Kemurahan Hati Aubameyang Tak Bikin Wenger Heran

2 April 2018 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Aubameyang usai mencetak gol pertama. (Foto: Hannah McKay/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Aubameyang usai mencetak gol pertama. (Foto: Hannah McKay/Reuters)
ADVERTISEMENT
"Ini menunjukkan bagaimana kehidupan sosial kita saat ini. Ketika orang lain melakukan sesuatu yang baik, kita justru merasa kaget."
ADVERTISEMENT
Begitulah yang dikatakan Arsene Wenger, seperti dilansir oleh situs resmi klub, terkait kemurahan hati Pierre-Emerick Aubameyang dalam laga antara Arsenal dan Stoke City di Stadion Emirates, Minggu (2/4/2018).
Cerita dimulai ketika waktu normal menyisakan satu menit. Saat itu, Arsenal mendapatkan penalti dan Aubameyang menerima kepercayaan untuk mengambil eksekusi. Alih-alih melakukan tugasnya, striker Gabon itu justru memberikan bola kepada Alexandre Lacazette. Pemilik nama terakhir tak menyia-nyiakan kesempatan dan mengonversi penalti menjadi gol.
Tentulah aksi Aubameyang membuat siapa pun yang menyaksikannya merasa heran. Sebab, jika mengeksekusi penalti itu, dia bisa mencetak hat-trick perdana sejak bergabung dengan Arsenal. Aubameyang juga bakal di atas angin dalam persaingan lini depan karena Lacazette tidakk mencetak gol sejak Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Keheranan itu menunjukkan apa yang dikatakan Wenger itu benar adanya: Dalam era sepak bola modern, kita tak terbiasa melihat kebaikan. Kebanyakan pemain sering bersikap egois untuk urusan penalti. Masih ingat 'kan ketika Neymar berebut penalti dengan Edinson Cavani di Paris Saint-Germain (PSG)?
Wenger di konferensi pers jelang lawan Milan. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Wenger di konferensi pers jelang lawan Milan. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
Namun, kemurahan hati seperti Aubameyang sebetulnya bukanlah yang pertama pada 2018. Sebelumnya, saat Real Madrid melawan Deportivo Alaves pada Februari 2018, Cristiano Ronaldo melakukan hal serupa. Dia sudah mencetak dua gol dan berpeluang mencetak hat-trick ke-50, tetapi malah memberikan jatah eksekusi kepada Karim Benzema.
Benzema mencetak gol sekaligus mengakhiri periode pacekliknya. Bukan dia yang dipuji, melainkan Ronaldo yang murah hati.
Wenger sendiri tidak merasa heran saat Aubameyang menyingkirkan egonya. Sebab, eks striker AC Milan itu dinilai memiliki jiwa pelayan karena sempat beroperasi di posisi lain pada masa lalu. Atas dasar itu pula, Wenger pun mendapatkan gagasan baru: memainkan dua striker mahalnya secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
"Ya mereka tentu saja bisa bermain bersama. Keduanya saling memahami. Aubameyang menghabiskan banyak waktu untuk bermain di kiri. Itulah posisi dia saat bermain dengan Robert Lewandowski di Borussia Dortmund," ucap Wenger.