KLB PSSI: Jalan Meredam Gejolak

21 Februari 2019 22:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan Kongres PSSI 2019. Foto:  ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Kongres PSSI 2019. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
ADVERTISEMENT
PSSI sudah memutuskan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) begitu tubuh federasi bergejolak selepas pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyandang status tersangka. Desakan para anggota federasi untuk segera melaksanakan KLB mengalir deras.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut KLB merupakan sarana PSSI membuka diri serta mendengarkan aspirasi voters. Sejauh ini, federasi tengah disibukkan dua agenda, yaitu membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan serta penentuan tanggal dan tempat KLB.
“Kami menjemput voters dan mengumpulkan mereka dalam satu forum bernama KLB. Kapan pun KLB terjadi. Intinya, kami harus tetap fokus di program menuju 2024. Tidak main-main, sudah ada anak-anak (Garuda Select) yang dikirim ke Inggris. Investasi kami sudah besar dalam kepelatihan juga. Jadi, kami harus memastikan program tetap berjalan. Maka, kami memutuskan KLB,” tutur Tisha ketika ditemui seusai pemeriksaan di Tipikor Bareksrim Polri, Kamis (21/2/2019).
Demi melanggengkan KLB, menurut Tisha, PSSI merasa perlu berkonsultasi dengan FIFA. Federasi tengah menyusun jadwal kapan bisa berkunjung langsung ke kediaman FIFA di Zuerich, Swiss, untuk menceritakan rencana KLB.
ADVERTISEMENT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha usai diperiksa Satgas. Foto: Ferry Adi/kumparan
“Paling penting adalah untuk memastikan kepada FIFA bahwa November 2018, PSSI terpilih sebagai satu dari dua federasi percontohan untuk program FIFA Forward. PSSI memastikan seluruh program yang kami canangkan sampai 2024–yang didukung FIFA Forward–harus tetap pada fokusnya dan terlaksana,” kata Tisha.
Lebih lanjut, Sekjen PSSI itu membeberkan kalau kunjungan ke FIFA juga sebagai bentuk untuk mencari jalan terbaik di tengah gejolak federasi. Hingga kini PSSI belum menentukan jadwal dan tempat lantaran prosesnya kudu berkonsultasi dengan FIFA dulu.
“Setelah esensinya dapat, baru kami tentukan. Dalam satu atau dua pekan ini akan kami tetapkan kapan ke Zurich. Kami masih menunggu dari FIFA kapan bisa dikunjungi PSSI,” ujar Tisha.
Terlepas dari itu, KLB juga merupakan jalan meredam gejolak di tubuh federasi. Seperti penuturan Tisha, meski layer politis bergejolak, layer manajemen dan teknis tidak boleh berhenti untuk para pemain dan pelatih dalam menyongsong program tersusun hingga 2024.
ADVERTISEMENT