Klopp: Saya Lupa Berapa Skornya

3 Mei 2018 6:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Liverpool, Juergen Klopp. (Foto: John Sibley/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Liverpool, Juergen Klopp. (Foto: John Sibley/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Begitu antusias Juergen Klopp menyambut kesuksesan Liverpool menembus babak final Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Tiket ke partai puncak direbut Liverpool dengan tidak mudah, meski mereka sempat unggul 5-2 berkat kemenangan pada laga pertama di Stadion Anfield pekan lalu. Roma mampu bangkit dan memangkas kedudukan akhir menjadi 6-7.
Terlihat betapa kesulitan Liverpool dalam laga kedua di Stadion Olimpico, Kamis (3/5/2018) dini hari WIB. Mereka digempur habis-habisan. Sampai-sampai ada 23 percobaan dilepaskan Roma. Untungnya, The Reds cuma kalah 2-4 sehingga berhak melaju ke laga final.
Total 13 gol yang terjadi dalam dua laga antara Roma dan Liverpool juga memiliki arti penting. Ini adalah rekor agregat terbesar di fase gugur sejak era Liga Champions atau menyamai duel Bayern Muenchen dengan Sporting Clube de Portugal (12-1) pada babak 16 besar musim 2008/09.
ADVERTISEMENT
Laga dengan banyak gol tentu memuaskan penggemar netral. Namun, bagi Klopp, duel di Olimpico benar-benar memainkan adrenalin dan mungkin memacu jantungnya lebih kencang.
"Pertandingan gila. Ini lumayan menggairahkan, lebih menggairahkan daripada harapan saya," tutur Klopp kepada BT Sport.
"Anak-anak pantas mendapatkan (tiket final) atas karakter yang mereka tunjukkan dan permainan yang ditampilkan. Ini gila. Saya lupa berapa skor (agregat). Berakhir dengan 7-6, benarkah? Sulit dipercaya," ucapnya mengimbuhkan.
AS Roma vs Liverpool (Foto: Max Rossi/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
AS Roma vs Liverpool (Foto: Max Rossi/Reuters)
Klopp pun tidak memungkiri bahwa timnya tergolong beruntung karena banyak upaya Roma berujung kegagalan. Kalau saja sebaliknya, misal tembakan bola tembakan Stephan El Shaarawy tidak menghantam tiang, The Reds bisa saja tersingkir.
"Kami benar-benar pantas menjadi finalis. Memang Anda tidak akan mencapai ini tanpa keberuntungan. Real Madrid juga memerlukannya kemarin. Kini, kami hanya membutuhkan," ucap Klopp.
ADVERTISEMENT
AS Roma vs Liverpool (Foto: Tony Gentile/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
AS Roma vs Liverpool (Foto: Tony Gentile/Reuters)
Keberuntungan mempertemukan Liverpool dan Madrid di Kiev pada 27 Mei 2018 mendatang. Dan, bicara keberuntungan, Klopp tidak memilikinya ketika melakoni laga final. Tengok saja, dari enam partai final yang dijalani pelatih asal Jerman itu, hanya satu di antaranya berujung kemenangan.
Lantas, apakah final Liga Champions musim ini akan menjadi episode baru dari kegagalan Klopp?
"Orang-orang pasti mengingat bahwa saya kalah dalam lima pertandingan final terakhir. Namun, kami akan mencoba lagi," tuturnya.