Tumbang di Olimpico, Liverpool Tetap Melaju ke Final Liga Champions

3 Mei 2018 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AS Roma vs Liverpool (Foto: Max Rossi/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
AS Roma vs Liverpool (Foto: Max Rossi/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tuah Stadion Olimpico gagal memberikan keajaiban buat AS Roma. Dalam laga semifinal kedua Liga Champions, Kamis (3/5/2018) dini hari, pasukan Eusebio Di Francesco memang menang 4-2, tetapi tiket final justru direbut oleh Liverpool.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Roma ditentukan oleh gol Radja Nainggolan (2), Edin Dzeko, dan James Milner (bunuh diri). Sementara Liverpool mencetak angka via Sadio Mane dan Georginio Wijnaldum.
Hasil tersebut sudah cukup untuk mengantarkan Liverpool lolos ke pertandingan puncak dan menantang Real Madrid, sang juara bertahan. Agregat menjadi 7-6 untuk Liverpool berkat kemenangan telak mereka pada laga pertama di Stadion Anfield.
***
Menyadari betapa penting laga ini, manajer Juergen Klopp menurunkan komposisi terbaik yang dipunya di susunan starter. Hanya Emre Can yang absen karena cedera sehingga trio lini tengah diisi oleh Georginio Wijnaldum, Jordan Henderson, dan James Milner. Mereka menyokong trisula penyerang yang terdiri dari Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah.
Seperti Liverpool, Roma juga menerapkan formasi 4-3-3 dalam pertandingan ini. Patrik Schick, Edin Dzeko, dan Stephan El Shaarawy membentuk trisula penyerang. Sementara Radja Nainggolan, Daniele De Rossi, dan Lorenzo Pellegrini bersanding di lini tengah.
ADVERTISEMENT
Duel antara dua komposisi di atas dimenangi oleh Roma dalam hal perolehan peluang. Mereka melepaskan 23 percobaan berbanding 11 milik Liverpool. Namun, tim tamu tampil efektif karena memiliki 5 upaya tepat sasaran, hanya terpaut satu oleh Roma.
Bahkan, upaya Liverpool langsung membuahkan hasil pada menit kesembilan. Mane, yang sempat menghamburkan banyak peluang dalam duel pertama di Anfield, membuka skor dengan tembakan kaki kiri setelah memanfaatkan servis Roberto Firmino.
Enam menit berselang, Roma membalas. Stephan El Shaarawy memenangi duel udara atas Trent Alexander-Arnold. Bola coba disapu oleh Dejan Lovren, tetapi membentur James Milner dan masuk ke gawang Loris Karius.
Situasi kemelut pula yang dimanfaatkan Liverpool untuk kembali meraih keunggulan pada menit ke-25. Dua kali, pertahanan Roma gagal melakukan sapuan dalam skenario sepak pojok sehingga bola ditanduk Georginio Wijnaldum untuk menggetarkan jala Allison.
ADVERTISEMENT
AS Roma vs Liverpool (Foto: Max Rossi/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
AS Roma vs Liverpool (Foto: Max Rossi/Reuters)
Berbagai usaha guna menyamakan kedudukan dikerahkan oleh kubu tuan rumah. Hingga babak pertama rampung, skor 2-1 untuk keunggulan Liverpool tidak berubah.
Kembali dari ruang ganti, Roma kembali menekan. Hasilnya, tujuh menit setelah sepak mula, Edin Dzeko menaklukkan Allison dan kedudukan kembali sama kuat.
Permainan Roma setelah gol kedua malah diwarnai sejumlmah penghamburan peluang. Berkali-kali, Dzeko melewatkan kans untuk membawa timnya berbalik unggul.
Peruntungan I Giallorossi baru berubah saat laga hampir rampung. Pada menit ke-86, Radja Nainggolan melepaskan tembakan jarak jauh ke pojok bawah gawang. Tidak ada perayaan dari gelandang berdarah Batak ini.
Nainggolan kembali menuliskan nama di papan skor melalui titik putih pada masa injury time. Hukuman diberikan kepada Liverpool karena Ragnar Klavan menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
ADVERTISEMENT
Lesakan kedua Nainggolan sekaligus membawa Roma menutup laga dengan kemenangan 4-2. Namun, itu tidak cukup untuk mengantarkan mereka lolos ke partai final.