Ketika Son Heung-min Betul-betul Menjadi 'Sonaldo'

26 November 2018 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Tottenham asal Korsel, Son Heung-min. (Foto: Getty Images/David Ramos)
zoom-in-whitePerbesar
Striker Tottenham asal Korsel, Son Heung-min. (Foto: Getty Images/David Ramos)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eden Hazard menggiring bola di area half-space kanan pertahanan Tottenham Hotspur. Di depannya ada barikade rapat yang digalang pemain depan dan tengah tuan rumah. Dele Alli yang seharusnya bermain di dekat Harry Kane saja sampai berada di sana. Menembus barikade itu adalah misi mustahil.
ADVERTISEMENT
Benar saja, upaya Hazard itu gagal. Belum juga sampai kotak penalti, bola di kakinya dicuri oleh Serge Aurier. Kuasa atas bola yang selama satu detik sempat tak bertuan itu kemudian diambil alih oleh Alli. Pemain internasional Inggris itu melihat ada Son Heung-min yang berada di tempat kosong. Namun, jarak yang harus ditempuh bola cukup jauh sehingga umpan itu mengandung risiko yang tak kecil.
Nyatanya, Alli tak peduli. Bola disepaknya ke arah Son dan upayanya itu berhasil. Kini, Son jadi penguasa bola. Akan tetapi, opsi yang dia miliki amat sedikit. Ada Kane, memang, di lini depan, tetapi si penyerang tak berada dalam posisi menguntungkan. Son pun lantas berusaha untuk mengambil inisiatif sendiri.
ADVERTISEMENT
Bola di kakinya bergulir dengan lincah. Son berlari, berlari, dan berlari. Di belakangnya ada sesosok pemain Chelsea yang membayangi, tetapi Son tak peduli. Di benaknya, cuma ada satu tujuan. Yakni, bagaimana caranya mendekatkan diri dengan gawang Kepa Arrizabalaga.
Setelah berlari melewati kurang lebih 50 yard, Son akhirnya sampai di kotak penalti Chelsea. Dalam perjalanannya, ada tiga pemain The Blues yang dia kadali. Kini, tinggal Kepa yang memisahkan antara dirinya dengan kejayaan. Akhirnya, setelah mendapat posisi yang menguntungkan, Son pun melepas tembakan yang membuat kiper termahal dunia itu takluk.
Gol Son itu adalah gol ketiga Tottenham pada pertandingan tersebut. Di akhir-akhir laga, Olivier Giroud sempat mencetak gol hiburan. Namun, itu tak cukup untuk Chelsea. Mereka menelan kekalahan perdana musim ini dengan skor 1-3. Chelsea pun kini kudu merelakan tempat ketiga klasemen kepada Tottenham.
ADVERTISEMENT
Bagi Son, gol ini punya dua arti spesial. Pertama, gol itu adalah gol perdananya bagi Tottenham di ajang Premier League musim ini. Kedua, jika ditotal, maka gol tersebut adalah torehan ke-50 pemain asal Korea Selatan itu selama memperkat The Lilywhites.
Musim ini perjalanan Son tidak mudah. Pada Piala Dunia 2018 lalu, dia harus mengakhiri turnamen dengan air mata karena gagal membawa Korsel lolos ke fase gugur. Ancaman wajib militer pun mengintai dirinya. Jika sampai harus ikut wajib militer, Son akan kehilangan dua tahun karier sepak bolanya.
Son lantas berupaya menebus itu semua di ajang Asian Games 2018. Awalnya Tottenham sempat ogah-ogahan melepas eks pemain Bayer Leverkusen itu. Akan tetapi, pada akhirnya sikap mereka melunak. Datanglah Son ke Indonesia untuk mempertaruhkan nasibnya.
ADVERTISEMENT
Son Heung-min berselebrasi usai meraih emas cabor sepak bola putra Asian Games 2018. (Foto: Chaideer MAHYUDDIN/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Son Heung-min berselebrasi usai meraih emas cabor sepak bola putra Asian Games 2018. (Foto: Chaideer MAHYUDDIN/AFP)
Beruntung, Son pulang dengan tawa bahagia. Korsel meraih medali emas Asian Games usai mengalahkan Jepang dengan skor 2-1. Dengan demikian, bebaslah Son dari wajib militer.
Namun, itu tak lantas membikin Son jadi mudah bersaing di Tottenham. Pasalnya, di saat bersamaan Lucas Moura mencuat ke permukaan sebagai andalan baru di sektor sayap kanan. Oleh karenanya, Son pun sejauh ini baru turun dalam delapan laga Premier League dengan empat di antaranya sebagai pengganti.
Di pertandingan kedelapannya itulah Son akhirnya mampu memecahkan telur. Untuk standar pemain 26 tahun itu, capaian tersebut sebenarnya terhitung buruk. Musim lalu, misalnya, dia berhasil mengemas 12 gol dalam 37 pertandingan Premier League yang artinya, rata-rata golnya adalah 0,34 per laga. Musim ini, angka itu merosot ke 0,125.
ADVERTISEMENT
Namun, gol perdana di Premier League musim ini dicetak Son dengan cara yang spesial. Lewat gol itu, pemain bertinggi 184 cm ini sekaligus membuktikan diri bahwa dia layak menyandang status sebagai pemain termahal Asia. Dua musim lalu, Son diboyong Tottenham dari Leverkusen dengan banderol mencapai 30 juta poundsterling.
Sebenarnya, musim ini Son sudah mencetak dua gol di ajang Piala Liga kala Tottenham mengalahkan West Ham United 3-1. Namun, Piala Liga bukanlah Premier League. Dengan gol cantiknya tadi, pemain berjuluk Sonaldo ini mulai memperkenalkan ulang dirinya. Dengan sudah terbukanya keran gol Son di Premier League, aksi-aksi berikutnya dari mantan pemain Hamburger SV ini benar-benar layak dinantikan.