Infografik: 'Riposa in Pace', Astori

Astori pada sebuah laga bersama Fiorentina. (Foto: Alessandro Bianchi/Reuters)

Di Udine, Davide Astori mengembuskan napas terakhirnya. Kapten Fiorentina itu ditemukan meninggal di kamar hotelnya, beberapa jam sebelum pertandingan melawan Udinese.

Beberapa laporan menyebutkan, Astori meninggal dalam tidurnya. Namun, sejauh ini belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kematian pria yang mengantongi 14 caps bersama Tim Nasional Italia itu.

Keterangan resmi dari Fiorentina hanya menyebutkan bahwa Astori sakit mendadak. Italia sendiri cukup ketat memberlakukan tes medis dan penanganan medis di atas lapangan demi menjaga keselamatan pemain sepak bola. Namun, kasus seperti Astori ini memang tidak dapat diduga.

Astori meninggal dalam usia 31 tahun. Ia pergi meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, yang salah satunya baru berusia dua minggu. Selain itu, ia juga pergi meninggalkan kenangan untuk banyak fans Fiorentina.

Selepas kepergiannya, stadion milik Fiorentina, Artemio Franchi, didatangi banyak karangan bunga. Syal-syal berwarna ungu, yang merupakan warna kebesaran klub, digantung dan diikat di pagar-pagar stadion.

Bunga dan syal ungu untuk Astori. (Foto: Claudio Giovannini/AFP)

Di salah satu sisi Artemio Franchi, dibentangkan juga spanduk bertuliskan ‘Ciao Capitano’. Ya, ‘Selamat Jalan, Kapten’.

Astori memperkuat Fiorentina selama tiga musim dengan satu di antaranya sebagai pemain pinjaman. Selama itu, ia sudah tampil dalam 109 laga di semua kompetisi.

Fans Fiorentina berduka untuk Astori. (Foto: Claudio Giovannini/AFP)

Addio, Capitano. Riposa in pace.

Perjalanan karier Astori. (Foto: Chandra Dyah A./kumparan)