Kalah Telak dari City, Schalke Pecat Domenico Tedesco

15 Maret 2019 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Schalke, Domenico Tedesco. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Schalke, Domenico Tedesco. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
ADVERTISEMENT
Kekalahan telak 0-7 Schalke 04 dari Manchester City di babak 16 besar Liga Champions 2018/19 berujung pada pemecatan Domenico Tedesco. Adapun pengumuman ini dirilis pada Kamis (14/3/2019), dua hari setelah ‘pembantaian’ itu terjadi di Etihad Stadium.
ADVERTISEMENT
Laga itu memang menjadi arena bagi City untuk mempertontonkan keperkasaannya. Padahal pada leg pertama, Schalke setidaknya bisa tampil merepotkan City. Itu terbukti dari tipisnya skor di putaran pertama, kemenangan 3-2 untuk skuat asuhan Pep Guardiola.
Berhitung mundur, Tedesco datang ke Veltins Arena, markas Schalke, pada Juni 2017, sebagai pengganti Markus Weinzierl untuk mengarungi musim 2017/18. Dibandingkan dengan pelatih-pelatih Bundesliga lainnya, Tedesco memang anak kemarin sore.
Sebelum melatih Schalke, ia cuma satu pengalaman melatih tim senior. Itu pun bukan klub Bundesliga, tapi Erzgebirge Aue yang bermain di Bundesliga 2, pada musim 2016/17. Usianya pun masih muda, 32 tahun.
Tapi, status anak bawang tak menjadikan Tedesco sebagai pelatih semenjana. Sebelum kedatangannya, Erzgebirge Aue menutup musim 2016/17 di peringkat 20. Bermain dalam racikan taktik Tedesco, klub ini sukses finis di peringkat 14 pada musim 2017/18.
ADVERTISEMENT
Para pemain Schalke merayakan kemenangan. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Sepintas, ini bukan prestasi mentereng. Tapi, capaian itu pulalah yang memantik ketertarikan para petinggi Schalke untuk merekrut Tedesco sebagai juru taktik. Keputusan ini tak keliru karena Tedesco berhasil mengantarkan Schalke menutup musim 2017/18 sebagai runner-up Bundesliga.
Peduli setan dengan selisih poin yang berjarak 21 angka dari Bayern Muenchen yang menjadi juara. Yang jelas, berkat sistem permainan Tedesco yang tak peduli dengan sepak bola indah dan bertele-tele itu, Schalke berubah menjadi kekuatan baru yang patut disegani di ranah sepak bola Jerman dan Eropa.
Sayangnya, torehan impresif itu tak berlanjut hingga musim 2018/19. Saat Bundesliga sudah menuntaskan pekan ke-25, Schalke masih tercecer di peringkat ke-14. Itu artinya, mereka hanya berjarak dua setrip lebih tinggi dari zona degradasi.
ADVERTISEMENT
Tedesco melakukan selebrasi bersama suporter. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
Segala capaian Tedesco pada akhirnya tak cukup hebat untuk menyelamatkannya dari pemecatan. Lewat keterangan resminya, direktur olahraga terkini Schalke, Jochen Schneider, menjelaskan bahwa kerja sama Tedesco dan klub sudah berakhir.
“Kami mengapresiasi kinerja Domenico Tedesco. Dia berkembang dengan sangat baik sejak musim lalu dan sukses membawa kami sebagai runner-up Bundesliga. Tapi, harus kami akui, perkembangan klub musim ini negatif. Domenico Tedesco pantas mendapatkan terima kasih dari kami atas jasanya selama dua tahun terakhir,” jelas Schneider.
“Kekalahan dari Manchester City menjadi malam memalukan bagi seisi klub. Saya sangat menyesal, terutama kepada para suporter yang telah berangkat ke Inggris untuk mendukung kami langsung di stadion. Kami benar-benar membuat mereka bersedih. Manchester City memang salah satu tim terbaik di dunia. Namun, siapa pun yang menjadi lawan, kami tidak dapat bertanding dengan sikap seperti di laga melawan City,” ucap Schneider.
ADVERTISEMENT
Imbas dari kekalahan ini bukan cuma pemecatan Tedesco, tapi juga Peter Perchtold, sang asisten, pun ikut lengser. Sebagai gantinya, Schalke akan ditangani oleh pelatih interim, Huub Stevens, yang dibantu oleh asistennya, Mike Bueskens.