Jordan Henderson dan Peran Pentingnya untuk Liverpool

11 Oktober 2017 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Henderson, sang kapten Liverpool. (Foto: Oli Scarff/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Henderson, sang kapten Liverpool. (Foto: Oli Scarff/AFP)
ADVERTISEMENT
Siapa pemain Liverpool yang paling berpengaruh di Liverpool? Roberto Firmino, Sadio Mane, Philippe Coutinho? Anda tak salah jika menjawab salah satu dari ketiga nama tersebut.
ADVERTISEMENT
Tapi, jangan lupakan sosok Jordan Henderson. Di balik lini serang yang dinamis dan kelewat agresif, Liverpool membutuhkan sosok Henderson yang bisa menyeimbangkan permainan mereka.
Sejak didatangkan dari Sunderland 2011 silam, nilai jual Henderson adalah kemampuannya dalam mengolah dan mengoper bola. Berbeda dengan Lucas Leiva yang amat defensif, atau Joe Allen yang mahir mengatur tempo.
Dengan kemampuannya yang biasa saja itu, tak sedikit juga yang kemudian meragukan keputusan Kenny Dalglish untuk memboyongnya. Bahkan, Henderson nyaris saja menjadi alat barter Brendan Rodgers untuk mendapatkan Clint Dempsey dari Fulham setahun berselang.
Namun, Henderson ternyata bukan gelandang klise. Saat Juergen Klopp mulai menangani Liverpool, ia mulai mendapatkan peran yang lebih vital. Malah, dalam formasi 4-3-3 milik Klopp, bisa dibilang Henderson memiliki peran yang paling penting. Ia berbeda dengan Emre Can yang memang punya fisik yang ampuh yang bisa diandalkan dalam duel-duel udara atau Georginio Wijnaldum dengan mobilitasnya.
ADVERTISEMENT
Yang jadi nilai plus, tak ada yang lebih baik dari Henderson soal distribusi bola. Menurut catatan WhoScored, Henderson menjadi pemain yang paling intens melepaskan umpan dengan rata-rata 72,5 umpan sukses per laga —kendati, tentu saja, ada yang mengkritik bahwa mayoritas operan Henderson adalah ke samping, bukan direct ke depan.
Bukan cuma itu saja, kapten Liverpool itu juga memiliki kemampuan bertahan yang oke. Pemain yang pernah dipinjamkan ke Coventry City tersebut berhasil membukukan rata-rata 2,8 tekel di tiap pertandingan —jauh lebih banyak ketimbang Joel Matip atau Can.
Sejatinya, untuk urusan umpan, Liverpool masih memiliki Adam Lallana yang mahir dalam menjembatani serangan. Akan tetapi, patut diingat, menggantikan posisi Henderson tak sesimpel itu, dan Lallana tak cukup apik untuk melakukan aksi bertahan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu jika Klopp mesti menepikan Henderson, satu-satunya nama yang paling ideal untuk menggantikan perannya adalah James Milner, pemain versatile (serba-bisa) dengan kemampuan umpan lambung "khas Inggris" ditambah insting bertahan yang ciamik.
Selain kedua nama di atas, Liverpool juga masih punya Coutinho yang lihai dalam menginisiasi serangan. Namun demikian, Klopp tetap memercayai Henderson sebagai pengalir bola. Saat Liverpool berhadapan dengan Spartak Moskow, misalnya, Coutinho tetap diinstruksikan bermain ofensif. Sementara itu, Henderson tetap pada tugasnya untuk melindungi back-four dan jembatan antarlini. Keberadaan Henderson-lah yang membuat Klopp berani memainkan Coutinho sebagai gelandang tengah.
Ya, Klopp mesti memutar otak untuk mencari posisi yang pas untuk Coutinho. Pasalnya, Mohamed Salah, yang menggantikan dirinya semasa gonjang ganjing transfernya ke Barcelona, juga menyuguhkan permainan impresif.
ADVERTISEMENT
Henderson dan sang manajer, Juergen Klopp. (Foto: Oli Scarff/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Henderson dan sang manajer, Juergen Klopp. (Foto: Oli Scarff/AFP)
Kala berhadapan dengan Newcastle pekan lalu, misalnya, selain memainkan Daniel Sturridge, Mane, dan Salah, Klopp juga menurunkan Coutinho dan Wijnaldum secara bersamaan. Dengan komposisi tersebut, praktis hanya Henderson yang bertanggung jawab menjaga pertahanan di lini tengah.
Memang Liverpool cuma meraih satu angka di St James' Park, tetapi kebobolan satu gol adalah sebuah prestasi bagi mereka kalau melihat lini pertahanan mereka yang angin-anginan musim ini. Sudah tentu Henderson menjadi pemain penting yang meminimalisir gol yang masuk ke gawang Simon Mignolet. Henderson menjadi pemain yang paling intens melakukan tekel (6) dan blok (4) dibanding para koleganya.
Sebagai gambaran, musim lalu Henderson cuma berhasil menyarangkan sebuah gol di Premier League. Bandingkan dengan Can yang sukses mengemas 5 gol dan Wijnaldum dengan 6 golnya. Lagipula, untuk apa mencetak gol banyak-banyak jika anda memiliki berada satu tim dengan Firmino, Mane, Coutinho, dan Salah. Toh, masalah klasik Livepool dalam dua musim ke belakang adalah lini pertahanan mereka.
ADVERTISEMENT
Uniknya, sekalinya dia berhasil, gol yang dibuatnya adalah gol penting. Lihat saja aksinya saat The Reds berhadapan dengan Leicester di pekan keenam Premier League musim ini.
Gol yang dicetaknya ke gawang Kasper Schmeichel memutus asa The Foxes yang berhasil memperkecil keadaan. Atau, jika Anda masih kurang yakin, gol tendangan jarak jauhnya kontra Chelsea musim lalu sukses mengunci kemenangan bagi timnya.
Gamblangnya, dengan tempo cepat dan serangan balik kilat yang jadi trademark Liverpool, mereka membutuhkan gelandang yang mampu merebut bola dan mengalirkan ke depan dengan cepat. Dan hanya Henderson yang mampu mengemban tugas itu dengan sempurna.
====
*Liverpool akan bertanding melawan Manchester United pada pekan kedelapan Premier League. Laga akan dihelat di Stadion Anfield, Sabtu (14/10/2017). Sepak mula dilakukan pukul 18.30 WIB.
ADVERTISEMENT