Jangan Kaget Jika Tira-Persikabo Terlempar dari Empat Besar

25 September 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi para pemain Tira-Persikabo. Foto: Dok. Liga Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi para pemain Tira-Persikabo. Foto: Dok. Liga Indonesia
ADVERTISEMENT
Menurunnya performa Tira-Persikabo adalah hal wajar. Demikian dalih Rahmad Darmawan pada sesi jumpa pers jelang pertandingan melawan Persib Bandung, Sabtu (14/9/2019) lalu.
ADVERTISEMENT
Bagi mantan pelatih Sriwijaya FC ini, sebuah tim tak akan terus-menerus bisa stabil di puncak. Akan ada masa di mana mereka berada di titik berbeda. Inilah yang menurut dia tengah dialami Tira-Persikabo.
Kala itu, tim berjuluk 'Laskar Padjadjaran' tersebut memang tengah terpuruk. Cuma satu kemenangan yang mereka peroleh dari empat laga.
Sementara laga lain, hasil yang didapat adalah imbang dan dua kali kalah. Salah satunya adalah ketika dihajar Persela Lamongan dengan skor telak 1-6.
PS Tira-Persikabo lawan PSS Sleman di ajang Liga 1 2019. Foto: Dok. Media Tira-Persikabo
Meski begitu, RD yakin bahwa Tira-Persikabo bakal segera bangkit saat melawan Persib. Laga itu secara kebetulan bakal menjadi pembuka Wawan Febrianto dan kolega pada putaran kedua Liga 1 2019.
Singkat cerita, RD ingin memanfaatkannya sebagai momentum kebangkitan.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, justru catatan buruk merekalah yang berlanjut. Melawan Persib, Tira-Persikabo kembali gagal menang. Hal serupa mereka dapat tatkala takluk dari PSM Makassar dan imbang dengan Perseru Badak Lampung (PBL).
Berbagai dalih kembali keluar dari mulut RD, terutama menyangkut laga terakhir. Kali ini, wasit yang ia sorot. Misal, ia mempermasalahkan keputusan wasit yang menganggap Osas Saha berada pada posisi offside saat sudah berhadapan dengan kiper PBL.
Jika mengacu pada laga tersebut, hal macam ini jelas menjadi kerugian. Karena itu tak berlebihan menyebutnya sebagai salah satu penyebab Tira-Persikabo kembali gagal menang.
Namun, kegagalan Ciro Alves dkk. meraih hasil positif tak cuma di laga tersebut. Empat laga sebelumnya pun demikian. Maka, masalah-masalah yang mereka hadapi secara keseluruhan juga tak cuma satu. Lantas, apa saja?
ADVERTISEMENT
Absennya para Pemain yang Dipanggil Memperkuat Timnas
Absennya sejumlah pemain yang mesti membela Timnas menjadi salah satu penyebab terpuruknya Tira-Persikabo. Terlebih, empat nama sekaligus yang dipanggil dan keempatnya merupakan pilar penting.
Ada Angga Saputra, Manahati Lestusen, serta Osas Saha yang dipanggil Timnas Indonesia. Ada pula Khurshed Beknazarov yang mesti pulang ke Tajikistan untuk keperluan serupa.
Tiga nama pertama bahkan sudah absen saat Tira-Persikabo melawat ke kandang Persela Lamongan. Di laga itu pula, mereka langsung menderita teramat sangat.
Enam kali gawang 'Laskar Padjadjaran' bobol. Sementara, cuma sebiji gol yang mampu mereka bukukan. Tira-Persikabo kalah.
Manahati Lestusen menjalani latihan bersama PS Tira Persikabo. Foto: Dok. PS Tira Persikabo
Usai laga, RD lantas mengakui bahwa ketiadaan para pemain tersebut memang berpengaruh terhadap hasil buruk timnya. Terutama soal tidak hadirnya sosok Manahati sehingga lini tengah mereka tampak begitu lowong dan kalah dengan tim lawan.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, Tira-Persikabo begitu rentan terhadap serangan balik. Itulah kenapa Persela mampu melepaskan tembakan sebanyak 19 kali dan 10 di antaranya mengarah ke gawang. Mereka pun pada akhirnya mencetak enam gol yang empat di antaranya berawal dari skema tersebut.
Saat menghadapi Borneo FC di laga berikutnya, RD selaku pelatih melakukan sejumlah penyesuaian agar masalah serupa tak kembali tampak. Itu, misalnya, adalah dengan memainkan Louis Parfait agak ke dalam guna menutup ruang yang ditinggalkan Manahati.
Cara ini cukup efektif. Lini tengah Tira-Persikabo lebih solid dan terhitung jarang mendapat ancaman. Akan tetapi, mereka sedikit kurang fokus sehingga bobol di menit-menit akhir pertandingan. Tiga poin yang sudah di depan mata pun hilang dari genggaman.
ADVERTISEMENT
Kiper Tira-Persikabo, Angga Saputra. Foto: Dok. Tira-Persikabo
Pada laga-laga berikutnya, sosok-sosok yang sempat absen sudah kembali. Namun, mereka seakan tak menunjukkan performa sebaik sebelumnya, terutama ketiga nama yang membela Indonesia.
Besar kemungkinan, mental mereka tak sedang baik-baik saja lantaran baru mengalami dua hasil memalukan. Selain itu, fisik para pemain tersebut juga tampak bermasalah sebab hanya memiliki jeda tiga hari sejak membela Indonesia.
Susunan Pemain yang Itu-itu Saja
Salah satu kecenderungan yang kerap ditunjukkan RD adalah susunan pemain yang jarang sekali berubah. Sejak laga pertama, ia hampir selalu memainkan skema dan pemain yang itu-itu saja.
Bentuknya kira-kira seperti ini. Dalam skema 4-3-3 atau 4-2-3-1, ia menurunkan Angga Saputra di pos penjaga gawang, Khurshed Beknazarov dan Andi Setyo di pos bek tengah dengan Abduh Lestaluhu serta Rifad Marasabessy di sisi kiri dan kanan.
ADVERTISEMENT
Di lini tengah, trio Louise Parfait-Manahati Lestusen-Loris Arnaud yang mengisinya. Mereka menopang keberadaan Ciro Alves dan Wawan Febrianto di kedua sayap serta Osas Saha di lini terdepan.
Para pemain tersebut hampir selalu diturunkan RD. Mereka hanya absen dalam keadaan-keadaan tertentu. Misal, cedera, akumulasi kartu, serta ada yang absen karena membela Timnas.
Penyerang Tira-Persikabo, Osas Saha, saat mengeksekusi penalti di laga melawan Persib Bandung. Foto: Dok. Liga Indonesia
Sejatinya, usaha RD untuk melakukan hal demikian menjadi bukti bahwa ia sudah memiliki pakem yang pas. Ini adalah hal positif. Lagipula, lewat para pemain itulah Tira-Persikabo sempat melaju kencang musim ini.
Yang jadi soal, hal tersebut bukannya tanpa risiko. Tak banyak melakukan perubahan membuat permainan mereka lebih gampang terbaca. Salah satu buktinya adalah tatkala Tira-Persikabo bersua PBL.
ADVERTISEMENT
Di laga itu, mereka seakan tak bisa berbuat banyak. Meski sempat beberapa kali mengancam, Tira-Persikabo cuma meraih hasil imbang 2-2. Padahal, mereka tampil cukup dominan dan bisa menang 3-0 pada pertemuan sebelumnya di putaran pertama.
Ciro Alves, penyerang sayap Tira-Persikabo. Foto: Dok. Liga Indonesia
Masalah lain yang bisa muncul akibat susunan yang itu-itu saja ini adalah cedera. Apalagi, jadwal Liga 1 terhitung padat. Bayangkan saja, mereka sempat bermain pada lima pertandingan hanya dalam dua pekan kurang.
Soal ini, Osas Saha, Loris Arnaud, Louis Parfait, dan Ciro Alves termasuk beberapa korbannya. Inilah yang barangkali menjadi salah satu alasan performa Ciro Alves, salah satu tumpuan Tira-Persikabo, tak begitu maksimal akhir-akhir ini.
Kedalaman Skuat yang Kurang
Kesimpulan yang bisa ditarik dari dua masalah Tira-Persikabo adalah kedalaman skuat yang kurang. Andai hal ini mencukupi, mereka tak akan kesulitan kendati ditinggal para pemain Timnas.
ADVERTISEMENT
Dengan itu, RD juga bisa lebih leluasa mengotak-atik susunan dan taktik tim, sebagaimana di klub-klub dia sebelumnya. Masalah cedera pun tak akan terlalu menjadi soal.
Sayangnya, kondisi skuat Tira-Persikabo tak sebagus itu. Mereka juga tak banyak melakukan perubahan pada putaran kedua ini. Terhitung hanya Friska Womsiwor yang direkrut.
Maka, tak usah heran jika kelak Tira-Persikabo terlempar dari persaingan menuju gelar juara. Jangan heran pula andai mereka bahkan tersingkir dari empat besar klasemen saat akhir musim menjelang.