Kini Cristiano Ronaldo Tak Perlu Cemas Lagi

17 September 2018 5:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ronaldo pada pertandingan antara Juventus dan Lazio. (Foto: Reuters/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo pada pertandingan antara Juventus dan Lazio. (Foto: Reuters/Massimo Pinca)
ADVERTISEMENT
Allianz Stadium jadi saksi bisu atas gol perdana Cristiano Ronaldo di Serie A. Sepasang gol CR7 ke gawang Sassuolo Minggu (16/9/2018) tak hanya mengakhiri puasa golnya, tetapi juga mengawetkan kemenangan 100% Juventus di empat pekan awal kompetisi paling elite se-Italia itu.
ADVERTISEMENT
Ronaldo datang ke Turin dengan latar belakang mentereng --lima gelar Pemain Terbaik Dunia plus topskorer sepanjang masa Real Madrid. Itulah mengapa Juventus rela merogoh kocek hingga 112 juta euro untuk meminangnya. Alasannya, ya, untuk menambah pundi-pundi gol bagi 'Si Nyonya Tua'.
Kendati demikian, rencana Juventus tak berjalan mulus. Ronaldo masih kesulitan menjebol gawang lawan di tiga laga sebelumnya. Baru pada pekan keempat, ia berhasil mengukir gol perdana di Serie A, setelah melewati 319 menit dan melepaskan 28 tembakan.
Meski telah menuntaskan misinya mengukir gol perdana, Ronaldo mengungkapkan rasa cemas yang pernah dirasakannya di awal kedatangannya. Ya, Ronaldo tak ubahnya manusia biasa yang dihinggapi rasa waswas. Ia mengaku cemas setelah resmi angkat kaki dari Santiago Bernabeu dan bergabung bersama Juventus.
ADVERTISEMENT
"Saya sedikit cemas dengan semua yang terjadi, setelah meninggalkan Real Madrid untuk datang ke sini, tapi begitulah hidup," kata Ronaldo kepada Skysport.
Ronaldo saat diperkenalkan Real Madrid pada 2009. (Foto: AFP/Pierre-Philippe Marcou)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo saat diperkenalkan Real Madrid pada 2009. (Foto: AFP/Pierre-Philippe Marcou)
Kecemasan Ronaldo bukan tanpa dasar. Sebagai pembanding, ia hanya membutuhkan satu pertandingan untuk memproduksi gol perdananya saat pertama bergabung dengan Real Madrid di edisi 2009/10 silam, jauh lebih meyakinkan ketimbang kiprahnya bersama Bianconeri saat ini.
Selain itu, komposisi skuat Madrid juga bertabur bintang. Alhasil, makin mudah saja tugas Ronaldo sebagai mesin gol. Maka tak heran bila rata-rata 34,5 gol per musim dibuatnya sejak sembilan edisi La Liga ke belakang. Juventus yang kini dinaunginya itu tak memiliki skuat semewah juara Liga Champions tiga kali beruntun itu.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, bukan berarti Ronaldo mengerdilkan peran rekan-rekan setimnya. Justru eks penggawa Sporting CP tersebut mengapresiasi Mario Mandzukic dan kawan-kawan yang turut membantunya untuk berdaptasi dengan sepak bola Italia.
"Tapi saya senang, saya tahu bila saya bekerja dengan baik, gol-gol akan datang dengan sendirinya. Saya menghargai rekan setim saya, yang membantu saya sebanyak yang mereka bisa untuk beradaptasi dengan Liga Italia."
Pemain Juventus merayakan gol Cristiano Ronaldo. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Juventus merayakan gol Cristiano Ronaldo. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
Kini, Ronaldo wajib mengenyahkan jauh-jauh segala kecemasan tadi. Brace yang dicetaknya ke gawang Sassuolo cukup untuk menjadi titik balik performanya bersama Juventus. Lebih-lebih, Massimiliano Allegri kini juga telah menemukan ramuan manjur untuk mewadahi Ronaldo, dengan memperbantukan Paulo Dybala sebagai trequartista skema dasar 4-3-1-2.
ADVERTISEMENT
So, jangan heran mulai sekarang nama Ronaldo akan lebih sering muncul di papan skor saat Juventus mentas.