Ketika Formasi Inggris dan Argentina Bocor ke Umum

24 Juni 2018 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan Timnas Inggris di St. George Park. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Latihan Timnas Inggris di St. George Park. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjaga rahasia bukan suatu hal yang mudah dilakukan, termasuk di Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Di era sepak bola modern, kemenangan tak lagi ditentukan oleh gerak kaki sendiri. Beragam upaya mengetahui kelemahan dan kelebihan lawan tak lagi dianggap sebagai sebuah cara yang kotor.
Pada awal Piala Dunia 2018 lalu, pelatih Swedia Janne Andersson mengakui keberadaan staf kepelatihan mereka di kamp latihan Korea Selatan di Austria. Bahkan, menurut warga setempat, pria tersebut sampai menyewa sebuah teleskop berteknologi tinggi dan kamera khusus.
Cara yang dilakukan oleh Swedia rasanya tak perlu dilakukan oleh Panama dan Nigeria. Jelang laga menghadapi Inggris dan Argentina, keduanya justru menerima ‘berkah’ usai dua pelatih Inggris dan Argentina melakukan kesalahan elementer.
Tiga hari menjelang laga melawan Panama, Kamis (21/6/2018) waktu setempat, Inggris mengadakan sebuah latihan terbuka. Dalam latihan tersebut hadir semua pemain, termasuk Dele Alli yang sedang menjalani perawatan setelah cedera, dan seluruh staf kepelatihan.
ADVERTISEMENT
Di pinggir lapangan, beberapa pewarta coba mengambil gambar. Lainnya, menjadikan laga tersebut momen untuk menerka apa yang bakal dilakukan oleh pelatih Gareth Southgate untuk melawan wakil zona CONCACAF tersebut.
Di sela-sela latihan, seorang wartawan melihat kemunculan asisten pelatih Inggris, Steve Holland, yang membawa sebuah kertas putih. Dari kejauhan, tampak bagaimana ia memperhatikan pemain Inggris sambil melirik isi kertas tersebut.
Dalam sekejap, wartawan tersebut mengambil foto Holland beserta kertas putihnya. Setelah sedikit diperbesar, kertas tersebut berisi formasi dan nama-nama yang bakal diturunkan oleh Inggris saat menghadapi Panama.
Dalam kertas tersebut diketahui bahwa Harry Kane dan Marcus Rashford dipilih sebagai duo di lini depan Inggris. Di belakangnya, tampak Ruben Loftus-Cheek yang menggantikan Alli sebagai kreator serangan.
ADVERTISEMENT
Bek Inggris Kyle Walker mengatakan bahwa Holland sudah meminta maaf kepada seluruh skuat Inggris sebelum menjalani latihan, Jumat (22/62018). Meski diberi maaf, tingkah Holland dirasa sebagian besar penghuni tim sebagai tindakan yang konyol.
"Steve menjelaskan semuanya dalam latihan pagi ini," terang pemain Manchester City tersebut. “Dia meminta maaf dan mengaku bahwa hal itu adalah kesalahannya yang pertama dalam 20 tahun terakhir.”
Lain Holland, lain pula Sampaoli. Sudah nasib Argentina di ujung tanduk, ia lupa menutup buku sakunya. Sialnya, di halaman yang ia buka, terdapat susunan pemain Tim Tango untuk laga melawan Nigeria, pekan depan.
Peristiwa tersebut terjadi saat Sampaoli memimpin Argentina dalam latihan, Sabtu (25/2018) waktu setempat. Dalam halaman yang dibuka oleh Sampaoli, tergambar bahwa ia menyiapkan dua skema: satu formasi utama dan satu alternatif.
ADVERTISEMENT
Jika formasi utama benar, maka dalam laga melawan Nigeria, Sampaoli bakal menurunkan: Franco Armani, Eduardo Salvio, Nicolas Otamendi, Marcos Rojo, Nicolas Tagliafico, Enzo Pérez, Javier Mascherano, Ever Banega, Lionel Messi, Gonzalo Higuaín, dan Angel Di María.
Susunan ini berbeda jika dibandingkan dengan yang dipilih oleh Sampaoli saat melawan Kroasia. Dalam laga tersebut, ia memilih Messi, Maximiliano Meza, dan Sergio Aguero sebagai trio lini depan Argentina.
Perubahan tersebut pada akhirnya tak benar-benar mengejutkan karena keteledoran Sampaoli. Keteledoran saat membiarkan buku sakunya terbuka jadi keuntungan tersendiri bagi Nigeria yang hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke babak 16 besar.
Pengalaman Holland dan Sampaoli kala ketahuan membuka buku sakunya menjadi keuntungan bagi lawan. Ketidakmampuan keduanya menjaga taktik seakan menjadi contoh sulitnya menjaga rahasia.
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, apakah ini murni keteledoran atau justru bagian dari taktik untuk merusak konsentrasi lawan?