Ketika Emirates Stadium Ditinggalkan Suporter Arsenal

2 Maret 2018 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Emirates pada laga Arsenal vs City. (Foto: David Klein/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Emirates pada laga Arsenal vs City. (Foto: David Klein/Reuters)
ADVERTISEMENT
Jelas ada yang salah apabila dalam pertandingan kandang sebuah tim dengan basis suporter kuat, stadion malah tidak terisi penuh. Itulah yang terjadi ketika Arsenal menjamu Manchester City di Emirates Stadium, Jumat (2/3/2018).
ADVERTISEMENT
Banyak kursi stadion yang terlihat kosong ketika wasit meniupkan peluit sepak mula. Maka itu, eks kapten Manchester United, Gary Neville, bersikap skeptis terhadap klaim Arsenal terkait penjualan tiket hingga 58.420 dari kapasitas total 59.867.
"Menurut saya, penonton yang hadir maksimal 28.000," ucap Neville.
Tanpa dukungan maksimal dari suporter, para pemain Arsenal pun tampil setengah hati. Lagi dan lagi, mereka takluk dengan skor 0-3 seperti pertemuan di final Piala Liga, Minggu (25/2). Gol-gol City dicetak oleh Bernardo Silva (15'), David Silva (28'), dan Leroy Sane (33').
Arsenal sebenarnya memiliki kans untuk memangkas jarak. Namun, bola eksekusi penalti dari Pierre-Emerick Aubameyang mampu ditepis oleh kiper Ederson Moraes.
Diakui oleh Wenger setelah laga, kepergian penonton dari Emirates tidak lepas dari performa minor Arsenal. Pada 2018, The Gunners sudah melalui 13 pertandingan dengan rincian empat kemenangan, dua imbang, dan tujuh kekalahan.
ADVERTISEMENT
“Arsenal menaiki anak tangga lalu turun melalui lift. Apakah Anda bisa meminta suporter berbahagia ketika kalah 0-3?" tutur Wenger seperti dilansir oleh situs resmi klub.
Tentu saja ada kemungkinan lain. Cuaca London yang tak bersahabat, dengan turunnya salju dan suhu yang menyentuh -1 derajat celsius, cukup merepotkan. Bahkan para groundsman Arsenal sampai mengecat garis-garis lapangan dengan warna biru --jaga-jaga kalau salju turun dan garis-garis yang biasanya berwarna putih itu jadi tak terlihat.
Suasana Emirates pada laga Arsenal vs City. (Foto: David Klein/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Emirates pada laga Arsenal vs City. (Foto: David Klein/Reuters)
Kursi penonton yang tak terisi penuh bukanlah sesuatu hal yang baru kali ini saja terjadi. Desember 2017, pihak Arsenal mengumumkan bahwa ada 54.648 tiket yang telah terjual untuk pertandingan Arsenal melawan BATE Borisov pada matchday keenam Liga Europa. Namun, Independent melaporkan bahwa suporter yang hadir cuma sekitar 30.000.
ADVERTISEMENT
Suasana sepi di Emirates terjadi karena Wenger sendiri memang tak pernah memandang Liga Europa secara serius. Wenger selalu bermain dengan tim lapis keduanya ketika berkompetisi di Liga Europa. Untungnya, Arsenal bisa menang 6-0 pada hari itu.
“Tentu saja, Anda lebih suka stadion terisi penuh. Namun, tidak ada kendala dalam bidang kompetitif pada laga ini. Tak peduli, di mana kamu duduk, Anda harus memberikan apa yang mereka harapkan,” kata Wenger saat itu.
Ya, Wenger tentu paham cukup dua kali saja ia kehilangan antusiasme penggemar Arsenal. Pertanyaannya, mampukah ia menunjukkan bahwa Arsenal telah berbenah ketika menghadapi Brighton and Hove Albion pada Minggu (4/3)? Sebab, kalau kalah lagi, Wenger mungkin tidak cuma ditinggalkan suporter, tetapi juga manajemen alias dipecat.
ADVERTISEMENT