Kekecewaan yang Menyelimuti Pensiunnya Koscielny dari Timnas Prancis

15 Oktober 2018 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koscielny bersama Timnas Prancis. (Foto: AFP/Franck Fife)
zoom-in-whitePerbesar
Koscielny bersama Timnas Prancis. (Foto: AFP/Franck Fife)
ADVERTISEMENT
Keputusan Laurent Koscielny untuk menanggalkan seragam Tim Nasional (Timnas) Prancis sudah bulat. Sebelumnya bek berusia 33 tahun itu sudah mengutarakan niatnya untuk pensiun dari Les Bleus setelah gelaran Piala Dunia 2018 usai.
ADVERTISEMENT
Namun, rencana memang tak selalu sejalan dengan realitas. Koscielny mengalami pecah tendon Achilles yang membuatnya menepi hingga kini. Impaknya, Didier Deschamps mencoretnya dari skuat yang akan dibawa ke Rusia.
"Saya pikir saya telah memberikan segalanya untuk Prancis. Cedera saya tidak mengubah keputusan saya. Usai sudah (Kontribusi) untuk Les Bleus selesai," kata Koscielny kepada Canal Plus.
Menjadi lebih menyakitkan karena Prancis akhirnya keluar sebagai juara. Ya, saat rekan-rekan setimnya satu per satu mengangkat trofi paling bergengsi itu, Koscielny hanya berstatus sebagai penonton.
"Titel Piala Dunia yang diraih Prancis membuat saya lebih banyak mengalami kerusakan psikologis daripada cedera saya."
Koscielny sebenarnya memiliki kans untuk memperkuat Timnas Polandia, akan tetapi dia kemudian memilih Prancis sebagai tambatan hatinya. Panggilan pertama didapatnya pada 3 Februari 2011. Meski akhirnya baru melakoni debut bersama Prancis sembilan bulan berselang pada laga uji tanding versus Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu Koscielny selalu berada dalam daftar skuat Prancis di turnamen akbar. Perpindahan tampuk pelatih dari Laurent Blanc ke Deschamps juga tak memengaruhi eksistensi Koscielny. Bersama Deschamps pula Koscielny jadi bek reguler Prancis di Piala Eropa 2016 dan finis sebagai runner-up.
Di satu sisi, Koscielny justru mengungkapkan kekecewaannya terhadap Deschamps. Tentang bagaimana buruknya mantan arsitek AS Monaco itu memotivasi dirinya pasca-cedera.
Pelatih Prancis, Didier Deschamp (Foto: SEBASTIEN BOZON / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Prancis, Didier Deschamp (Foto: SEBASTIEN BOZON / AFP)
Kekecewaan Koscielny bukannya tanpa dasar. Pasalnya, yang dibutuhkan seorang pemain dengan beban cedera tak hanya pengobatan fisik, tetapi juga mental. Pelatih dan rekan-rekan setim bakal memainkan peran yang penting untuk memenuhi aspek demikian.
"Dia (Deschamps) menelepon saya sekali untuk ulang tahun saya pada bulan September. Jika tidak, tidak ada (kontak). Banyak orang yang mengecewakan saya. Bukan hanya pelatih," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Rasanya seperti dipukul di bagian belakang kepala. Ketika kamu dalam kondisi yang baik, kamu punya banyak teman. Ketika kamu terluka... Setelah jangka waktu tertentu, kamu terlupakan."
Koscielny cedera tendon achilles. (Foto: Reuters/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Koscielny cedera tendon achilles. (Foto: Reuters/Juan Medina)
Koscielny boleh saja kecewa dengan Prancis, tetapi tidak untuk Arsenal. Meski urung merumput sejak awal Mei lalu, The Gunners telah menetapkannya sebagai kapten utama mereka musim ini.
Apalagi Koscielny kali ini bisa kembali bergabung bersama rekan-rekan setimnya dengan optimistis. Arsenal tampil impresif di bawah komando Unai Emery. Total sembilan kemenangan beruntun mereka torehkan di semua ajang, sekaligus mengantar mereka nangkring di urutan keempat klasemen Premier League.