Inovasi Roma dalam Pengumuman Transfer: Umumkan Anak Hilang

2 Juli 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
De Rossi-Totti, Red-Andy untuk AS Roma. Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
De Rossi-Totti, Red-Andy untuk AS Roma. Foto: FILIPPO MONTEFORTE / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai klub sepak bola, tak banyak hal yang bisa dipuji dari AS Roma. Alasannya banyak, mulai dari prestasi yang mentok di situ-situ saja, kebijakan transfer yang mengherankan, hingga sikap direksi yang tak menyenangkan terhadap legenda klub seperti Francesco Totti dan Daniele De Rossi.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, hal yang sama tak bisa dibilang terhadap tim media Roma. Alih-alih, bisa dibilang bahwa tim media Roma adalah yang terbaik di dunia saat ini.
Tim media Roma, terutama media sosialnya, bisa dibilang sangat inovatif dan kreatif. Mereka sering melakukan banter yang lucu dan tidak berlebihan. Mereka juga mampu menggunakan meme-meme yang kekinian dan lelucon yang segar.
Salah satu hal yang paling menarik adalah bagaimana Roma mengumumkan rekrutan-rekrutan mereka. Cara yang mereka gunakan bisa dibilang nyeleneh, aneh, tetapi jelas kreatif dan menggugah orang. Cara ini kemudian banyak ditiru oleh klub-klub lain di Eropa dalam mengumumkan rekrutannya.
Nah, untuk bursa transfer musim panas 2019/2020 ini, Roma memutuskan untuk berubah. Mereka menggunakan pengumuman transfer sebagai sarana untuk menyebarkan informasi mengenai anak-anak yang hilang.
ADVERTISEMENT
“Berbarengan dengan pengumuman transfer, sebuah video bermuatan detail-detail anak-anak yang sedang hilang akan ditayangkan. Kami ingin agar anak-anak tersebut terpublikasi dan dapat ditemukan, atau setidaknya informasi mengenai anak-anak itu bisa didapatkan,” berikut pernyataan yang tertulis di situs resmi Roma.
Sejauh ini, Roma menyiarkan informasi mengenai anak-anak yang hilang di Amerika Serikat (AS) dan Italia. Penyiarannya juga didasarkan oleh bahasa yang digunakan oleh akun-akun mereka. Pengumuman perekrutan Leonardo Spinazzola ini menjadi contohnya.
Untuk melakukan ini, Roma bekerja sama dengan National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) dari AS dan Telefono Azzuro dari Italia. Kedua organisasi non-profit ini bergerak dalam bidang bantuan pencarian anak-anak hilang dan perlindungan anak-anak dari kejahatan.
ADVERTISEMENT
Paul Rogers selaku Direktur Strategi Roma menyatakan bahwa mereka terinspirasi oleh video klip lagu Runaway Train yang dinyanyikan oleh band rok asal AS, Soul Asylum. Di video klip lagu yang beredar di tahun 1993 itu, ditayangkan 36 foto anak-anak yang hilang di AS. Hasilnya, 21 dari 36 anak itu berhasil ditemukan.
“Kami mencoba untuk melakukan hal serupa (dengan apa yang dilakukan Soul Asylum), tetapi kami sesuaikan dengan generasi media sosial saat ini, yang belum eksis di era Soul Asylum. Kami ingin memanfaatkan sifat viral pengumuman transfer untuk meningkatkan kesadaran tentang adanya anak-anak yang hilang.”
“Kami memiliki pengikut yang banyak, dan pengumuman yang kami buat biasanya mengundang banyak ketertarikan di seluruh dunia. Jadi, kami pikir, kami dapat menggunakan media sosial kami tak hanya untuk mempromosikan diri, tetapi juga untuk mendukung NCMEC dan Telefono Azzuro,” kata Rogers.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, inovasi yang dilakukan Roma kerap kali diikuti oleh tim media klub lain dalam mengumumkan rekrutan baru. Semoga saja, langkah Roma kali ini kembali menjadi tren di antara semua klub sepak bola di dunia.