitas Thiago cukup tinggi dengan rata-rata 2 dribel berhasil di tiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Tak cuma menyerang, Thiago yang merupakan alumnus La Masia ini juga cukup piawai dalam bertahan. Buktinya, dalam satu pertandingan Liga Champions pemain 27 tahun ini bisa menciptakan 1,3 tekel serta 1,7 intersep. Dengan atribut demikian, Thiago pun bakal diandalkan Kovac untuk memimpin lini tengah Bayern.
5) Mats Hummels
Duel bek Bayern, Mats Hummels (kiri), dengan bek Ajax, Daley Blind. Foto: AFP/Cristof Stache
Terakhir, ada bek sentral Mats Hummels yang rata-rata nilai penampilannya di Liga Champions, per WhoScored, adalah 7,51. Ini merupakan nilai rata-rata tertinggi ketiga di Bayern setelah 8,01 milik Lewandowski dan 7,80 milik Javi Martinez. Nama Martinez sendiri sengaja tak kami sertakan di sini karena kemungkinan besar dia akan dicadangkan Kovac pada laga melawan Liverpool.
Hummels adalah bek tertangguh Bayern dengan catatan 3,8 tekel, 1,3 intersep, 3 sapuan, serta 0,8 blok per pertandingan. Menariknya, walau banyak sekali mencatatkan aksi bertahan setiap laga, mantan kapten Borussia Dortmund ini cuma membuat rata-rata 1 pelanggaran. Dengan kata lain, Hummels adalah bek yang bersih.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Hummels sendiri sejatinya tak cuma terletak pada kemampuan bertahan. Pemain satu ini pernah disebut sebagai titisan Franz Beckenbauer dan itu bukan tanpa alasan. Hummels rata-rata mampu membukukan 1 tembakan per laga dengan disokong 0,3 umpan kunci dan 0,5 dribel berhasil. Untuk ukuran bek sentral, ini sangat bagus. Apalagi, 1 gol juga telah berhasil dia kemas.
Dengan cara bermain Bayern yang selalu melakukan build-up dari bawah, Hummels pun jadi aktor kunci dalam menginisiasi serangan. Per laganya, bek 30 tahun itu sanggup melepas 80,8 umpan dengan tingkat akurasi mencapai 89,5 persen. Hanya Boateng yang bisa mengunggulinya dalam urusan ini. Dengan absennya Boateng, Hummels pun dipastikan bakal jadi inisiator serangan utama Bayern dari lini belakang.
ADVERTISEMENT