Kandaskan Arema, Persela Keluar Dari Zona Degradasi

20 September 2019 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel Arema vs Persela di Stadion Kanjuruhan (ilustrasi). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Duel Arema vs Persela di Stadion Kanjuruhan (ilustrasi). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA
ADVERTISEMENT
Persela Lamongan sukses meraup poin penuh tatkala bersua Arema FC dalam lanjutan pekan ke-19 Liga 1 2019. Bentrok di Stadion Surajaya Lamongan, Kamis (20/9) malam WIB, tim beralias 'Laskar Joko Tingkir' menang 2-0 melalui gol Sugeng Efendi (19') dan Rafael Oliveira (48').
ADVERTISEMENT
Atas hasil ini, Persela naik tiga setrip ke urutan ke-13 dengan raihan 19 poin. Di satu sisi, meski kehilangan poin, Arema tetap berada di urutan ketujuh dengan mengantongi 27 poin.
Persela yang dipimpin Nil Maizar, tak bisa menurunkan penyerang andalan Persela Alex dos Santos Goncalves dalam laga kali ini. Sosok asal Brasil tersebut harus menepi karena masih terkena suspensi. Sebagai pengganti, Hambali Tholib dan Sugeng Efendi menjadi tumpuan di lini depan.
Setali tiga uang dengan Arema. Pelatih Milomir Seslija menepikan penyerang Sylvano Comvalius karena masalah kebugaran. Dalam wadah 4-3-3, M. Rafli, Dendi Santoso, dan Ricky Kayame menjadi trisula di lini depan 'Singo Edan'.
***
Sama-sama tak mengantongi kemenangan di tiga laga termutakhir, Persela dan Arema mengedepankan permainan terbuka di awal-awal laga. Akan tetapi, jalannya 10 menit pertama, bola banyak berkutat di lini tengah tanpa adanya kans.
ADVERTISEMENT
Jalannya 10 menit kedua, boleh dibilang jadi milik Arema. Makan Konate yang menjadi playmaker Arema jadi penyuplai bola bagi Rafli dan Ricky. Bahkan, pemilik nama terakhir sukses menjebol gawang Dwi Kusnanto, tetapi, Ricky terlebih dahulu mendapat teguran karena melakukan pelanggaran.
Mendapat tekanan secara masif, Persela memilih bermain menunggu. Hasil ini setidaknya berjalan efektif karena mereka sukses membuka angka saat usia pertandingan menginjak menit ke-19.
Lahirnya gol Persela diinisiasi oleh kegigihan Kei Hirose. Berduel dengan Hanif Sjahbandi di sisi kiri pertahanan Arema, penggawa asal Jepang ini sukses memenangi duel dan mengirim umpan dan dituntaskan menjadi gol oleh Sugeng via sepakan jarak dekat.
Gol dari Sugeng jadi satu-satunya yang tercipta di babak pertama. Meski Arema mendominasi jalannya pertandingan di sisa waktu babak pertama, tetapi upaya dari Konate, Dendi hingga Hamka gagal menyamakan kedudukan.
ADVERTISEMENT
Kembali dari ruang ganti, Persela terlebih dahulu memberikan terapi kejut pada Arema. Laga babak kedua baru berjalan dua menit, Oliviera sukses menggandakan kedudukan usai memanfaatkan kesalahan bek Arema, Alfin Tuasalamony, dalam mengontrol bola via sepakan jarak jauh.
Merespons ketertinggalan dua gol, Seslija lalu memasukkan Comvalius saat laga berjalan 57 menit. Penyerang Belanda itu turun gelanggang menggantikan Rafli.
Masuknya Comvalius disusul oleh Rivaldi Bawuo yang menggantikan Ricky Kayame. Artinya, Seslija tetap mengedepankan bermain menekan guna mengejar defisit gol.
Hasilnya signifikan. Dalam rentang menit ke-60 hingga menit ke-80 ada empat kans yang didapatkan Arema; dua melalui Comvalius, dan satu masing-masing oleh Hamka dan Nasir. Tetapi, pada kesempatan itu, mereka gagal menaklukkan Dwi Kusnanto yang bermain apik.
ADVERTISEMENT
Tersisa 10 menit jelang bubaran, Nil Maizar menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain menunggu di daerah sendiri. Artinya serangan balik kembali menjadi andalan untuk menambah pundi-pundi gol.
Tetapi, yang jadi soal, saat melakukan serangan, transisi lini tengah dan depan kurang responsif. Sebab, dalam dua kesempatan, mereka gagal memanfaatkan lowongnya barisan belakang Arema menjadi gol.
Alhasil, skor 2-0 tetap jadi hasil akhir saat Persela bersua Arema. Lebih dari itu, Persela sukses menjaga magi Surajaya dari kekalahan atas Arema sepanjang tiga musim beruntun.