Karena Salah Bukan Sekadar Mesin Pencetak Gol untuk Liverpool

9 April 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah merayakan gol. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah merayakan gol. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
ADVERTISEMENT
Betapa emosionalnya Mohamed Salah saat mencetak gol ke gawang Southampton empat hari lalu. Pemain asal Mesir tersebut sampai membuka baju sembari berlari ke sudut lapangan untuk berselebrasi. Wajar, lesakan itu memutus puasa golnya selama sembilan laga sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Seusai laga, Salah tak menampik betapa lega dirinya setelah keran golnya yang sempat pampat kembali terbuka. Gol itu menjadi lebih spesial karena jadi koleksi ke-50-nya buat Liverpool di Premier League atau golnya ke-18 musim ini yang membuatnya tertinggal satu gol dari Sergio Aguero sebagai topskorer.
Tak cuma euforia yang muncul atas lahirnya gol itu, tetapi juga apresiasi dari kapten ‘Si Merah’ Jordan Henderson. Bagi pria asal Inggris ini, lesakan ke gawang Southampton itu sekaligus membungkam segala kritik menyoal performa Salah saat paceklik gol.
“Saya senang saat mendengar dan membaca setelah laga melawan Southampton, paceklik gol Salah berakhir. Dia juga melontarkan komentar bagus saat diwawancarai pascalaga dengan mengakui berapa banyak laga yang harus ditunggu untuk mencetak gol,” kata Henderson seperti dilansir situs resmi klub.
ADVERTISEMENT
“Gol itu penting bagi Salah karena yang ke-50 di Premier League untuk klub kami. Ia bahkan mencapainya dengan lebih sedikit pertandingan daripada Fernando Torres, Luis Suarez dan Robbie Fowler. Mereka pemain dan penghargaan bagi Salah adalah ia termasuk dalam daftar pemain hebat itu,” tuturnya menambahkan.
Ya, Henderson benar. Salah mencapai 50 gol di liga lewat 69 pertandingan, lebih sedikit dibanding Torres (72), Suarez (86), dan Robie Fowler (88). Namun, kontribusi Salah dianggap Henderson tak cuma soal gol. Lebih dari itu, eks pemain Chelsea yersebut mampu bekerja sama dengan apik bersama Sadio Mane dan Roberto Firmino sebagai trisula penyerang.
Bagaimana Salah memang punya andil besar sebagai kreator serangan Liverpool tertuang dari catatan 1,8 umpan kunci per laga Premier League, 1,4 kali di Liga Champions, dan kini Salah sudah menorehkan 8 assist. Bagi Henderson, ini menunjukkan bahwa untuk melihat kualitas Salah tak melulu mesti lewat gol.
ADVERTISEMENT
Pemain Liverpool, Mohamed Salah, merayakan golnya ke gawang Brighton & Hove Albion. Foto: Reuters/Paul Childs
Henderson mengharapkan gaya main Salah itu bisa membawa Liverpool melangkah jauh di Liga Champions. Perjalanan skuat Juergen Klopp di kompetisi antarklub Eropa tertinggi ini bakal mendapat tantangan dari FC Porto pada leg pertama perempat final di Anfield, Rabu (10/4/2019) dini hari WIB.
“Saya tidak mengabaikan fakta bahwa gol adalah hal penting buat penyerang. Sama seperti kiper dan pemain bertahan yang bangga jika bisa clean sheet. Tapi, jika ada orang di luar sana yang berpikir seorang pemain di ruang ganti kami lebih tertarik pada prestasi individu daripada tim, mereka salah besar.”
“Selama periode tak mencetak gol, menurut saya Salah menunjukkan performa terbaiknya dan kontribusinya bahkan lebih besar daripada musim lalu. Pemain lain punya pendapat sama, apa yang diberikan Salah tak bisa diukur dari gol saja. Begitu pun untuk Mane dan Firmino. Mereka memberikan segalanya agar tim menang,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak tahu berapa banyak gol Salah di akhir musim nanti. Bagi kami, yang terpenting adalah posisi tim di akhir musim Premier League dan Liga Champions. Bagi Salah, tujuannya adalah membuat kami sedekat mungkin mencapai tujuan dengan cara apa pun yang bisa dilakukan,” pungkas Henderson.