Klopp: Di San Paolo Kami Pantas Kalah, di Anfield Kami Pantas Menang

12 Desember 2018 8:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol Salah ke gawang Napoli. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Liverpool merayakan gol Salah ke gawang Napoli. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
ADVERTISEMENT
Anfield adalah sarangnya keajaiban. Kali ini, ia meloloskan Liverpool dan Juergen dari lubang jarum. Liverpool tidak melangkah ke laga pamungkas Grup C Liga Champions 2018/19 dengan kepastian. Sebabnya, mereka menutup matchday kelima dengan raihan poin, di peringkat ketiga pula.
ADVERTISEMENT
Kalau dihitung-hitung, peluang untuk lolos ke babak 16 besar itu berpihak pada Napoli karena merekalah yang menjadi pemuncak sementara berbekal sembilan poin. Tak cuma itu, Napoli menjadi satu-satunya tim yang menutup fase grup hingga laga kelima tuntas tanpa kekalahan. Total, pasukan Carlo Ancelotti mengemas dua kemenangan dan tiga hasil imbang.
Tapi, itu sebelum palu nasib menjatuhkan vonis berbeda.
Berlaga di Stadion Anfield pada Rabu (12/12/2018), justru Napoli yang menutup kisah dengan kekalahan 0-1 dari Liverpool. Celakanya, di pertandingan lain, Paris Saint-Germain (PSG) menuai kemenangan 4-1 di laga tandang melawan Crvena Zvezda. Maka, apa lacur, Napoli terdepak dari perburuan gelar Liga Champions--Liverpool dan PSG sampai ke babak 16 besar.
Dikalahkan Liverpool, Napoli terdepak dari Liga Champions 2018/19. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Dikalahkan Liverpool, Napoli terdepak dari Liga Champions 2018/19. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kemenangan penting dan dramatis ini, tak ada yang lebih bangga ketimbang Klopp. Terlebih, tim didikannya itu tidak cuma menang, tapi menang dengan gaya, dengan berkelas. Menilik statistik laga, Liverpool berani menyerang sejak menit awal pertandingan.
Bila ditotal, ada 21 upaya tembakan yang mereka ciptakan di sepanjang laga. Walau kalah sedikit perihal aksi defensif, Liverpool juga menjanjikan dalam bertahan. Lihatlah lagi bagaimana bek-bek Liverpool memutus serangan Napoli.
Total, ada 19 tekel sukses yang mereka lancarkan sepanjang laga. Misalnya, saat Virgil van Dijk menjadi pemain yang berlari paling dalam dan mengambil posisi tepat di depan Alisson Becker untuk menghalau sepakan jarak jaruh Lorenzo Insigne. Itu belum ditambah dengan penampilan brilian Alisson Becker yang menyelamatkan gawangnya dari serangan di menit akhir yang dilesakkan oleh Arkadiusz Milik.
ADVERTISEMENT
"Wow, benar-benar pertandingan gila! Saya tidak yakin ada manajer yang lebih bangga pada timnya dibandingkan saya. Kalau melihat mundur, satu-satunya hal baik yang kami miliki saat bertanding di kandangnya Napoli adalah kami menyadari kami ini sekumpulan orang bodoh dan itu benar-benar bukan kami," jelas Klopp, dilansir Football Italia.
"Hari ini, kami memiliki kesempatan untuk menunjukkan lebih dari yang kami lakukan di Italia. Dan anak-anak muda ini (Liverpool) bermain dengan luar biasa. Napoli benar-benar tidak menemukan kunci untuk mematikan permainan kami. Cara kami menekan membuat mereka harus mengubah gaya permainan. Tapi, ya, itu tadi. Mereka tak punya klu untuk mematikan permainan kami,"
Tepat pada Rabu (12/12/2018), tak ada manusia yang lebih bangga dibanding Juergen Klopp. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Tepat pada Rabu (12/12/2018), tak ada manusia yang lebih bangga dibanding Juergen Klopp. (Foto: Paul ELLIS / AFP)
Mohamed Salah menjadi satu-satunya pencetak gol di pertandingan ini. Kelahiran gol itu dibidani oleh umpan James Milner. Walau sudah diperhadapkan dengan kepungan tiga pemain Napoli, Salah tetap berhasil mempertahankan posisinya di sudut kiri kotak penalti dan melesakkan tembakan menyusur tanah yang mengarah ke sudut kanan gawang. Anfield bersorak, menggelinjang dalam sukacita. Klopp merayakannya dengan meriah. Di menit itu, kekecewaan karena gol Sadio Mane yang dianuir akibat offside terobati. Di momen itu, asa Liverpool merangkak ke 16 besar meninggi.
ADVERTISEMENT
"Mo Salah mencetak gol yang tidak bisa saya percaya dan saya juga tidak paham bagaimana caranya Alisson dapat melakukan penyelamatan seperti tadi (saat menggagalkan tembakan Milik). Itu semua mengagumkan. Kami sebenarnya dapat mencetak gol lagi, tapi, ya, sudahlah. Laga ini begitu liar, ada banyak serangan balik, tapi kami siap untuk menghadapinya. Inilah Anfiled yang hidup dan berwarna," ucap mantan arsitek taktik Borussia Dortmund itu.
"Mungkin tadinya UEFA berpikir mereka bisa melanjutkan tanpa kompetisi, tapi hasilnya tidak juga 'kan? Lagipula saya sudah bilang, kalaupun pada akhirnya kami tersingkir, maka bukan di malam ini kami tersingkir. Di San Paolo kami memang pantas kalah, tapi di Anfield kami pantas menang," tutup Klopp.
ADVERTISEMENT