Kala Mourinho Memilih untuk Memuji Ketimbang Mengkritik

21 Oktober 2018 16:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain United merayakan gol. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain United merayakan gol. (Foto: REUTERS/Dylan Martinez)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada akhirnya Jose Mourinho harus kecewa lantaran kemenangan Manchester United atas Chelsea di depan mata buyar pada pegujung laga. Duel yang dihelat di Stamford Bridge, Sabtu (20/10/2018), berakhir imbang setelah Chelsea mencetak gol via Ross Barkley di menit ke-90+6.
ADVERTISEMENT
Di babak pertama gawang David De Gea bobol duluan via aksi Antonio Ruediger yang menyambut sepak pojok Willian. Untuk kasus ini, Paul Pogba jadi pemain yang paling bertanggung jawab karena gagal mengawal mantan penggawa VfB Stuttgart tersebut. Mourinho sendiri enggan menanggapi kesalahan Pogba, dan lebih melihat performa timnya keseluruhan yang tampil ciamik.
"Ketimbang menyoroti pemain yang membuat kesalahan, saya lebih suka fokus pada kinerja keseluruhan. Lini tengah saya sangat bagus. Paul, (Nemanja) Matic, dan (Juan) Mata bermain bagus, begitu juga Ander Herrera," kata Mourinho seperti dilansir ESPN.
Mantan pelatih FC Porto itu menerapkan formasi dasar 4-2-3-1 dengan menampatkan Pogba-Matic sebagai poros ganda dan Mata untuk mengakamodasi serangan --sedangkan Herrera baru diturunkan di menit ke-75.
ADVERTISEMENT
Nah, kombinasi lini tengah ini yang jadi kekuatan utama United. Tak sekadar jadi titik serangan, tetapi juga meredam proses serangan Chelsea, khususnya di awal babak kedua.
Mourinho mengubah formasinya menjadi 4-4-1-1 untuk mendongkrak tekanan di lini sentral. Sementara tepi sayap diserahkan kepada Marcus Rashford dan Anthony Martial --sedikit berbeda dengan Romelu Lukaku yang intens ngepos di sisi tengah pertahanan Chelsea. Hasilnya tokcer, area penguasaan Chelsea semakin sempit dan United sukses mencetak dua gol balasan melalui Martial.
"Trio penyerang telah menunjukkan determinasinya --Mata, Martial, Rashford. Tim melakukan pekerjaan yang fantastis, jadi saya akan mencoba untuk fokus pada tingkat kinerja dan melupakan hasil buruk. Saya pikir kami layak mendapatkan hasil yang lebih layak, kendati akhirnya cuma berakhir imbang," ucap Mourinho.
ADVERTISEMENT
Proses gol Anthony Martial ke gawang Chelsea pada ajang Premier League 2018/19. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Proses gol Anthony Martial ke gawang Chelsea pada ajang Premier League 2018/19. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
Tambahan satu angka tersebut tak membuat United ke mana-mana, mereka masih nangkring di peringkat sembilan dengan koleksi 14 poin, terpaut 9 angka dari Manchester City dan Liverpool di pos dua besar.
Dalam perspektif lain, keberhasilan United menyudutkan Chelsea di kandang membuktikan bahwa Mourinho perlahan mampu menuntun United ke jalan konsistensi, melanjutkan penampilan apik mereka saat menaklukkan Newcastle United pekan sebelumnya. Catatan yang jadi modal yang kuat untuk menjamu Juventus di matchday ketiga Liga Champions tengah pekan nanti.