Ketika Penjaga Gawang Jadi Pecundang

16 Juli 2018 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blunder Hugo Lloris saat menghadapi Kroasia. (Foto: Maxim Shemetov/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Blunder Hugo Lloris saat menghadapi Kroasia. (Foto: Maxim Shemetov/Reuters)
ADVERTISEMENT
Pada final Piala Dunia 2018, Minggu (15/7/2018) malam WIB, Hugo Lloris membuat dirinya malu.
ADVERTISEMENT
Berawal dari umpan Samuel Umtiti, Lloris malah menahan bola dan coba melewati Mario Mandzukic yang coba mengejar. Alih-alih menipu Mandzukic, Lloris justru kehilangan bola yang meluncur pelan ke gawangnya.
Lloris hanya mampu memegang kepalanya dengan kedua tangan. Beruntung baginya, gol tersebut tak membuat Prancis kalah. Les Bleus menutup pertandingan tersebut dengan kemenangan 4-2 yang sekaligus memastikan mereka jadi juara dunia.
Blunder Lloris menjadi satu dari sekian kesalahan elementer penjaga gawang di Piala Dunia 2018. Jauh sebelumnya, ada beberapa kesalahan—yang berujung direbutnya bola hingga gol ke gawang mereka.
Melihat hal tersebut, kumparan memberikan daftar soal deretan kesalahan penjaga gawang yang terjadi di Piala Dunia 2018. Berikut di antaranya:
David de Gea
ADVERTISEMENT
Stereotipe tentang bagaimana David de Gea selalu menjadi pahlawan di bawah mistar gawang pupus dalam laga ini. Lewat satu kesalahan elementer menjelang berakhirnya babak pertama, ia dikritik dan dihina habis-habisan.
De Gea melakukan blunder dalam laga perdana Spanyol di Piala Dunia 2018. Menghadapi Portugal, ia berperan besar atas gol kedua yang diciptakan oleh kapten Selecao, Cristiano Ronaldo, dalam laga yang berakhir dengan skor 3-3 tersebut.
Gol ini diawali oleh tendangan kencang Ronaldo dari luar kotak penalti yang mengarah ke arah berdirinya De Gea. Bola sepakan Ronaldo justru gagal diantisipasinya dengan sempurna dan malah meluncur pelan ke sisi kanan gawangnya.
Wojciech Szscesny
Tanpa diduga oleh 11 pemain Polandia, M’baye Niang tiba-tiba berlari memasuki lapangan dan mengejar bola tanggung yang dilepaskan oleh Gregorz Krychowiak.
ADVERTISEMENT
Lari Niang membuat semua pemain Polandia, termasuk Wojciech Szscesny terkejut. Saking fokusnya pada Niang, ia memutuskan keluar dari gawangnya, meski bola belum memasuki sepertiga akhir pertahanan timnya.
Keputusan Szscesny untuk keluar dari gawangnya ternyata berbuah blunder. Pasalnya, ia tak hanya gagal memotong laju bola, tapi juga mengacaukan niat Michal Pazdan yang punya peluang untuk melepaskan tekel kepada Niang.
Willy Caballero
Perjalanan Argentina di Piala Dunia 2018 agaknya tak pernah lepas dari petaka. Satu di antaranya dilakukan oleh Willy Caballero saat bersua Kroasia di laga kedua.
Petaka tersebut terjadi saat laga memasuki menit ke-53. Berawal dari tekanan Ante Rebic, Gabriel Mercado kemudian mengirimkan umpan ke Caballero. Keputusan Mercado diikuti oleh Rebic dengan bergerak ke arah timur.
ADVERTISEMENT
Entah ada apa, Caballero, yang sama sekali tidak ditekan, justru langsung merespons umpan Mercado dengan menendang bola. Alih-alih menjauh, bola justru mengarah ke Rebic, yang tanpa ampun melepaskan sepakan voli tanpa bisa dihalau oleh Caballero.
Manuel Neuer
Status sebagai satu dari sekian penggawa yang membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 ternyata tidak menjauhkan Manuel Neuer dari kesalahan. Kesalahan elementer ia lakukan di laga terakhir fase grup, saat Jerman bersua Korea Selatan.
Saat itu, Jerman dalam posisi tertinggal 0-1. Sadar sedang mengejar ketertinggalan, Neuer memutuskan untuk maju hingga sepertiga akhir lapangan dan tak sadar apabila ada satu pemain Korea Selatan, Se-Jong Joo, berlari ke arahnya.
Bola kemudian direbut oleh Joo. Olehnya, bola langsung dikirim ke daerah permainan Jerman, di mana Son Heung-min sudah menunggu. Tanpa adanya halangan, Son dengan mudah menceploskan bola ke gawang Jerman yang kosong.
ADVERTISEMENT
Fernando Muslera
Oleh banyak orang, blunder yang dilakukan oleh Fernando Muslera, saat Uruguay menghadapi Prancis di babak perempat final, termasuk ke dalam daftar blunder paling fatal di Piala Dunia 2018.
Saat itu, laga tersebut tengah memasuki menit 60-an dan tak ada tanda-tanda bakal terciptanya gol dari kedua kubu—Uruguay kesulitan menembus Prancis, sementara Les Blues tampak tak lagi berusaha mencetak gol kedua.
Satu bentuk malasnya Prancis menekan adalah banyaknya sepakan jarak jauh yang mereka lepaskan. Satu tembakan kemudian dilakukan oleh Griezmann yang tampaknya bakal mudah diantisipasi oleh Muslera.
Tahu apa yang dilakukan oleh Muslera atas sepakan Griezmann tersebut? Menepis bola dengan ragu-ragu. Bola akhirnya mengarah ke belakang tubuhnya dan menjebol gawangnya untuk kali kedua.
ADVERTISEMENT