Indra Sjafri: Malaysia Beruntung, Cuma Bisa Manfaatkan Bola Mati

20 Februari 2019 18:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kiri) didampingi Media Officer AFF, Abdul Rahman (kanan) menjelaskan hasil pertandingan Grup B, Indonesia lawan Myanmar Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2) Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kiri) didampingi Media Officer AFF, Abdul Rahman (kanan) menjelaskan hasil pertandingan Grup B, Indonesia lawan Myanmar Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Senin (18/2) Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
ADVERTISEMENT
Penampilan Timnas U-22 Indonesia menunjukkan peningkatan, meskipun kembali meraih hasil imbang 2-2 saat menghadapi Malaysia dalam laga kedua Grup B Piala AFF 2019, Rabu (20/2/2019) sore WIB.
ADVERTISEMENT
Anak asuh Indra Sjafri tampil lebih menekan dan memiliki banyak peluang. Bahkan, dua kali Andy Setyo dan kolega berhasil unggul.
Gol perdana terjadi di menit ke-52 melalui kaki Marinus Wanewar. Namun, Malaysia mampu menyamakan kedudukan melalui Nik Akif lewat tendangan bebasnya.
Witan Sulaeman kembali membuat gol pada menit ke-76 melalui tendangan dari luar kotak penalti. Sayang, kesempatan untuk menang buyar karena Malaysia mampu menyamakan kedudukan empat menit sebelum waktu normal berakhir melalui gol Hadi Fayyadh.
Selebrasi Pemain Timnas U-22 Indonesia, Witan Sulaeman (kiri) setelah mencetak gol ke gawang Timnas U-22 Malaysia dalam pertandingan Grub B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Rabu (20/2). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Apresiasi akan peningkatan performa Timnas U-22 turut dilayangkan pelatih Indra Sjafri. Namun, sang juru taktik tak menutup mata terhadap aspek lemah pertahanan sehingga berujung kemasukan dua gol.
"Perjuangan 2x45 para pemain bisa unggul dua gol dulu. Tapi, kami tak bisa antisipasi set piece, yakni free kick dan corner. Setelah open play mereka buntu, memang dari dulu mereka memanfaatkan itu (set piece). Dan saya pikir pertandingan ini secara kualitas lebih baik daripada kemarin," tutur Indra Sjafri usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Saya optimis menang tadi, tapi dalam sepak bola bisa terjadi apa pun, jadi ini bikin di koran Malaysia hanya keberuntungan saja buat mereka," tambah Indra.
Mengenai penampilan Malaysia, Indra mengatakan dirinya sudah bisa membacanya. Ya, Malaysia memanfaatkan bola-bola panjang untuk bisa membongkar pertahanan Indonesia.
"Saya tidak lihat penampilan yang baik dari Malaysia. Dari babak pertama hingga terakhir mereka selalu main direct dan memaksa kami buat duel. Ong Kim Swee (pelatih Malaysia) sudah mempelajari permainan kami, jadi kalau dari build up mereka pasti tak bisa dan selalu direct pass," tutur Indra.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Osvaldo Haay (tengah) melepaskan tendangan ke gawang Timnas U-22 Malaysia dalam pertandingan Grub B Piala AFF U-22 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Rabu (20/2). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Sayangnya, saat kami memenangi bola, pemain kami di babak pertama juga kurang bisa mengontrol permainan. Babak kedua sudah bisa, tetapi karena keputusan individu yang salah akhirnya gol tak banyak tercipta. Kami tetap harus bersyukur," tutup Indra.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, Indra memiliki pekerjaan rumah agar kebobolan-kebobolan dari situasi serupa tak terulang di laga pamungkas. Karena kemenangan menjadi target mutlak Timnas U-22 untuk laga kontra Kamboja di Olympic Stadium, Phnom Penh, Jumat (22/2/2019).
Timnas U-22 masih bertahan di posisi kedua Grup B dengan raihan dua poin. Cuma terbentang jarak satu angka dengan Kamboja di puncak tabel, tetapi sang tuan rumah bisa melebarkan jarak karena akan menghadapi Myanmar beberapa jam berselang laga Timnas U-22 vs Malaysia.